Aurita, Nahdia Aurelia (2018) Hierarchy of Masculinities in George R.R. Martin's A Game of Thrones. Undergraduate thesis, Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim.
|
Text (Fulltext)
14320075.pdf - Accepted Version Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives. Download (1MB) | Preview |
Abstract
مستخلص البحث
دراسات الذكورة ، على عكس الدراسات النسائية ونظرية النسوية ، لا تزال مقاربة جديدة للغاية تجاه الأدب. تميل الذكورة إلى التغاضي عنها بسبب هيمنة الرجل على كل جانب من جوانب المجتمع تقريبًا. هذا يتسبب في أخذ الرجولة كأمر مسلم به وهناك قبول لفكرة الرجولة غير المعلنة كقاعدة. علاوة على ذلك ، على الرغم من أن الأدبيات المتعلقة بالرجال والذكورة واسعة الآن ، إلا أن هناك ميلًا لاستخدام نمط الرجال و (ملء الفراغ ، على سبيل المثال النساء). وبالتالي ، فإن تركيز الدراسة لا ينصب على الرجال والذكورة ، ولكن على مقارنة الرجال بشيء آخر. هذا يجعل الدراسة على الرجال والذكورة محدودة للغاية. لذلك ، تحاول هذه الدراسة التركيز فقط على الرجال ورجولتهم أثناء تحليل لعبة العروش (Game of Thrones) جورج آر. مارتن (George R.R. Martin).
على الرغم من أن لعبة العروش(Game of Thrones) هي قصة عن الحروب الأهلية بين المنازل النبيلة من أجل السيطرة على العرش الحديدي ، إلا أن الرواية تصور أيضًا تسلسل هرمي الذكورة. لذلك ، من المناسب أن نحاول معرفة كيف يتم التسلسل الهرمي للرجولة في لعبة العروش (Game of Thrones) . لكي تكون قادرة على تحقيق هذا الهدف ، يستخدم الكاتب أجندة كونيل (Connell) المتعددة كأساس لهذه الدراسة ، ثم يطبق الكاتب نظرية كونيل(Connell) حول التسلسل الهرمي للذكريات. يتم جمع البيانات عن طريق القراءة عن قرب لاكتشاف الشخصيات الذكورية ، وتوصيفها ، وسماتها ، والوراثة ، وأدائها للذكورة ، وعلاقتها بعائلاتهم وأقرانهم ، وكيفية معاملتهم من قبل الناس بشكل عام. ثم يتم تسليط الضوء على هذه البيانات. تشتمل عملية التحليل على اكتشاف ما إذا كان أداء الشخصيات الذكورية للرجولة له أي نوع من التأثير في علاقاتهم مع عائلاتهم وأقرانهم وما إذا كان هذا الأداء يؤثر على كيفية تعاملهم مع مجتمعهم.
تظهر نتيجة هذه الدراسة أن هناك ثلاثة تصنيفات للرجولة في الممالك السبع. الأول هو الهيمنة الذكورية. لا يزال الرجال الذين يؤدون مظاهر الهيمنة يتلقون مزايا وامتيازات من المجتمع رغم أخطائهم. هم ذكريات خايمي لانيستر(Jaime Lannister) وجريجور كليجان(Gregor Clegane) . والثاني هو الذكورة المهمشة ، والشخصيات المصنفة في هذا هي جون سنو (Jon Snow) وتيريون لانيستر (Tyrion Lannister). لا يمكن لجون سنو (Jon Snow) أن يستفيد وامتياز على الرغم من أدائه للرجولة المهيمنة بسبب وضعه الاجتماعي كابن غير شرعي ، بينما تيريون(Tyrion) لأنه قزم. والأخير هو الرجولة التبعية. أولئك الذين يخضعون لأداء الرجولة هم أولئك الذين يعرضون السمات التي تتعارض مع المثل العليا المهيمنة في هذا المجتمع بالذات. وبالتالي ، فإنهم غير قادرين على الحصول على مزايا وامتيازات من المجتمع. هذه الشخصيات هي Samwell Tarly و Varys. بينما داخل عشيرة Dothraki ، هناك نوعان من الذكورة ؛ الهيمنة و الذكاء المرؤوسين.
ABSTRACT
Masculinity studies, unlike women’s studies and feminist theory, is still a very new approach toward literature. Masculinity tend to be overlooked because of men’s domination in almost every aspect of society. This causes masculinity being taken for granted and there is an acceptance of unspoken notion of manliness as the norm. Moreover, although now the literature concerning men and masculinity are vast, yet there is tendency to use the men-and-(fill-in-the blank, e.g. women) pattern. Consequently, the focus of the study is not on men and masculinity, but rather, on comparing men with something else. This makes the study on men and masculinity to be very limiting. Therefore, this study attempts to put the focus only on men and their masculinity while analyzing the George R.R. Martin’s A Game of Thrones.
Although A Game of Thrones is essentially a story about civil wars among noble houses in order to gain control of the iron throne, but the novel also depicts hierarchy of masculinities. Therefore, it is fitting to try to find out how is the hierarchy of masculinities in A Game of Thrones. To be able to accomplish this objective, the writer uses Connell’s multiple masculinities as the basis of this study, and the writer then applies Connell’s theory of hierarchy of masculinities. The data are collected by doing close reading to discover the male characters, their characterization, traits, heredity, their performance of masculinity, their relationship with their family and peers, and how they are being treated by people in general. Those data then are highlighted. The process of analysis comprise of discovering whether the male characters’ performance of masculinity have any kind of influence toward their relationships with their families and peers and whether those performance influences how they are being treated by their society.
