Khaoro, Ma'nusatul (2020) Meraih kebermaknaan hidup: Studi kasus pada penghafal al-Qur’an di Pondok Pesantren Tahfizhul Qur’an Putri Nurul Furqon Wetan Pasar Besar Malang. Undergraduate thesis, Universitas Islam Negri Maulana Malik Ibrahim.
|
Text (Fulltext)
15410216.pdf - Accepted Version Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives. Download (3MB) | Preview |
Abstract
INDONESIA:
Rintangan yang dihadapi penghafal al-qur’an tidaklah mudah. Penghafal al-qur’an mempunyai kewajiban untuk menjaga hafalan al-qur’annya, memahami isi yang terkandung didalamnya dan tanggungjawab untuk mengamalkannya. Hal tersebut merupakan tanggungjawab yang harus di emban oleh penghafal al-qur’an sampai akhir hayat. Sebanding dengan konseuensi tanggungjawab yang tidak mudah, maka penghafal alqur’an akan mendapatkan jaminan dari Allah.
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kebermaknaan hidup penghafal al-qur’an, dan menjelaskan tahapan-tahapan penghafal al-qur’an dalam menemukan kebermaknaan hidup.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik wawancara mendalam, observasi, dan dokumentasi pada subjek penelitian. Teknik analisis data menggunakan teknik analisis deskriptif.
Hasil penelitian ini adalah deskripsi subjek penelitian dalam mendeskripsikan kebermaknaan hidup dengan mengukur seberapa jauh kemanfaatan dirinya bagi orang lain dengan mengajarkan al-qur’an sebagai bentuk pengabdian kepada Allah. Temuan aspek makna hidup dalam diri subjek diantaranya makna hidup, kebersyukuran, keyakinan, ketaatan, keistiqomahan, kesiapan untuk menghadapi kematian, bunuh diri adalah berputus asa dari rahmat Allah. Dalam proses mencapai makna hidup terdapat lima tahapan yang dialami subjek yakni tahap derita : latar belakang subjek berasal dari keluarga sederhana dengan sepuluh bersaudara. Subjek tidak melanjutkan sekolah karena masalah ekonomi. Subjek pernah mengalami kehampaan dan bosan dengan rutinitas kehidupan yang dijalani setelah lulus SMP. Tahap penerimaan diri : subjek mulai mengenal potensi-potensi dalam dirinya sejak masuk pondok untuk menghafalkan Al-qur’an. Tahap Penemuan makna hidup : subjek mulai merasakan dan menemukan makna hidup sejak menghafalkan al-qur’an dan merasakan akan barokah al-qur’an. Tahap realisasi makna : subjek mengabdikan sisa hidup subjek untuk mengajarkan al-qur’an kepada santri-santri serta masyarakat. Tahap kehidupan bermakna : subjek merasakan hidupnya bermakna dengan memberikan kemanfaaatan bagi dirinya dan orang lain. Mengajarkan al-qur’an dan membimbing santri menghafalkan Al-qur’an sebagai bentuk penerapan makna hidup subjek.
INGGRIS :
Obstacles faced by Qur'an memorizerare not easy. Qur'an memorizer has an obligation to maintain memorization of the Qur'an, understanding the contents and the responsibility to practice it. This is a responsibility that must be carried by Qur'an memorizer until the end of life. Comparable with the consequences of responsibility that is not easy, then Qur'an memorizerwill get a guarantee from God.
This research aims to describe the meaningfulness of the life of Qur’anmemorizer, and explain the stages of memorizerQur’an in finding the meaning of life.
The method used is a qualitative research method. The subject was a Qur'an memorizerwho cared for the five branches of the Memorizing Islamic boarding school in Malang. Data collection techniques used in-depth interviews, observation, and documentation. Data analysis techniques is descriptive analysis techniques.
The results are describing the meaningfulness of life by measuring how far the benefits of himself for others by teaching the Qur'an for God. The findings of aspects of the meaning of life are meaning of life, gratitude, belief, obedience, hospitality, readiness to face death, suicide is despair from God's grace. In the process of achieving the meaning of life there are five stages experienced by the subject namely the stage of suffering: the background of the subject comes from a simple family of ten siblings. The subject did not continue school because of economic problems. The subject had experienced emptiness and was bored with the routine of life that was undertaken after graduating from junior high school. Self-acceptance stage: the subject begins to recognize the potentials in himself since entering the hut to memorize the Qur'an. Stage of discovery of the meaning of life: the subject begins to feel and find the meaning of life since memorizing the Qur'an and feeling the blessing of the Qur'an. The realization stage of meaning: the subject devotes the rest of the subject's life to teaching the Qur'an to the students and the community. Meaningful stages of life: the subject feels his life is meaningful by providing benefits for himself and others. Teaching al-quran and guiding students to memorize Al-quran as a form of applying the meaning of the subject's life.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) | ||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
Supervisor: | Yusuf, Aris Yuana | ||||||
Contributors: |
|
||||||
Keywords: | kebermaknaan hidup; penghafal al-qur’an; meaningfulness of life; quran memorizer | ||||||
Departement: | Fakultas Psikologi | ||||||
Depositing User: | Ma'nusatul Khaoro | ||||||
Date Deposited: | 26 Jun 2020 14:31 | ||||||
Last Modified: | 26 Jun 2020 14:31 | ||||||
URI: | http://etheses.uin-malang.ac.id/id/eprint/18103 |
Downloads
Downloads per month over past year
Actions (login required)
![]() |
View Item |