Hadiri, Ahmad (2018) Implementasi Akad Nikah Di Kantor Urusan Agama Setelah Berlakunya PP No 19 Tahun 2015 Tentang PNBP NR Prespektif Efektifitas Hukum: Studi di KUA Klojen Kota Malang. Masters thesis, Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim.
Text (Fulltext)
14751004.pdf - Accepted Version Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives. Download (2MB) |
Abstract
مستخلص البحث
ينص القانون رقم 19 سنة 2015 المادة 5 الفقرة 1 على أن كل مواطن الذي يجري الزواج أو الرجوع في مكتب الشؤون الدينية للمقاطعة الفرعية أو خارجه على النحو المنصوص عليه في الفقرة 1 من المادة (1) ب: أنه لا يُفرض على أي شخص رسوم تسجيل الزواج أو الرجوع. وهذا القانون هو السبب الرئيسي للنظر إلى ظاهرة تنفيذ عقد
الزواج في مكتب الشؤون الدينية وخارجه من منظور فعالية القانون.
يهدف هذا البحث إلى الكشف عن تنفيذ عقد الزواج في مكتب الشؤون الدينية بعد تنفيذ القانون رقم 19 سنة 2015 بشأن الدخل الوطني دون الضريبة للزواج أو الرجوع (PNBP NR) في منظور فعالية القانون. واستخدم منهج البحث الكيفي بنوع دراسة الحالة في مكتب الشؤون الدينية كلوجين – مالانج. تم جمع البيانات من خلال المقابلة المتعمقة، والملاحظة على المشاركين والوثائق. ويشمل تحليل البيانات تحديدها، عرضها والاستنتاج منها. وتم التحقق من صحة النتائج المحصولة من خلال مشاركة الباحث الطويلة؛ تقنيات التثليث باستخدام مصادر مختلفة: موظف مكتب الشؤون الدينية، موظف الزواج والمجتمع.
وأظهرت النتائج أن (1) هناك الفرق في المفهوم بين الفقرة 1 من القانون والثقافة المحلية. أي كل مواطن يقوم بالزواج أو الرجوع في مكتب الشؤون الديني للمقاطعة الفرعية أو خارجه على النحو المنصوص في الفقرة 1 من المادة (1) ب أنه لا يُفرض على أي شخص رسوم تسجيل الزواج أو الرجوع. ولكن، لا تزال هناك منحة طوعية في شكل تكلفة السفر لموظف المكتب. ولن تحدث هذا الأمر إذا كان المجتمع لا يقوم بـ (أ) إعطاء خطاب تفويض إلى موظف الزواج لإجراء المتطلبات الإدارية في الزواج. (ب) بالإضافة إلى ذلك، أن المجتمع يعمل بذلك لأنهم مشغولون بعملهم أو سبب أخر مثل العادات أو الثقافة والتقاليد الوراثية. وهذا ما أشار إليه مكتب الشؤون الدينية. (2) تجاهل المجتمع عن القانون رقم 19 سنة 2015 أشار إلى عدم تفعيل نظام المعلومات التي يملكها مكتب الشؤون الدينية. وأيضا، إذا درست مسألة تجاهل المجتمع عنه من جانب حساسية القانون سوف يتعرض ولا يلبي الجانب القانوني، إذ ينبغي أن يكون القانون معروفا لدى المجتمع حتى أن يكون حقهم في الحصول على خدمة جيدة ستتحقق أيضا بشكل جيد. في منظور فعالية القانون. (3) السبب في الزواج في مكتب الشؤون الدينية لدى المجتمع أكثره هو سبب الطوارئ أو الزانية، بحيث أصبح الزواج في مكتب الشؤون الدينية طريقا بديلا. (4) العوامل الثقافية التي تمنع فعالية القانون رقم 19 سنة 2015 بالإشارة إلى وجود إعطاء المال خارج مما نص عليه.
ABSTRACT
Government Regulation (PP) No 19 of 2015 article 5 paragraph 1 states that, every citizen who carries out marriage or reconciliation a marriage to the Office of Religious Affairs (KUA) or outside the Office of Religious Affairs as intended in article 1 paragraph (1) letter b is free of charge for the registration of marriage or reconciliation a marriage. This PP becomes the main reason to review the phenomenon of the implementation of the marriage covenant in KUA and outside of KUA as seen from the legal effectiveness approach.
This research aims to reveal the implementation of marriage covenant in the Office of Religious Affairs (KUA) after the enactment of Government Regulation No 19 of 2015 Concerning PNBP NR Prespective on Legal Effectiveness. It used a qualitative approach with a case study design in KUA Klojen Malang. Data was obtained by using in-depth interview techniques, participatory observation, and documentation. Data analysis techniques included data reduction, data presentation, and making conclusion, checking the validity of the findings by extending the participation of researcher; triangulation techniques by using various sources of KUA, Mudin and Community Officers.