The result of this study shows that there are three classifications of masculinities in the Seven Kingdoms. The first is hegemonic masculinities; men who perform hegemonic masculinities still receive benefits and priviliges from the society despite their wrongdoings. They are the masculinities of Jaime Lannister and Gregor Clegane. The second is marginalized masculinities, characters that classified into this are Jon Snow and Tyrion Lannister. Jon Snow cannot gain benefit and privilege despite his performance of hegemonic masculinity because of his social status as an illegitimate son, while Tyrion because he is a dwarf. The last is subordinated masculinities. Those whose performance of masculinities are being subordinated are those who display traits that are opposite from the hegemonic ideals of this particular society. Thus, they are unable to receive benefit and privilige from the society. These characters are Samwell Tarly and Varys. While inside the Dothraki clan, there are two types of masculinities; hegemonic masculinities and subordinated masculinities.
ABSTRAK
Kajian maskulinitas masih merupakan pendekatan yang relatif baru jika dibandingkan dengan kajian perempuan dan teori feminisme. Seringkali maskulinitas dianggap remeh dan bahkan dikesampingkan karena dominasi laki-laki dalam hampir seluruh aspek masyarakat menyebabkan maskulinitas diterima begitu saja oleh masyarakat, dan muncul gagasan untuk menjadikan sebuah pola maskulinitas sebagai norma dalam masyarakat tertentu. Selain itu, meskipun kini literatur terkait laki-laki dan maskulinitas sangat luas, namun ada kecenderungan di antara para peneliti untuk menggunakan pola laki-laki-dan-(misalnya, perempuan) dalam penelitian mereka. Sehingga fokus penelitian bukan lagi pada laki-laki, melainkan pada perbandingan antara laki-laki dan pihak lain, terutama perempuan. Kecenderungan semacam ini menyebabkan terbatasnya penelitian yang hanya berfokus pada laki-laki dan maskulinitas. Oleh karena itu, penelitian ini mencoba untuk menempatkan fokus hanya pada laki-laki dan maskulinitas saat menganalisis novel A Game of Thrones karya George R.R. Martin.
Meskipun pada dasarnya A Game of Thrones mengisahkan perang saudara antara keluarga bangsawan dalam perebutan tahta kerajaan yang disebut dengan The Iron Throne, namun dalam novel ini juga terdapat hierarki dalam performa maskulinitas laki-laki. Oleh karena itu, penelitian ini membahas seperti apa hierarki maskulinitas yang terdapat dalam A Game of Thrones. Untuk mencapai tujuan ini, penulis menggunakan teori Connell yang disebut dengan multiple masculinities sebagai dasar dari penelitian ini, kemudian penulis menerapkan teori Connell yang disebut dengan hierarchy of masculinities, atau hierarki maskulinitas. Data penelitian dikumpulkan dengan melakukan close reading, atau membaca cermat, untuk mengetahui karakter laki-laki yang terdapat dalam novel, karakterisasi, sifat, keturunan, dan performa maskulinitas mereka, serta hubungan mereka dengan keluarga dan teman, kemudian bagaimana perlakuan masyarakat terhadap karakter laki-laki tersebut. Data tersebut kemudian diberi tanda. Proses analisis terdiri dari mencari tahu apakah performa maskulinitas seorang karakter laki-laki akan memengaruhi hubungannya dengan keluarga dan teman sebayanya, serta apakah performa tersebut memengaruhi perlakuan masyarakat terhadap karakter tersebut.
Hasil kajian ini menunjukkan bahwa ada tiga klasifikasi maskulinitas di Seven Kingdoms. Yang pertama adalah hegemonic masculinities; laki-laki dengan performa maskulinitas yang bersifat hegemoni akan tetap menerima keuntungan serta hak istimewa dari masyarakat terlepas dari kesalahan yang pernah mereka perbuat. Karakter ini adalah Jaime Lannister dan Gregor Clegane. Yang kedua adalah maskulinitas yang dimarginalkan; karakter yang masuk dalam klasifikasi ini adalah Jon Snow dan Tyrion Lannister. Jon Snow tidak mendapatkan keuntungan maupun hak istimewa dari masyarakat meskipun dia memiliki performa maskulinitas yang bersifat hegemonik karena statusnya sebagai putra tidak sah dari salah satu keluarga bangsawan dari Seven Kingdoms. Tyrion Lannister juga mengalami hal yang sama karena dia merupakan orang kerdil. Yang terakhir adalah maskulinitas yang disubordinasi; karakter yang masuk dalam klasifikasi ini adalah mereka yang menunjukkan sikap yang berlawanan dengan maskulinitas yang bersifat hegemonik dalam masyarakat ini. Oleh karena itu, mereka tidak akan mendapatkan hak istimewa dan keuntungan dari masyarakat. Karakter ini adalah Samwell Tarly dan Varys. Sedangkan dalam masyarakat Dothraki, ada dua klasifikasi maskulinitas, yaitu maskulinitas yang bersifat hegemonik dan maskulinitas yang disubordinasi.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) | ||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
Supervisor: | Huda, Miftahul | ||||||
Contributors: |
|
||||||
Keywords: | لذكورة; التسلسل الهرمي للذكورة; الذكورة المهيمنة; الذكورة المهمشة; الذكورة الثانوية; Hierarchy of Masculinities; Masculinities; Hierarki Maskulinitas; Maskulinitas | ||||||
Departement: | Fakultas Humaniora > Jurusan Bahasa dan Sastra Inggris | ||||||
Depositing User: | Nahdia Aurelia Aurita | ||||||
Date Deposited: | 24 Aug 2020 15:45 | ||||||
Last Modified: | 24 Aug 2020 15:45 | ||||||
URI: | http://etheses.uin-malang.ac.id/id/eprint/20932 |
Downloads
Downloads per month over past year
Actions (login required)
![]() |
View Item |