Wan Kamarulzaman, Wan Ahmad Syahir Bin (2019) Implementasi pembayaran fidyah puasa berlipat ganda di Negeri Sarawak Malaysia: Studi kasus di Tabung Baitulmal Majlis Islam Kuching Sawarak. Undergraduate thesis, Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim.
|
Text
14210144.pdf - Accepted Version Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives. Download (4MB) | Preview |
Abstract
ENGLISH:
The Payment of double fidyah fasting is a law enforcement to those replacing their Ramadhan fasting to the entrance of the next Ramadhan. To those who got twice of fidyah that makes them not able to pay for double fidyah fasting then appear question what is the requirement of paying double fidyah fasting which is applied by the rules or not. This research is aimed at getting the law from the purposed issue. This research is seen from the perspective of fiqh Syafii’yah and the research is on pressure on the implementation on the payment of fidyah fasting which is done in Baitulmal Sarawak Tube (TBS) for Islamic Communities in Serawak.
This is the kind of empirical research and the approach is qualitative which is based on the field object area and some location to learn intensively about the current background and the environment interaction to social unit, individual, group, institution and people. The researcher choose the location located in the city state of Lot 3293, Block 217, Kuching North Land District, Batu Kawa Street 93250 Kuching and not involving outside area. This research only involves the fidyah practice done by TBS. Then the research collection method is using documentation and interview. All the information is analyzed with the clarified data using theory and sayings so that the conclusion is gotten.
The result of this research is from Syafi’iyah perspective saying that the payment of fidyah fasting will be doubled for people who use qada’ and the fasting is according to the majority of mufti fatwa in Malaysia as well as Brunei. The result of the implementation from TBS, there are some collection and distribution of fidyah done by the TBS based on the discussion with the scientist like mufti and other scholars this can be the purpose of implementation according to the law will. Besides the TBS is using Syafi’i thi the decree of double fidyah is decided by TBS and already based on the taklik to Syafi’iyah which is the payment of fidyah fasting should be doubled thus they change qada’ of Ramadhan fasting thus included in the next Ramadhan.
INDONESIA:
Pembayaran fidyah puasa berlipat ganda adalah suatu tuntutan hukum bagi mereka yang belum mengganti puasa Ramadhan hingga memasuki Ramadhan tahun berikutnya. Bagi mereka yang telah dikenakan dua kali lipat fidyah yang menyebabkan mereka tidak mampu membayar kadar tersebut lalu menimbulkan pertanyaan apakah hukum pembayaran fidyah puasa berlipat ganda yang diterapkan sesuai dengan hukum syara' atau tidak. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan kepastian hukum dari permasalah tersebut. Penelitian ini akan ditinjau dari perspektif fiqh Syafi’iyyah, dan dasar dari penelitian yang penulis coba tekankan adalah pada implementasi pembayaran fidyah puasa yang dilakukan oleh Tabung Baitulmal Sarawak (TBS) untuk komunitas Muslim Sarawak.
Jenis penelitian dalam skripsi ini adalah empiris dan pendekatan penelitian ini adalah kualitatif yaitu penelitian yang didasarkan pada obyek lapangan di daerah serta lokasi tertentu untuk mempelajari secara intensif tentang latar belakang keadaan sekarang, dan interaksi lingkungan sesuatu unit sosial, individu, kelompok, lembaga dan masyarakat. Penulis memilih lokasi yang beralamat di Ibu Pejabat (Kantor Pusat) Lot 3293, Blok 217, Kuching North Land District, Jalan Batu Kawa, 93250 Kuching dan tidak melibatkan luar daerah,. Penelitian Ini hanya melibatkan praktik fidyah yang dilakukan oleh TBS. Selanjutnya metode pengumpulan data yang digunakan adalah dokumentasi dan wawancara. Seluruh hasil informasi tersebut dianalisa dengan menyimpulkan data-data yang telah diklasifikasi menggunakan teori dan dalil hingga diperoleh kesimpulannya.
Hasil penelitian dari perspektif Syafi’iyyah mengatakan bahwa pembayaran fidyah puasa akan berlipat ganda bagi orang yang mentakhirkan qada’ puasanya sebagaimana menurut mayoritas fatwa mufti di Malaysia dan juga Brunei. Adapun hasil dari pelaksanaan pihak TBS, ada beberapa cara pengumpulan dan distribusi fidyah yang dilakukan oleh TBS berdasarkan dari hasil musyawarah bersama para ilmuan seperti mufti dan para pakar lainnya, hal tersebut bertujuan agar pelaksanaan itu sesuai menurut kehendak hukum. Selain itu Pihak TBS juga sangat berpegang teguh kepada mazhab Syafi’i, maka penetapan penggandaan fidyah yang ditetapkan oleh TBS telah sesuai dengan hukum yang berta’lik kepada mazhab Syafi’iyyah yaitu pembayaran fidyah puasa akan berlipat ganda sekiranya mereka belum menggantikan qada’ puasa Ramadhan hingga masuk ke Ramadhan tahun yang berikutnya.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) | ||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
Supervisor: | Sudirman, Sudirman | ||||||
Contributors: |
|
||||||
Keywords: | Implementation; Double Fidyah Fasting; Implementasi; Fidyah Puasa Berlipat Ganda | ||||||
Departement: | Fakultas Syariah > Jurusan al-Ahwal al-Syakhshiyyah | ||||||
Depositing User: | Zulaikha Zulaikha | ||||||
Date Deposited: | 05 May 2020 09:54 | ||||||
Last Modified: | 05 May 2020 09:54 | ||||||
URI: | http://etheses.uin-malang.ac.id/id/eprint/17208 |
Downloads
Downloads per month over past year
Actions (login required)
View Item |