Implementasi prinsip dan tahapan pemberian pembiayaan pada BMT UGT Sidogiri Capem Gadang

ENGLISH:

Financing is the breath of a financial institution that carries out savings, loans and financing business activities. Without financing funds that have been collected will not be well-circulated and will hinder the growth of the company. Financing distribution activities can pose a risk of loss. These risks arise due to the uncertainty of the prospective debtor in paying off their obligations in full and on time. Therefore, lending must be carried out carefully and carefully without ignoring the target of granting financing that must be achieved in accordance with the policies of a financial institution. From this background this research was carried out with the title "Implementation of the Principles and Stages of Financing on BMT UGT Sidogiri Capem Gadang".

This study uses a descriptive qualitative approach with the aim of systematically describing the focus of research which includes the principles and stages of lending. The informants in this study amounted to two people. Data analysis is the process of searching, compiling, and concluding systematically the data obtained from interviews, field notes, and documentation so that it is easily understood by researchers and others. Data analysis through three stages: data reduction, data presentation and conclusion.

From the results of the study it can be concluded that in general the principles and stages of financing at BMT UGT Sidogiri Capem Gadang are in accordance with the theory, where the principles and stages of financing requests to the stage of financing realization are identical and in accordance with reality on the ground. However, when conducting character analysis, the researcher considers that AOA has difficulty especially in analyzing prospective debtors who are applying for financing for the first time, therefore they still encounter problematic financing, especially for financing for the first time applying for financing. Based on that matter, the researcher suggests to be more selective in withdrawing the funding that has just applied for funding for the first time.

INDONESIA:

Pembiayaan merupakan nafas dari suatu lembaga keuangan yang melakukan kegiatan usaha simpan, pinjam dan pembiayaan. Tanpa pembiayaan dana yang telah dihimpun tidak akan tersirkulasi dengan baik dan akan menghambat tumbuh kembang perusahaan. Kegiatan penyaluran pembiayaan dapat menimbulkan risiko kerugian. Risiko tersebut timbul akibat ketidakpastian calon debitur dalam melunasi kewajibannya secara penuh dan tepat waktu. Oleh karena itu realisasi pembiayaan harus dilakukan secara selektif dan hati-hati tanpa mengabaikan target pemberian pembiayaan yang harus dicapai sesuai dengan kebijakan suatu lembaga keuangan. Dari latar belakang tersebut penelitian ini dilakukan dengan judul “Implementasi Prinsip dan Tahapan Pemberian Pembiayaan pada BMT UGT Sidogiri Capem Gadang”.

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif dengan tujuan untuk menggambarkan secara sistematis tentang fokus penelitian yang meliputi prinsip-prinsip dan tahapan pemberian pembiayaan. Informan pada panelitian ini berjumlah dua orang. Analisis data merupakan proses mencari, menyusun, dan menimpulkan secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan dokumentasi agar mudah difahami oleh peneliti maupun orang lain. Analisis data melalui tiga tahap: reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan.

Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa secara umum prinsip dan tahapan pembiayaan pada BMT UGT Sidogiri Capem Gadang telah sesuai dengan teori, di mana prinsip dan tahapan permohonan pembiayaan sampai tahap realisasi pembiayaan telah identik dan sesuai dengan kenyataan di lapangan. Akan tetapi pada saat melakukan analisa character, peneliti menganggap bahwasanya AOA mengalami kesulitan terutama untuk menganalisa calon debitur yang baru mengajukan permohonan pembiayaan untuk pertama kalinya, oleh karena itu masih ditemuinya pembiayaan bermasalah terutama untuk pembiayaan yang baru pertama kali mengajukan permohonan pembiayaan. Berdasarkan hal terebut peneliti menyarankan untuk lebih selektif dalam mencairkan pembiayaan yang baru mengajukan permohonan pembiayaan untuk pertama kalinya.