Setiyabudi, Yunani Sri (2020) Penjualan harta hibah wasiat oleh ahli waris dalam perspektif Kitab Undang-undang Hukum Perdata dan Kompilasi Hukum Islam. Undergraduate thesis, Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim.
|
Text (Fulltext)
16210065-Setiyabudi, Yunani Sri.pdf - Accepted Version Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives. Download (1MB) | Preview |
Abstract
ABSTRAK
Permasalahan yang terjadi di Desa Petok Kabupaten Kediri terkait pemberian hibah wasiat kepada salah satu keluarga yang tidak ada hubungan darah dengan kakek pewasiat. Harta hibah wasiat yang berupa rumah dijual oleh ahli waris dari kakek pewasiat secara tiba- tiba dan tanpa sepengetahuan keluarga yang diberi wasiat.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penjualan harta hibah wasiat oleh ahli waris yang terjadi di Desa Petok Kabupaten Kediri dalam perspektif Kitab Undang-Undang Hukum Perdata dan Kompilasi Hukum Islam. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian empiris dengan pendekatan yuridis sosiologis. Metode pengumpulan data yang digunakan peneliti adalah wawancara. Adapun metode analisis data yang peneliti gunakan adalah deskriptif kualitatif.
Penjualan harta hibah wasiat oleh ahli waris dalam perspektif KUHPerdata tidak diperbolehkan, karena hibah wasiat sebenarnya adalah hak pihak ketiga yang diberi wasiat,dan ahli waris sudah mempunyai bagiannya tersendiri. Hal ini sesuai dengan KUHPerdata pasal 874 yang berbunyi :”Segala harta peninggalan seseorang yang meninggal dunia, adalah kepunyaan para ahli warisnya menurut Undang-undang, sejauh mengenai hal itu, dia belum mengadakan ketetapan yang sah”. Maksud dari ketetapan yang sah dalam pasal tersebut yaitu suatu pemberian harta peninggalan kepada pihak ketiga. Dalam perspektif KHI menyatakan bahwa harta peninggalan yang diwasiatkan hanya boleh dilakukan dengan batasan tidak lebih dari sepertiga dari semua harta yang ditinggalkan.
ملخص البحث
المشكلة في قرية بيتوك كديري ريجنسي تتعلق بإعطاء إرادة لعائلة واحدة ليس لها علاقة دم مع الجد. يتم بيع تركة العهد من منزل من اهل ورثةفجأة و عدم المعرفة لعائلة من الوصيا.
يهدف هذا البحث إلى تحديد بيع مال هبة الوصية من اهل الورثة التي حدثت في قرية بيتوك كديري ريجنسي من منظور القانون الأحوال الشخصية و تجميع الأحكام الإسلامية. نوع البحث المستخدم في هذه الدراسة هو بحث تجريبي مع نهج قانوني اجتماعي. طريقة جمعالبيانات المستخدمة من قبل البحثين هي مقابلة. طرق تحليل البيانات التي يستخدمها الباحثون هي وصفية نوعية.
ولا يسمح بيع ممتلكات الورثة من المال هبة الوصية في إطار القانون الأحوال الشخصية, لأن هباة الوصية هي في الواقع حق لطرف ثلاث يعطى وصية, و للوريث بالفعل دوره الخص. و هذا وفقا للقانون الأحوال الشخصية الوارد في المادة 874 التي تنص على مايلي: "كل كنوز من وقفه المنية تعود إلى ورثته مفقا للقانون, بقدر ما هي, فهو لم يحمل مرسوما صحيحا". الغرض من الحكم الصحيح للمادة هو هدية من التركة لطرف ثالث. من وجهة نظر تجميع الأحكام الإسلامية تنص على أن الكنز غير المنقول لا ينبغي أن تتم إلا مع الحد من ما لا يزيد عن ثلث جميعالكنوز المهجورة.
ABSTRACT
The problem in the village of Petok Kediri Regency related to giving a hibah wasiat will to one family that has no blood relationship with the grandfather. A testament estate of a house is sold by the heirs of a sudden and unbeknowness to a family of wills.
This research aims to determine the sale of property grants by heirs that occurred in Desa Petok Kediri Regency in the perspective of Civil and KHI. The type of research used in this study is empirical research with a sociological juridical approach. The data collection method used by researchers is an interview. The data analysis methods that researchers use are qualitative descriptive.
The sale of a testament property of grants by heirs in a Civil Code perspective is not allowed, as a wills grant is actually a right of a third party given a will, and the heir already has its own part. This is in accordance with the Civil Code of article 874 which reads: "All the treasures of one who passed away, belong to his heirs according to the law, as far as it is, he has not held a valid decree". The purpose of the valid provision of the article is a gift of estate to a third party. In the perspective of KHI it states that the immovable treasures should only be made with the limitation of not more than one-third of all abandoned treasures.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) | ||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
Supervisor: | Aziz, Abdul | ||||||
Contributors: |
|
||||||
Keywords: | الكلمات الآساسية,; اهل الورثة; القانون الأحوال الشخصية ; تجميع Hibah Wasiat; Heirs; Civil Code; KHI Hibah Wasiat; Ahli Waris; Kitab Undang-undang Hukum Perdat; Kompilasi Hukum Islam | ||||||
Subjects: | 18 LAW AND LEGAL STUDIES > 1801 Law > 180128 Islamic Family Law > 18012899 Islamic Family Law not elsewhere classified | ||||||
Departement: | Fakultas Syariah > Jurusan al-Ahwal al-Syakhshiyyah | ||||||
Depositing User: | Yunani Sri Setiyabudi | ||||||
Date Deposited: | 14 Jul 2020 11:16 | ||||||
Last Modified: | 14 Jul 2020 11:16 | ||||||
URI: | http://etheses.uin-malang.ac.id/id/eprint/19297 |
Downloads
Downloads per month over past year
Actions (login required)
View Item |