The symbols of hope and dream in Arundhati Roy’s The God of Small Things

ENGLISH:

Symbolism is an allegory/figuration used by a writer to express certain moods or emotions in literary work. Symbolism involves several aspects in literature including the use of objects, situations or words to represent another one as ideas. Symbolism is defined as an literary element used in literature to help readers understand literary works. The researcher focuses on the concept of symbolism explained in several objects and backgrounds. Besides, the researcher used semiotics theory of Charles Sanders Pierce. This research adopted literary criticism with semiotics method in order to apprehend the subject in the novel of The God of Small Things (1997) by Arundhati Roy.

The objective of this study is to find out how symbol of hope and dream support the theme in Arundhati Roy’s novel The God of Small Things. The researcher did analyzing through the semiotic theory of Charles Sanders Pierce , covering “ representation, object, and interpretation “ in the novel of The God of Small Things (1997) by Arundhati Roy.

The result of this research shows that there are some symbols that construe the hope such as lantern and several characters supporting the symbols like Pappachi, Mamachi, Chacko, and Baby Kochamma. Also, there are some symbols that imply a dream including candles and several characters supporting the symbols such as Velutha, Ammu, Estha, and Rachel. The symbols in the novel of The God of Small Things point out the existence of difference in class, position, or social status in India. Then, the symbols also illustrate how low-caste people fought for their rights in the social and culture context of in India in 1900.

The findings of this study indicate that the representation (meaning) of the lantern as a symbol of hope and candles as a symbol of dreams can support the theme of the novel The God of Small Things, which includes social conditions, gender and sexuality, representation of class, religion, ethnicity, race, cultural identity, postcolonial position, history, ideology, state violence, and love.

INDONESIA:

Simbolisme adalah kiasan yang digunakan ketika seorang penulis ingin menciptakan suasana hati atau emosi tertentu dalam sebuah karya sastra. Ini adalah penggunaan objek, orang, situasi atau kata untuk mewakili sesuatu yang lain, seperti ide, dalam literatur. Simbolisme adalah elemen sastra yang digunakan dalam sastra untuk membantu pembaca memahami karya sastra. Peneliti berfokus pada konsep simbolisme yang dijelaskan dalam beberapa objek dan latar belakang. Selain itu, untuk mempersiapkan diskusi dalam penelitian ini peneliti menggunakan teori semiotika oleh Charles Sanders Pierce. Penelitian ini menggunakan kritik sastra dengan metode semiotik untuk mempelajari subjek dalam novel The God of Small Things (1997) karya Arundhati Roy.

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana simbol harapan dan mimpi mendukung tema dalam novel Arundhati Roy, The God of Small Things. Peneliti melakukan analisis melalui teori semiotika Charles Sanders Pierce, yang meliputi "representasi, objek, dan interpretasi" dalam novel The God of Small Things (1997) oleh Arundhati Roy.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ada beberapa simbol yang menafsirkan harapan seperti lentera dan beberapa karakter yang mendukung simbol tersebutseperti Pappachi, Mamachi, Chacko, dan Baby Kochamma. Juga, ada beberapa simbol yang menyiratkan mimpi termasuk lilin dan beberapa karakter yang mendukung simbol tersebut seperti Velutha, Ammu, Estha, dan Rachel. Dari simbol tersebut, novel The God of Small Things memberikan suara tentang adanya perbedaan ras, kelas, posisi, atau status sosial di India. Kemudian, simbol-simbol tersebut juga menggambarkan bagaimana orang-orang kasta rendah memperjuangkan hak-hak mereka dalam konteks sosial dan budaya di India pada tahun 1900.

Temuan penelitian ini menunjukkan bahwa representasi (makna) lentera sebagai simbol harapan dan lilin sebagai simbol mimpi dapat mendukung tema novel The God of Small Things, yang meliputi kondisi sosial, gender dan seksualitas, representasi kelas, agama, etnis, ras, identitas budaya, posisi postkolonial, sejarah, ideologi, kekerasan dalam negara, dan cinta.