Pendapat hakim terhadap Keputusan Ketua MA Nomor : 084/KMA/SK/V/2011 Tentang Izin Sidang Itsbat Nikah di Kantor Perwakilan RI perspektif maslahah mursalah: Studi di Pengadilan Agama Kabupaten Malang

ENGLISH:

This research is motivated by the number of cases of serial marriage of migrant workers in the workplace and has not been officially recorded. Among the causes of the productive age of workers in terms of sexual and biological then siri marriage as a way to channel desires, regulatory factors in the worker's country the prohibition of marriage during the contract period Siri marriage is chosen as a way to avoid adultery. As a result, after having children having difficulty taking care of civil, immigration and other matters without a marriage book, official documents Decree of the Chief Justice of the Supreme Court Number: 084 KMA / SK / 2011 is the solution to the problem. The purpose of this research is to find out the judge's opinion on the decision of the Chief Justice of the Supreme Court in the Maslahah mursalah review.

This research is a descriptive empirical juridical research with a qualitative approach. Research location in Court of religion Malang Regency Data sources consisted of primary and secondary data collection methods, namely interviews and documentation. Next do editing classifying, verifying, data analysis.

The results of this study that the judge's opinion on the Decision of the Chief Justice of the Republic of Indonesia Number: 084/KMA/SK/2011 was the right decision. With a note the preventation of siri marriage takes precedence over itsbat marriage in the future, the Decision of the Chief Justice of the Republic of Indonesia Number: 084/KMA/SK/2011 can be categorized as Maslahah Mursalah because its main purpose is the benefit of ease and is the answer to the problems of migrant workers so that the rights and obligations as citizens are fullfilled.

INDONESIA:

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh banyaknya kasus pernikahan siri para TKI di tempat kerja dan belum mencatatkan secara resmi. Di antara penyebabnya, usia produktif pekerja dalam hal seksual dan biologis lalu nikah siri sebagai jalan untuk menyalurkan hasrat, faktor peraturan di negara pekerja adanya larangan menikah ketika dalam masa kontrak. Nikah siri dipilih sebagai jalan menghindari perzinahan. Akibatnya ketika setelah memiliki anak mengalami kesulitan mengurus hal keperdataan, keimigrasian dan lainnya tanpa adanya buku nikah/ dokumen resmi. Keputusan Ketua Mahkamah Agung Nomor: 084/KMA/SK/V/2011 menjadi solusi atas masalah tersebut. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pendapat hakim terhadap Keputusan Ketua Mahkamah Agung ini dalam tinjauan Maslahah mursalah.

Penelitian ini adalah penelitian yuridis empiris bersifat deskriptif. Dengan pendekatan kualitatif. Lokasi penelitian di PA Kabupaten Malang. Sumber data terdiri dari primer dan sekunder. Metode pengumpulan data yaitu wawancara dan dokumentasi. Selanjutnya melakukan editing, classiying, veifying, analisis data.

Hasil penelitian ini bahwa pendapat hakim terhadap Keputusan Ketua Mahkamah Agung Nomor: 084/KMA/SK/V/2011 adalah keputusan tepat. Dengan catatan pencegahan nikah siri didahulukan dari pada itsbat nikah dikemudian hari. Keputusan Ketua Mahkamah Agung Nomor: 084/KMA/SK/V/2011 dianalisa menggunakan pengertian dan syarat dari para ‘ulama bisa dikategorikan sebagai Maslahah Mursalah. Karena tujuan utamanya adalah kemaslahatan,kemudahan dan menjadi jawaban dari persoalan TKI. sehingga hak dan kewajiban sebagai warga negara terpenuhi.