Revitalisasi pasar baru Probolinggo dengan pendekatan bioklimatik

Abstrak:

Menjamurnya minimarket dan hypermarket di sejumlah wilayah indonesia memiliki dampak yang serius bagi perkembangan pasar tradisional. Pasar tradisional tidak memiliki daya saing yang kuat melawan pasar modern. Di Indonesia hal tersebut terkait dengan adat ketimuran yang menjadi proses interaksi sebagian budaya silaturrahmi antar warga. Pasar modern atau minimarket secara sosiologis telah memberikan dampak terhadap terciptanya masyarakat yang individual karena tidak menciptakan ruang proses tawar- menawar antara pedagang dan pembeli. Penjabaran diatas menunjukkan betapa pentingnya peran pasar untuk masyarakat, khususnya masyarakat Probolinggo.

Berdasarkan penjelasan diatas, Pasar Baru di Probolinggo memerlukan suatu bentuk fisik pasar yang menarikdan dapat menjadi icon. Dalam revitalisasi pasar tradisional ini mengambil pendekatan yang sesuai dengan kondisi pasar dan iklim di Probolinggo yang bertujuan memberikan kenyaman kepada penggunanya. Oleh karena itu revitalisasi pasar ini nantinya akan menggunakan pendekatan Bioklimatik dimana pendekatan ini menuntut bangunan untuk beradaptasi dengan lingkungan atau iklim setempat, dengan strategi memodifikasi iklim luar yang tidak nyaman menjadi iklim ruang yang nyaman tanpa banyak mengkonsumsi energi.