Hesitation phenomena in English Debate Competitions: An analysis of impromptu and prepared motions

ENGLISH:

Human conversation is not always flawless, sometimes they produce hesitations that are usually marked by Non-Lexical, Repetition, Parenthetical Remark, Lengthening, Silent Pauses Hesitation and False Start Hesitation. Especially in debating spectrum, debaters often produce hesitation when they are debating a motion. The motions itself are divided into two types of motion which are impromptu and prepared motion. Therefore, this study examines the hesitation phenomena between impromptu and prepared motion.

The purpose of the study is to analyze impromptu and prepared motion in which the hesitations would occur. The data flow stages include data collection and data analysis from the identified data. The data were retrieved from YouTube and classified into six types of hesitation based on Rose’s types of hesitation. After categorizing, the data were compared.

Based on the result of the analysis, the results show that there is more hesitation produced by impromptu motion than prepared motion with the majority of Non-Lexical hesitation that were produced, followed by Repetition, Parenthetical Remark, and Lengthening. There are no Silent Pauses and False Start Hesitation found.

After doing this, the researcher sees that there are several flaws and limitation of this study. Hence, it is suggested to the next researcher who is interested in investigating the same field to fill the gap, to try to a comparison between native English and non-native speaker in the debate spectrum. Additionally, having broader and much more time to collect the data could give more potential a richer data for the next researchers.

INDONESIA:

Percakapan manusia tidak selalu sempurna, terkadang mereka menghasilkan keragu-raguan yang biasanya ditandai dengan Non-Leksikal, Pengulangan, Pernyataan Parenthetis, Pemanjangan, Jeda, dan Kesalahan Memulai. Terutama dalam dunia debat, debat sering menghasilkan keragu-raguan ketika memperdebatkan mosi. Mosi debat dibagi menjadi dua jenis yaitu mosi dadakan dan mosi persiapan. Oleh karena itu, penelitian ini meneliti fenomena keragu-raguan antara mosi dadakan dan persiapan.

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis keragu-raguan yang terjadi di dalam mosi dadakan dan mosi persiapan. Tahapan aliran data meliputi pengumpulan data dan analisis data dari data yang diidentifikasi. Data diambil dari YouTube dan diklasifikasikan ke dalam enam jenis keragu-raguan berdasarkan pada klasifikasi Rose. Setelah dikategorikan, data kemudian dibandingkan.

Berdasarkan hasil analisis, hasil menunjukkan bahwa ada lebih banyak keragu-raguan yang dihasilkan oleh mosi dadakan daripada mosi persiapan dengan menghasilkan mayoritas keragu-raguan Non-Leksikal, kemudian diikuti oleh Pengulangan, Keterangan Parenthetis, dan Pemanjangan. Tidak ada Jeda Hening dan Kesalahan Memulai yang ditemukan.

Setelah melakukan penelitian ini, peneliti melihat bahwa ada beberapa kekurangan dan keterbatasan penelitian ini. Oleh karena itu, disarankan kepada peneliti berikutnya yang tertarik melakukan penelitian di bidang yang sama untuk mengisi kesenjangan, untuk mencoba perbandingan antara penutur asli bahasa Inggris dan non-penutur asli dalam spektrum debat. Selain itu, memiliki waktu yang lebih lama dan lebih banyak untuk mengumpulkan data dapat memberikan lebih banyak data yang lebih kaya bagi para peneliti berikutnya.