Pengaruh capital, asset, management, earning, liquidity terhadap opini audit going concern pada bank syariah yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)

INDONESIA:

Penelitian ini bertujuan untuk memberikan bukti empiris mengenai pengaruh capital, asset, management, earning, liquidityterhadap opini going concern.Penelitian ini dilakukan terhadap 11 perbankan syariah yang terdaftar di BEI selama periode penelitian 2010-2018. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif. Analisis data menggunakan analisis regresi logistik. Data yang diperoleh menggunakan data sekunder yang dikumpulkan dari laporan publikasi Bank Indonesia maupun dari situs resmi masing-masing bank tersebut.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel capital yang diproksikan dengan rasio CAR, dan variabel assets yang diproksikan dengan rasio NPF tidak berpengaruh signifikan terhadap opini audit going concern Sedangkan pada variabel management yang diproksikan dengan rasio NPM, earning yang diproksikan dengan rasio ROA, dan liquidity yang diproksikan dengan rasio LFR berpengaruh positif dan signifikan terhadap opini going concern. Secara simultan model tersebut baik dan mampu mempengaruhi opini audit going concern. Maka secara simultan terdapat pengaruh yang signifikan terhadap opini going concern.

Perbankan Syariah yang didirikan memiliki tujuan agar dapat mempertahankan kelangsungan hidup usahanya (going concern). Peran auditor dibutuhkan sebagai pihak independen untuk memberikan opini sesuai dengan kondisi perusahaan yang sebenarnya. Going Concern merupakan opini yang dikeluarkan oleh auditor sebagai kesangsian kemampuan suatu usaha untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya selama periode waktu yang pantas, yaitu tidak lebih dari satu tahun sejak tanggal laporan keuangan auditan (IAI, 2018).