Pengaruh fanatisme dan kontrol diri terhadap agresi verbal pada pendukung calon presiden dan wakil presiden 2019 di Kota Malang

INDONESIA:

Menjelang kontestasi pemilu pada 2019, suasana media sosial maupun dalam lingkungan sekitar menjadi lebih panas dari biasanya. Perdebatan antara para pendukung seakan sudah menjadi hal biasa dalam kehidupan sehari-hari. Hal tersebut tak jarang memunculkan perilaku agresi yang tanpa disadari yaitu agresi verbal, perilaku tersebut merupakan komponen motoric yang melukai dan menyakiti orang lain melalui ungkapan verbal, misalnya berdebat, menyebarkan gosip, dll Buss & Perry dalam Eliani dkk, 2018). Hal ini didorong oleh sikap fanatik yang merupakan sikap antusiasme yang berlebihan dan sangat mempercayai apa yang didukung (Rini, Suyanto, dan Matulessy, 2016). Kemudian Krahe juga mengemukakan jika perilaku agresi verbal bisa dipengaruhi oleh Kontrol Diri.

Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan metode analisis data dengan uji regresi linier beganda. Tujuannya adalah untuk mengetahui adanya pengaruh Fanatisme dan Kontrol diri terhadap Agresi Verbal pada pendukung calon presiden dan wakil presiden 2019. Subjek penelitian ini adalah pendukung calon presiden dan wakil presiden 2019 di Kota Malang dengan populasi sejumlah DPT (Daftar Pemilih Tetap) di kota Malang sejumlah 610.671 jiwa. Penelitian ini menggunakan teknik Accidental Sampling dengan jumlah sampel pada penelitian 120 responden. Penelitian ini terdapat tiga variabel, yaitu Fanatisme dan Kontrol diri sebagai variabel Independen dan Agresi Verbal sebagai variabel Dependen.

Hasil penelitian diketahui bahwa terdapat pengaruh antara Fanatisme dan Kontrol diri terhadap Agresi Verbal pada pendukung calon presiden dan wakil presiden 2019 dengan nilai R Square = 0,270 dengan nilai signifikansi 0,000 (p<0,050) yang berarti mempengaruhi sebesar 27%. Secara terpisah Fanatisme memberikan pengaruh yang signifikan terhadap Agresi Verbal serta Kontrol diri juga memberikan pengaruh yang signifikan terhadap Agresi verbal.

ENGLISH:

Ahead of the election contest in 2019, the atmosphere in social media and the surrounding environment is hotter than usual. Debate between supporters seemed to have become commonplace in everyday. It is not uncommon to generate aggression behavior that is unconsciously verbal aggression, the behavior is a motoric component that injures and hurts others through verbal expression, for example arguing, spreading gossip, etc. Buss & Perry (in Eliani et al, 2018). This is driven by fanaticism which is an attitude of excessive enthusiasm and a great deal of trust in what is supported on election contest (Rini, Suyanto, and Matulessy, 2016). Then Krahe also suggested that verbal aggression behavior could be influenced by Self Control.

This research is a quantitative study using data analysis methods with multiple linear regression tests. The aim is to find out the influence of Fanaticism and Self-Control on Verbal Aggression on supporters of presidential and vice presidential candidates in 2019. The subjects of this study were supporters of presidential and vice presidential candidates in 2019 in Malang with a population of DPT (Permanent Voter List) in Malang totaling 610,671 Persons. This study uses the Accidental Sampling technique with a total sample of 120 respondents. This study has three variables, namely fanaticism and self-control as an independent variable and Verbal Aggression as a dependent variable.

The results of the study note that there is an influence between fanaticism and self-control on Verbal Aggression on supporters of the presidential and vice presidential candidates in 2019 with a value of R Square = 0.270 with a significance value of 0,000 (p <0.050), which means an effect of 27%. Separately Fanaticism has a significant influence on Verbal Aggression and Self-Control also has a significant influence on Verbal Aggression.