Anxiety and defense mechanism of Jordan Garrison in Eric V. Copage's Between Father and Son

ENGLISH:

Anxiety is a condition which possibly happens but it will become something hazardous if it does not get the right handling. Practically, it is usually followed by an uncomfortable feeling such as worry, fear, and unhappy moods. Since anxiety present uncomfortable feeling, it shows a close relationship between anxiety and post-traumatic stress disorder. However, post-traumatic stress disorder is a part of anxiety that humans choose to overcome it. Therefore, in order to decrease the pressure thus we can reduce it by self-defence mechanism. It is the nature of Ego-defences to protect ourselves from painful feelings triggered by the anxiety. That statement can be the base of this research which only focus on Jordan Garrison’s psychological condition in Eric V Copage’s Between Father and Son. The researcher divides the research problem into two parts; 1. What are the causes of Post-Traumatic Stress Disorder that Jordan Garrison experiences? 2. How does the main character employ defence mechanism for reducing post-traumatic stress disorder.

This research is classified as literary criticsm research since the main character describe his own life which full of psychological condition. This research is only focusing on the causes of main character’s post-traumatic stress disorder and defence mechanism which are employed in reducing his post-traumatic stress disorder. This research will combine the theory of Post-traumatic stress disorder by Ruzek and defence mechanism by Sigmund Freud to answer the research problems.

Based on the analysis, first, Jordan’s causes of his post-traumatic stress disorder are when he is still four years old he becomes a witness of violence. He witnesses his father cruelty to his mother. The violence happens every day and brings impact to his life. Besides of domestic violence, he also witnesses a death and murder that happen to his grandfather and his mother. These tragedy events have haunted Jordan since that day. He re-collecting all the events of the tragedy and always remembering those tragedies. Moreover, because of those events make him to have flashback and nightmare regarding to his traumatic events. He also re-collections how his father murders his grandfather. Thus, Jordan is always being alert and she also avoids talking about something to someone which reminds him to his traumatic events. Finally, to reduce his post-traumatic stress disorder, he does several self-defence mechanisms. They are projection, conversion, substitution, fantasy, and denial

INDONESIA:

Berbagai konflik yang menghambat kemajuan individu untuk mencapai tujuan, salah satu sebabnya adalah kecemasan. Biasanya kecemasan ini diikuti oleh perasaan yang tidak nyaman seperti khawatir, takut, dan tidak bahagia dengan apa yang dirasakan Karena kecamasan menghadirkan perasaan yang tidak nyaman, hal tersebut menunjukkan kaitan antara kecemasan dan gangguan stress pasca trauma. Namun, gangguan stress pasca trauma adalah bagian dari kecemasan yang orang orang berusaha untuk mengatasinya. Oleh karena itu, untuk mengurangi tekanan, diperlukan sebuah mekanisme yang disebut mekanisme pertahanan diri. Hal alami yang dimana ego akan selalu melindungi diri kita dari perasaan yang menyakitkan yang dipicu oleh rasa cemas. Dari pernyataan tersebut dapat menjadi dasar penelitian ini. Penelitian ini hanya berfokus pada kondisi psikologi dari Jordan Garrison dalam novel Between Father and Son karya Eric V Copage. Oleh karena itu, penelitian ini memiliki dua permasalahan penelitian; 1. Apa penyebab gangguan stress pasca trauma yang dialami Jordan Garrison? 2. Bagaimana karakter utama menggunakan mekanisme pertahanan diri untuk mengurangi gangguan stress pasca trauma.

Penelitian ini dikategorikan sebagai penelitian kritis sastra karena tokoh utama menggambarkan kehidupannya sendiri yang penuh dengan kondisi psikologi. Penelitian ini hanya berfokus pada penyebab gangguan stress pasca trauma yang dialami tokoh utama dan mekanisme pertahanan diri yang dilakukan untuk menanggulangi gangguan stress pasca trauma. Penelitian ini menggabungkan dua teori untuk menjawab permasalahan penelitian. Pertama, teori gangguan pasca trauma oleh Ruzek dan mekanisme pertahanan diri oleh Sigmund Freud.

Dari analysis, pertama disimpulkan penyebab gangguan stress pasca-trauma Jordan adalah ketika dia masih berusia empat tahun. Dia menjadi saksi kekerasan yang terjadi dalam lingkup keluarganya. Dia menyaksikan kekejaman ayahnya terhadap ibunya. Kekerasan terjadi setiap hari dan membawa dampak bagi hidupnya. Selain kekerasan dalam rumah tangga, ia juga harus menyaksikan kematian serta pembunuhan yang dilakukan oleh ayahnya terhadap kakeknya. Serta, Jordan pun harus menyaksikan kematian ibunya. Dua peristiwa tersebut terbayang-bayang dipikiran Jordan sejak tragedi tersebut. Selain itu, karena dua persitiwa tersebut membuatnya memiliki kilas balik dan mimpi buruk mengenai peristiwa traumatisnya. Dia juga masih ingat dengan detail tentang pembunuhan kakeknya. Alhasil, Jordan menjadi pribadi yang selalu waspada dan menghindari percakapan tentang hal berkaitan dengan pengalaman traumatisnya. Akhirnya, untuk mengurangi gangguan stress pasca-trauma, Jordan melakukan beberapa mekanisme pertahanan diri seperti proyeksi, konversi, subtitusi, fantasi, dan penolakan.