Ulwan, Gustam Nawawi (2019) Praktik pernikahan Ana Bele perspektif ilmu kesehatan dan maslahah mursalah: Studi di Desa Nangalili Kecamatan Lembor Selatan Kabupaten Manggarai Barat Provinsi Nusa Tenggara Timur. Undergraduate thesis, Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim.
|
Text
15210041.pdf - Accepted Version Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives. Download (2MB) | Preview |
Abstract
INDONESIA:
Perkawinan adalah sunnatullah yang umum dan berlaku pada semua makhlukya, baik pada manusia, hewan, maupun tumbuh-tumbuhan. Dalam hal memilih pasangan hidup, masyarakat desa Nangalili lebih memilih untuk menikahi saudara sepupu, agar hubungan nasab tetap tersambung hingga keturunan yang akan datang. Menurut masyarakat desa Nangalili, menikah dengan orang diluar lingkup keluarga akan mengakibatkan renggangnya hubungan kekeluargaan. Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu: 1) Bagaimana Pemahaman Masyarakat Desa Nangalili terhadap pernikahan Ana Bele? 2) Apa konsekuensi hukum menurut ilmu kesehatan dan maslahah mursalah?
Penelitian ini termasuk dalam jenis penelitian Empiris.Dalam penelitian ini,penulis menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif.Dalam metode pengumpulan data penulis menggunakan metode wawancara dan dokumentasi.Metode pengolahan data dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Adapun pengolahan data pada penelitian ini melalui tahapan-tahapan pemeriksaan data, klasifikasi, verifikasi, analisis, dan pembuatan kesimpulan.
Hasil dari penelitian ini adalah: pemahaman masyarakat desa Nangalili ada 3 kriteria menentukan pasangan hidup yaitu: diharuskan dengan derajad yang sama, diharuskan dengan orang yang dapat menjaga harta warisan dan dengan orang yang dapat menyambungkan hubungan nasab antara keluarga. Dari kriteria tersebut, seseorang yang termasuk dalam 3 kriteria itu adalah saudara sepupu. Dalam ilmu kesehatan mengatakan bahwa pernikahan kerabat dekat memiliki resiko kelainan genetik pada keturunan yang dihasilkan. Pasangan yang memiliki gen yang sama akan menyebabkan penyakit bawaan semakin besar pada keturunan yang dihasilkan. Sedangkan dalam Islam, pernikahan kerabat dekat tidak dilarang. Contohnya pada keluarga Rasullullah SAW yaitu Putrinya dinikahkan dengan saudara sepupunya. Dengan demikian pernikahan kerabat dekat yang dilakukan oleh masayarakat desa Nangalili diperbolehkan oleh agama Islam, akan tatapi terdapat resiko kesehatan pada keturunan yang dilahirkan.
ENGLISH:
Marriage is a common immutable constants of Allah’s system and applies to all creatures, both humans, animals and plants. In the case of choosing a marriage partner the nangalili village community prefers to marry a cousin, so that the kinship remains connected to the offspring to come. Because, according to the Nangalili village people married to people outside the scope of the family will result in the estrangement of family relations. The formulation of the problem in this study are:1) What is the understanding of the Nangalili Village community on Ana Bele's marriage? 2) What are the legal consequences according to health sciences and problems?
This research is classified in the type of Empirical research. In this study, the author uses a qualitative descriptive approach. In the method of collecting data, the writer uses interview and documentation methods. The data processing method in this research is descriptive qualitative. The data processing in this study through the stages of data checking, classification, verification, analysis, and making conclusions.
The results of this study are: understanding of nangalili village community having 3 criteria for determining a spouse, namely: required with the same degree, required with people who can maintain the inheritance and with people who can connect the relationship between families. From these criteria, a person included in the 3 criteria is a cousin. In health science said that the marriage of close relatives has a risk of genetic abnormalities in the resulting offspring. Because couples who have the same gene will cause a greater hereditary disease in the offspring produced. Besides, in Islam, the marriage of close relatives is not prohibited. For example,in the family of Rasullullah (peace be upon him), his daughter was married to a cousin. Thus the marriage of a close relative carried out by the Nangalili village community is permitted by Islam, but there is a health risk to the offspring produced.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) | ||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
Supervisor: | Sudirman, Sudirman | ||||||
Contributors: |
|
||||||
Keywords: | Pernikahan Ana Bele; Ilmu Kesehatan; Maslahah Mursalah; Ana Bele Marriage; Study of Health; Maslaha Mursalah | ||||||
Departement: | Fakultas Syariah > Jurusan al-Ahwal al-Syakhshiyyah | ||||||
Depositing User: | Zulaikha Zulaikha | ||||||
Date Deposited: | 08 Jun 2020 20:37 | ||||||
Last Modified: | 08 Jun 2020 20:37 | ||||||
URI: | http://etheses.uin-malang.ac.id/id/eprint/17629 |
Downloads
Downloads per month over past year
Actions (login required)
View Item |