Hidayattullah, Abd Qorib (2010) Pandangan ulama’ terhadap pergaulan laki-laki dan perempuan selama masa bhekalan: Kasus di Desa Sumber Kerang Gending Probolinggo. Undergraduate thesis, Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim.
|
Text (Thesis Fulltext)
05210056_Skripsi.pdf Download (1MB) | Preview |
Abstract
INDONESIA:
Tradisi bhekalan bagi masyarakat Desa Sumber Kerang menjadi khasanah budaya yang khas. Mayoritas dari masyarakat Desa Sumber Kerang apabila hendak melangsungkan pernikahan, tak lepas melewati tradisi bhekalan. Selain sebagai tradisi, bhekalan menjadi mediator bagi laki-laki dan perempuan untuk saling mengenal pasangan masing-masing secara lebih mendalam sebelum akad nikah dilangsungkan. Kata bhekalan sendiri dalam agama Islam lazim disebut khitbah atau peminangan. Di tengah perubahan zaman, tradisi bhekalan di Desa Sumber Kerang lambat laun menjadi fenomena yang asyik disorot. Banyak pergaulan-pergaulan dari laki-laki dan perempuan di saat bhekalan ditemukan bertentangan dengan hukum Islam. Pergaulan laki-laki dan perempuan di masa bhekalan, yang semestinya menjadi pola pengakraban berubah menjadi pergaulan yang longgar dan bebas. Sudah menjadi fenomena yang biasa apabila didapati pergaulan laki-laki dan perempuan di Desa Sumber Kerang di masa bhekalan, mereka saling berboncengan, saling pegangan tangan, berdua di tempat rekreasi, hingga bermalam di rumah salah satu pasangan. Ironinya, apabila perilaku pergaulan seperti itu tidak dilakukan, maka pasangan yang abhekalan tersebut menjadi pembicaraan bahkan fitnah di masyarakat.
Berangkat dari masalah tersebut, peneliti memiliki kuriositas yang lebih untuk meneliti bagaimana fenomena tradisi bhekalan di Desa Sumber Kerang Gending Probolinggo, dan bagaimana pandangan ulama setempat menanggapi permasalahan pergaulan laki-laki dan perempuan di masa bhekalan. Tujuan penelitian ini adalah ingin mengetahui fenomena tradisi bhekalan dan pandangan ulama Desa Sumber Kerang terhadap pergaulan laki-laki dan perempuan selama masa bhekalan.
Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif-kualitatif, dengan menggunakan paradigma definisi sosial yang merupakan salah satu cabang paradigma sosiologi. Sedangkan pendekatan dalam penelitian ini menggunakan pendekatan fenomenologis, karena berusaha memahami dan memaknai dari fenomena sosial. Untuk memperoleh data, peneliti menggunakan tiga metode pengumpulan data, yakni observasi, wawancara dan dokumentasi.
Hasil dari penelitian ini ditemukan, fenomena pergaulan laki-laki dan perempuan di masa bhekalan yang bebas dan longgar sudah biasa di Desa Sumber Kerang. Hal itu, tentu tak lepas dari peran orang tua dan ulama setempat. Ulama dituntut kreatif untuk menyampaikan dakwah utamanya tentang pola pergaulan laki- laki dan perempuan di masa bhekalan. Ulama Desa Sumber Kerang menganjurkan bagi laki-laki dan perempuan apabila bhekalan dalam pergaulan menghadirkan muhrim. Dan jika dimungkinkan, pasangan tersebut menikah sirri sebagai wujud keseriusan menuju ke jenjang pernikahan.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) | ||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
Supervisor: | Roibin, Roibin | ||||||
Contributors: |
|
||||||
Keywords: | Tradisi Bhekalan; Pergaulan; dan Pandangan Ulama | ||||||
Subjects: | 18 LAW AND LEGAL STUDIES > 1801 Law > 180128 Islamic Family Law > 18012829 Islamic Family Issues & Local Tradition | ||||||
Departement: | Fakultas Syariah > Jurusan al-Ahwal al-Syakhshiyyah | ||||||
Location: | 18012829 | ||||||
Depositing User: | Ratih Novitasari | ||||||
Date Deposited: | 08 Sep 2015 11:10 | ||||||
Last Modified: | 08 Sep 2015 11:10 | ||||||
URI: | http://etheses.uin-malang.ac.id/id/eprint/1918 |
Downloads
Downloads per month over past year
Actions (login required)
View Item |