Psychological needs of the main character Ikal in The Rainbow Troops novel

ENGLISH:

Literature is the part of study which expresses and communicates thought and feeling had by people through literary works. In the aspect between psychology and literature study about human being, they have different object of concerns. Psychology deals with the real life situation, meanwhile literature deals with the imaginary of human being. One of the theories of literature proves that by psychology of literature, the analysis deals with the psychology study of the writer, as type and as individual of the study of the creative process, and the study of the psychological types and laws present within works of literature or finally we are the effect of literature upon as reader. From this case, I am interested to conduct a psychological analysis in ‘The Rainbow Troops’ novel written by Andrea Hirata.

The methodology of the study applies literary criticism. This study is conducted by describing, explaining, analyzing, and interpreting the data. The term of literary criticism is usually regarded as the analysis, interpretation, and evaluation of literary works which does not mean “finding fault with it”. The present study analyzes the novel from psychological condition of the main character deals with the theory of motivation proposed by Abraham Maslow.

The problem found from this novel is how the main characters’s psychological condition in the novel analyzed in the motivation theory of motivation proposed by Abraham Maslow. Later, the study purposes to figure out the psychological condition had by the Ikal, as the main character of the novel is analyzed in the theory of motivation proposed by Abraham Maslow. The analysis found that the psychological condition of the main character Ikal is fluctuating. At the first, he had no big dream and he thought that he was still poor for the long time that made him to be afraid to have a dream. At the same time, he was tired of being poor, and he would like to change his life better. The final conclusion results that his psychological condition influences his motivation to reach his dreams and see the world in other perspectives.

The last, I suggest for the next researchers who are interested in analyzing this novel, they can use other theories to analyze the novel deeper since this novel has rich aspects to analyze.

INDONESIA:

Sastra adalah bagian dari studi yang mengekspresikan dan mengkomunikasikan pikiran serta perasaan yang dimiliki oleh seseorang melalui karya sastra. Pada aspek studi psikologi dan sastra tentang manusia, keduanya memiliki konsentrasi yang berbeda. Psikologi berkaitan dengan situasi kehidupan yang nyata, sedangkan sastra lebih berkaitan dengan khayalan yang dibuat oleh manusia. Salah satu teori sastra membuktikan bahwa analisis studi psikologi sastra dapat berkaitan dengan studi psikologi penulis sebagai tipe individual dari proses kreatif, serta studi tipe-tipe psikologi dan hokum-hukum yang terrepresentasikan dalam karya sastra yang dapat menjadikan pembaca sebagai efek dari karya sastra tersebut. Berangkat dari kasus ini, saya tertarik untuk melakukan analisis studi psikologi dalam novel ‘Laskar Pelangi’ yang ditulis oleh Andrea Hirata.

Metodologi penelitian yang digunakan mengaplikasikan kritik sastra. Studi ini dilakukan melalui deskripsi, eksplanasi, analisis dan interpretasi data. Istilah kritik sastra sering disalah-artikan ‘mencari kesalahan’ dalam karya sastra, padahal studi ini bertujuan untuk menganalisis, menginterpretasi serta mengevaluasi karya sastra. Penelitian ini menganalisis novel tersebut tentang kondisi psikologi dari karakter utama, Ikal berdasarkan teori motivasi oleh Abraham Maslow.

Masalah yang ditemukan dalam penelitian ini adalah bagaimana kondisi karakter utama dalam novel tersebut dianalisis melalui kacamata teori motivasi oleh Abraham Maslow. Selanjutnya, penelitian ini bertujuan untuk mencari tahu kondisi psikologi yang dimiliki oleh karakter utama berdasarkan teori motivasi Abraham Maslow. Analisis menemukan bahwa kondisi psikologi karakter utama bersifat fluktuatif. Dahulu, ia tidak memiliki mimpi besar untuk dicapai dan dia memiliki pola pikir bahwa dia akan selalu miskin selamanya yang membuat ia takut untuk bermimpi. Dalam waktu yang sama, ia juga merasa lelah menjadi orang miskin dan ia berniat untuk mengubah hidupnya menjadi lebih baik. Kesimpulan akhir dari studi ini adalah bahwa kondisi psikologi mempengaruhi motivasi karakter utama untuk meraih mimpinya dan menjadikan ia terbuka untuk melihat dunia dari sisi yang lain.

Akhirnya, penulis menyarankan bagi para peneliti lain yang ingin melakukan penelitian terhadap novel tersebut, mereka dapat menggunakan teori lain untuk menganalisis novel tersebut lebih mendalam karena novel tersebut adalah novel yang kaya akan aspek untuk diteliti.