Perbandingan model prediksi kebangkrutan BUMN Indonesia dengan BUMN Singapura

INDONESIA:

Kebangkrutan adalah keadaan perusahaan tidak mampu membayar kewajibannya, sehingga tidak dapat melanjutkan aktivitas bisnisnya. Untuk mengantisipasi kebangkrutan, perusahaan dapat melakukan prediksi dengan beberapa model. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan antara model prediksi Altman, Springate, Zmijewski, Grover, Ohlson dan Fulmer pada BUMN Indonesia dan BUMN Singapura, dan juga untuk mengetahui model prediksi mana yang paling akurat.

Data yang digunakan adalah laporan keuangan tahunan periode 2015-2018 yang telah dipublikasi di BEI dan Bursa Singapura. Teknik pengambilan sampelnya adalah purposive sampling dengan total 22 sampel. Alat analisis yang digunakan adalah uji Kruskal Walis dengan bantuan program Microsoft Excel dan Spss 23.

Hasil Perhitungan keenam model prediksi menunjukkan bahwa terdapat beberapa BUMN Indonesia dan BUMN Singapura yang diprediksi bangkrut. Ketika diuji dengan Kruskal Walis diketahui bahwa terdapat perbedaan antara keenam model prediksi tersebut saat diterapkan pada BUMN Indonesia dan BUMN Singapura. Berdasarkan hasil prediksi tersebut, model yang memiliki tingkat akurasi tertinggi pada BUMN kedua negara tersebut adalah model Zmijewski dan Grover, sehingga model tersebut merupakan model prediksi yang paling sesuai untuk memprediksi BUMN. Kemudian disusul oleh model Altman, model Springate, model Ohlson dan terakhir model Fulmer.

ENGLISH:

Bankruptcy is a condition when a company is unable to pay its obligations so that it cannot continue its business activities. In order to anticipate bankruptcy, companies can make predictions with several models. The objective of this study is to explain whether there are differences between the Altman, Springate, Zmijewski, Grover, Ohlson, and Fulmer prediction models on Indonesian SOEs and Singapore SOEs, and also to describe which prediction models are the most accurate.

The data utilized in this study were the 2015-2018 annual financial statements that have been published on the IDX and the Singapore Exchange. The sampling technique employed was purposive sampling, with a total of 22 samples. Moreover, this study used the Kruskal Walis test as the analysis with the help of the Microsoft Excel and Spss 23 programs.

The results of the calculation of the six prediction models describe that there are several Indonesian SOEs and Singapore SOEs that are predicted to go bankrupt. Furthermore, when the samples were tested with Kruskal Walis, it is known that there are differences between the six prediction models when applied to Indonesian SOEs and Singapore SOEs. Therefore, based on the results of these predictions, the model that has the highest level of accuracy in SOEs of the two countries is the Zmijewski and Grover models. Thus, Zmijewski and Grover models are the most suitable prediction model for predicting SOEs. Then followed by the Altman model, the Springate model, the Ohlson model and the last Fulmer model.