Perancangan eco market di Trenggalek dengan pendekatan ekologi

Abstrak:

Di era reformasi, di tengah bangsa Indonesi yang terus melakukan perubahan dan pembangunan di segala bidang, nasib pasar tradisional masih merana. Keberadaan pasar tradisional terdesak dengan munculnya pasar modern seperti mal dan supermarketyang berkembang pesat. Sementara revitalisasi pasar tradisional yang bisa menjadi pilar pembangunan ekonomi kerakyatan justru terpinggirkan. Salah satu pasar yang ada di Trenggalek, yaitu pasar Pon. Pasar Pon ini merupakan pasar induk di Trenggalek, yang buka setiap hari dan buka dari pagi sampai sore. Pasar pon ini ramai pengunjung ketika hari pon (hari dalam adat jawa), hal ini dikarenakan kios dan los banyak yang buka pada hari tersebut, selain itu juga banyak pedagang lesehan atau pedagang tidak tetap yang mermaikan menjajakan barang dagangan pada hari pon tersebut. Biasanya pada saat pasaran atau hari pon, banyak dagangan berupa hasil pertanian dan perkebunanan yang dijajakan, dan juga banyak hasil kerjinan tangan yang di jual.
Dengan adanya perancangan ini diharapkan dapat memenuhi kebutuhan masyarakat dan juga membantu pemerintah untuk meningkatkan taraf ekonomi pedagang pasar pon dan juga masyarakat sekitar. Pendekatan yang di ambil untuk bangunan ini adalah ekologi, hal ini di harapkan dapat menciptakan pasar yang ramah lingkungan, menggunakan sumber energi yang terbaharukan, penggunaan material yang dapat di daur ulang, dan pasar dapat mengurangi bau pada pasar serta meningkatkan ekosistem yang dapat menyerap polusi dan juga bau pada pasar. Pasar harus memiliki area pengolahan limbah yang di hasilkan oleh pasar dan diolah untuk dijadikan biogas, kelistrikan dan kompos untuk kebutuhan pasar, serta meminimalisir pengguanan kantong plastik untuk membungkus dan menggantinya dengan bahan yang mudah di