This research shows that (1) there is a distinction in paragraph 1 of PP with local culture, namely every citizen who carries out a marriage or reconciliation a marriage in KUA or outside KUA as referred in Article 1 paragraph (1) letter b does not need to pay the registration fee for a marriage or reconciliation a marriage. There is a transportation money for KUA officers. According to the local KUA, it will not happen if the society does not do the following things (a) the society does not provide a power of attorney to the local Mudin or KUA officers in taking care of administrative needs, (b) Beside that the society also gives authority to take care of their needs, because they are unable to take care of it. Other reasons are busy of working, becoming habit or culture in this society, and also tradition for generations. (2) Public ignorance about PP No19 of 2015 indicates the lack of information systems owned by KUA. Public ignorance of this PP if it viewed from the aspect of legal affective will also interfere and will not meet the legal aspect. It is about how a law must be known by the public. So that the society's right to get good services will also be fulfilled well in the perspective of legal effectiveness. (3) The most dominant reason to get married in KUA Klojen is because of pregnant before married. For them marriage in KUA becomes an alternative.(4) The society cultural factor that hamper the effectiveness of law in PP No. 19 of 2015 with indications of giving money illegally is still found.
ABSTRAK
PP No 19 Tahun 2015 pasal 5 ayat 1 menyatakan bahwa, Setiap warga negara yang melaksanakan nikah atau rujuk di Kantor Urusan Agama Kecamatan atau di luar Kantor Urusan Agama Kecamatan sebagaimana di maksud dalam pasal 1 ayat (1) huruf b tidak di kenakan biaya pencatatan nikah atau rujuk. Peraturan ini menjadi alasan utama untuk melihat fenomena pelaksanaan akad nikah di KUA dan di luar KUA yang dilihat dari pendekatan efektifitas hukum.
Penelitian ini bertujuan untuk mengungkapkan Implementasi Akad Nikah Di Kantor Urusan Agama Setelah Berlakunya PP No 19 Tahun 2015 Tentang PNBP NR Prespektif Efektifitas Hukum. Dengan pendekatan kualitatif dengan rancangan studi kasus di KUA Klojen Kota Malang. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik wawancara mendalam, observasi partisipatif, dan dokumentasi. Teknis analisis data meliputi reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan, penegecekan keabsahan temuan dilakukan perpanjangan keikutsertaan peneliti; teknik triangulasi dengan menggunakan berbagai sumber yatu Petugas KUA, Mudin dan Masyarakat.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1). adanya distingsi pada ayat 1 dalam peraturan dengan budaya setempat. yaitu Setiap warga Negara yang melaksanakan nikah atau rujuk di Kantor Urusan Agama Kecamatan atau di luar Kantor Urusan Agama Kecamatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 ayat (1) huruf b tidak dikenakan biaya pencatatan nikah atau rujuk. Masih terjadi pemberian secara sukarela berupa uang transport kepada petugas KUA, hal ini menurut KUA setempat. tidak akan terjadi kalau masyarakat tidak melakukan hal-hal berikut (a). Tidak memberikan surat kuasa kepada Mudin setempat atau petugas KUA dalam mengurus keperluan administrasinya. (b). Selain itu masyarakat juga melakukan pemberian kuasa dalam mengurus kebutuhannya, dikarenakan tidak mampu mengurusnya alias sibuk bekerja dan alasan lainnya, seperti alasan karena sudah biasa, atau budaya dan tradisi turun temurun. (2), Ketidak tahuan masyarakat tentang PP NO 19 tahun 2015 ini mengindikasikan kurang masifnya system informasi yang dimiliki oleh KUA. Ketidak tahuan masyarakat tentang PP ini juga, jika dikaji dari aspek afektifitas hukum juga akan mengganggu dan tidak memenuhi aspek hukum, bagaimana sebuah hukum harus diketahui oleh masyarakat. Sehingga hak masyrakat untuk mendapatkan pelayanan yang baik juga akan terpenuhi dengan baik. Dalam perpektif efektifitas hukum. (3), Alasan masyarakat menikah di KAU Klojen yang paling dominan adalah karena emergency atau hamil duluan, sehingga menikah di KUA menjadi alternatif. (4) Faktor budaya masyarakat yang menghambat efektivitas hukum dalam PP No19 tahun 2015 dengan indikasi pemberian uang diluar yang diteteapkan masih ada.
Item Type: | Thesis (Masters) | |||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Supervisor: | Saifullah, Saifullah and Mahmudi, Zaenul | |||||||||
Contributors: |
|
|||||||||
Keywords: | التنفيذ; عقد الزواج; مكتب الشؤون الدينية; وفعالية القانون; Implementation; Marriage Covenant; KUA; Legal Effectiveness; Implementasi; Akad Nikah; KUA; Efektivitas Hukum | |||||||||
Subjects: | 16 STUDIES IN HUMAN SOCIETY > 1601 Anthropology > 160104 Social and Cultural Anthropology 18 LAW AND LEGAL STUDIES > 1801 Law > 180113 Family Law |
|||||||||
Departement: | Sekolah Pascasarjana > Program Studi Magister Ilmu Agama Islam | |||||||||
Depositing User: | Ahmad Hadiri | |||||||||
Date Deposited: | 14 Jul 2020 10:57 | |||||||||
Last Modified: | 14 Jul 2020 10:57 | |||||||||
URI: | http://etheses.uin-malang.ac.id/id/eprint/19332 |
Downloads
Downloads per month over past year
Actions (login required)
View Item |