Darmayanti, Sri (2011) Studi analisis pasal 209 Kompilasi Hukum Islam (KHI) tentang wasiat wajibah dalam kajian normatif yuridis. Undergraduate thesis, Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim.
|
Text (Introduction)
06210014_Pendahuluan.pdf Download (298kB) | Preview |
|
|
Text (Abstract: Indonesia)
06210014_Indonesia.pdf Download (16kB) | Preview |
|
|
Text (Abstract: English)
06210014_Inggris.pdf Download (16kB) | Preview |
|
|
Text (Chapter 1)
06210014_Bab_1.pdf Download (322kB) | Preview |
|
|
Text (Chapter 2)
06210014_Bab_2.pdf Download (436kB) | Preview |
|
|
Text (Chapter 3)
06210014_Bab_3.pdf Download (205kB) | Preview |
|
|
Other (Chapter 4)
06210014_Bab_4.PDF Download (179kB) | Preview |
Abstract
INDONESIA:
Seiring dengan berkembangnya zaman dan semakin majunya peradaban umat dimuka bumi ini, telah membuat jejak dan goresan yang tidak sedikit mempengaruhi berbagai permasalahan yang muncul dan dihadapi oleh manusia itu sendiri. Suatu hal yang sangat menarik adalah eksistensi pasal 209 KHI tentang wasiat yang bersifat wajib untuk ditunaikan, disebabkan adanya hak yang ditimbulkan setelah meninggalnya seseorang dengan kejadian hubungan yang tidak biasa.
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah yang pertama Bagaimana implikasi yuridis pasal 209 KHI? kedua Bagaimanakah sisi konstruksi pasal 209 KHI tentang Wasiat Wajibah? Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisa implikasi yuridis dari pasal 209 KHI dan untuk mengetahui dan menganalisa bagaimana sisi konstruksi secara umum pasal 209 KHI tentang wasiat wajibah. Adapun jenis penelitian yang digunakan dalam penulisan skripsi ini adalah Penelitian Kualitatif, Pendekatan dalam penelitian ini adalah menggunakan pendekatan kualitatif, Adapun sumber data dalam penulisan skripsi ini adalah berupa data literatur yang diperoleh dari perpustakaan, buku-buku dan manuskrip.
Kedudukan anak angkat dan orang tua angkat dalam hukum kewarisan telah diatur dalam KHI pasal 209 dengan melalui jalan wasiat wajibah, meskipun pengangkatan anak tidak merubah status anak tersebut. Pemberian wasiat wajibah adalah jalan tengah yang ditempuh oleh para Ulama dalam penyusunan KHI karena tidak sedikit orang yang dalam rumah tangga tidak dikaruniai keturunan dan pada akhirnya mereka mengangkat anak. Wasiat wajibah yang telah ada dalam KHI tidak lepas dari kitab-kitab fikih, al-qur’an, dan hadits, karena dalam Inpres telah disebutkan bahwa KHI merupakan pedoman yang memerlukan pengembangan dan pengkajian lebih lanjut.
Setelah melakukan penelitian maka dapat disimpulkan bahwa implikasi pasal 209 KHI adalah setelah terjadinya pengangkatan anak akan terjadi pula akibat hukum yang telah diatur dalam pasal 209 tentang wasiat wajibah. Sisi konstruksi pasal 209 KHI tentang wasiat wajibah disini masih memerlukan pengembangan dan pengkajian yang merujuk pada kita-kitab fikih, al-qur’an dan hadits.
ENGLISH:
Along with the development of age and more advanced civilization of the people of this earth, have made the trail and not a few scratches which affect the various problems that arise and faced by the man himself. A very interesting thing is the existence of Article 209th of KHI abaout wasiat wajibah which is mandatory for fulfilled, because of the rights accrued after the death of a person with an unusual occurrence relations.
The formulation of the problem in this study first is How juridical implications of Article 209th of KHI is? How the side of construction of article 209th of KHI about wasiat wajibah is? This study aims to determine and analyze the juridical implications of Article 209th of KHI and to find out and the analyze how the general construction of section 209th KHI about wasiat wajibah. The type of research used to write this essay is Qualitative Research, The approach in this research is a qualitative approach. The data sources in writing this essay is obtained from literature, libraries, books and manuscripts.
The position of adopted child and adopted parents in the law of inheritance has been stipulated in Article 209th of KHI which is soluted with wasiat wajibah, although the adopting of child does not change the status of the child. Giving wasiat wajibah is the middle way that adopted by Ulama in the preparation of KHI, because not a few people in the household who are not blessed with offspring, and eventually they adopt a child. Wasiat wajibah that is already exist in the KHI is not separated from the books of fiqh, al-quran and hadith, because of the Presidential Directive was mentioned that KHI is a guideline that requires development and assessment further.
After finishing the research, we can conclude that the implications of Article 209th KHI is after the adoption there will be also a result of laws that have been provided for in article 209th about wasiat wajibah. The Construction side of article 209th of KHI about Wasiat wajibah is still require the development and the assessment which are refer to the books of fiqh, al-qur'an and hadith.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) | ||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
Supervisor: | Herry, Musleh | ||||||
Contributors: |
|
||||||
Keywords: | Pasal 209 KHI; Wasiat Wajibah; Normatif Yuridis; Normative Juridical | ||||||
Subjects: | 18 LAW AND LEGAL STUDIES > 1801 Law > 180128 Islamic Family Law > 18012816 Mawaris (Inheritance) | ||||||
Departement: | Fakultas Syariah > Jurusan al-Ahwal al-Syakhshiyyah | ||||||
Location: | 18012816 | ||||||
Depositing User: | Dian Anesti | ||||||
Date Deposited: | 08 Sep 2015 08:42 | ||||||
Last Modified: | 08 Sep 2015 08:42 | ||||||
URI: | http://etheses.uin-malang.ac.id/id/eprint/1922 |
Downloads
Downloads per month over past year
Actions (login required)
View Item |