Nuri, Antila Kewa Bhara (2019) Kewarisan anak perempuan Suku Ende dalam perspektif konsep waris Hazairin: Studi kasus di Rate Rua Kecamatan Ende Utara Kabupaten Ende Nusa Tenggara Timur. Undergraduate thesis, Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim.
|
Text
15210188.pdf - Accepted Version Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives. Download (2MB) | Preview |
Abstract
INDONESIA:
Hukum waris merupakan bagian terkecil dari hukum keluarga. Kewarisan menjadi salah satu aspek penting untuk kelangsungan pemindahan kepemilikan harta benda, sebab setiap orang akan mengalami peristiwa hukum yang dinamakan kematian. Penelitian ini membahas tentang pembagian waris adat suku Ende dalam perspektif konsep waris Hazairin. Tujuan penelitian ini yaitu: 1) mengetahui pembagian waris adat suku Ende di Desa Rate Rua. 2) mengetahui hak waris anak perempuan dalam pembagian waris adat suku Ende di Desa Rate Rua Perspektif konsep waris Hazairin.
Jenis penelitian ini adalah penelitan empiris, dengan menggunakan pendekatan kualitatif dan pendekatan perspektif konsep waris Hazairin. Penelitian ini dilakukan di Desa Rate Rua, Kecamatan Ende Utara, Kabupaten Ende. Pendekatan kualitatif dalam penelitian ini untuk mendapatkan data deskriptif yang berupa pandangan masyarakat mengenai pembagian waris secara lisan, sedangkan pendekatan konsep waris perspektif Hazairin digunakan sebagai alat menganalisis waris tersebut. Jenis dan sumber data yang digunakan data primer dan sekunder. Metode pengumpulan datanya menggunakan studi dokumentasi, observasi, dan wawancara. Pengolahan data yang digunakan yaitu dengan tahap pemeriksaan data, klarifikasi, verifikasi, analisis, kesimpulan.
Kesimpulan dari penelitian ini adalah 1) pembagian warisan suku Ende menggunakan dua metode; berdasarkan sistem kewarisan adat patrilineal yaitu harta warisan hanya diberikan kepada anak laki-laki saja, dan kewarisan hukum Islam yang sudah mulai diterapkan oleh beberapa masyarakat Desa Rate Rua atau juga setelah adanya gugatan waris di Pengadilan Agama. 2) berdasarkan konsep waris perspektif Hazairin anak perempuan merupakan golongan ahli waris dzul-faraidl yang mendapatkan bagian warisnya ½ dan 2/3 jika dua orang atau lebih. Pemberian sisa harta kepada anak perempuan berupa doi semmu fu menurut Hazairintidak dapat dikatakan sebagai radd yang diperoleh dzawil-qarabah karena bukan merupakan kelebihan sisa harta berdasarkan perhitungan fardnya.
ENGLISH:
Inheritance law is the smallest part of family law. Femininity becomes one of the important aspects for the continuity of the transfer of property ownership, because everyone will experience a legal event called death. This study discusses the division of the Indigenous peoples inheritance in the perspective of Hazairin's inheritance. The purpose of this research is: 1) to know the division of indigenous Ende tribes in the village of Rate Rua. 2) knowing the birthright of the daughter in the division of Indigenous tribes of Ende in the village Rate Rua perspectives of the concept of Hazairin inheritance.
This type of study is empirical research, using a qualitative approach and approach perspectives of Hazairin's inheritance concept. The research was conducted at Rate Rua Village, North Ende District. The qualitative approach in this study is to obtain descriptive data in the form of a public view on subdivisions orally, while the approach of the heir concept of Hazairin perspective is used as a tool to analyse the heir. Types and sources of data used primary and secondary data. The data collection method uses documentation studies, observations, and interviews. The processing of data used is the data inspection stage, clarification, verification, analysis, conclusion.
The conclusion of the study is 1) the division of Ende inheritance using two methods; Based on the customs system of patrilineal customary inheritance is only given to boys only, and the inheritance of Islamic law that has been implemented by some people of the village Rate Rua or also after the heir claim in the courts of religion. 2) based on the concept of heirs of Hazairin perspective, the daughter is a class of dzul-faraidl heirs who get the inheritance of 1/2 and 2/3 if two or more people. The gift of residual treasure to girls in the form of doisemmufu according Hazairin can not be said as radd obtained dzawil-qarabah because It is not an excess of the remaining treasures based on the calculation of the fard.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) | ||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
Supervisor: | Rahmawati, Erik Sabti | ||||||
Contributors: |
|
||||||
Keywords: | Kewarisan, Sistem Patrilineal, Konsep Waris Hazairin, Inheritance, Patrilineal system, Heir concept of Hazairin | ||||||
Departement: | Fakultas Syariah > Jurusan al-Ahwal al-Syakhshiyyah | ||||||
Depositing User: | Zulaikha Zulaikha | ||||||
Date Deposited: | 12 Jun 2020 14:08 | ||||||
Last Modified: | 12 Jun 2020 14:08 | ||||||
URI: | http://etheses.uin-malang.ac.id/id/eprint/17795 |
Downloads
Downloads per month over past year
Actions (login required)
View Item |