Sewa menyewa sawah dengan sistem bayar musim panen tinjauan kompilasi Hukum Ekonomi Syariah (KHES): Studi di Desa Latek Kecamatan Sekaran Kabupaten Lamongan

INDONESIA

Sewa menyewa merupakan salah satu bentuk muamalah yang banyak dilakukan manusia dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Bagi masyarakat pedesaan yang berprofesi sebagai petani, sewa menyewa dilakukan dengan objek berupa sawah. Sewa menyewa sawah juga sering dilakukan masyarakat Desa Latek dengan sistem bayar musim panen. Untuk itu, dalam praktiknya harus sesuai dengan aturan-aturan hukum yang berlaku.

Penelitian ini bertujuan untuk membahas tentang, (1) sewa menyewa sawah dengan sistem bayar musim panen di Desa Latek Kecamatan Sekaran Kabupaten Lamongan, (2) sewa menyewa sawah dengan sistem bayar musim panen di desa Latek kecamatan Sekaran Kabupaten Lamongan tinjauan kompilasi hukum ekonomi syariah.

Jenis penelitian yang digunakan adalah yuridis empiris, dengan menggunakan pendekatan yuridis sosiologis. Lokasi penelitian di desa Latek kecamatan Sekaran kabupaten Lamongan. Bahan data yang digunakan adalah bahan data primer dan sekunder, dengan menggunakan metode pengumpulan data observasi, wawancara serta dokumentasi.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa sewa menyewa sawah dengan sistem bayar musim panen di Desa Latek Kecamatan Sekaran Kabupaten Lamongan, dilakukan secara lisan, karena didasari atas dasar rasa kepercayaan diantara kedua belah pihak. Serta pada setiap musim panen tiba penyewa masih harus memberikan hasil panen kepada pemilik sawah, hal ini selain dari pembayaran uang sewa. Sewa menyewa sawah dengan sistem bayar musim ini menurut kompilasi hukum ekonomi syariah telah sah dan memenuhi rukun dan syarat ijarah yang terdapat dalam pasal 295, pasal 296, pasal 301, pasal 303,dan pasal 318. Serta berkaitan dengan pemberian dari hasil panen selain dari uang sewa setiap musim panen tiba dapat dibenarkan, sebab ini termasuk urf shahih.

ENGLISH

Renting is one form of muamalah that many people do in fulfilling their daily needs. For rural people who work as farmers, renting is done with objects in the form of rice fields. Renting a rice field is also often done by Latek Villagers with a system to pay for the harvest season. For this reason, in practice it must be in accordance with applicable legal rules.

This study aims to discuss about, (1) Renting a rice field with harvest season payment system in Latek Village, Sekaran District, Lamongan Regency, (2) Renting a rice field with a system to pay for the harvest season in Latek Village, Sekaran District, Lamongan Regency, review of compilation of sharia economics law.

This type of research is empirical juridical, using a sociological juridical approach. Research location in Latek Village, Sekaran District, Lamongan Regency. The data material used is primary and secondary data material, using data collection methods of observation, interviews and documentation.

The results of study showed that the renting a rice fields with a harvest season payment system in Latek Village, Sekaran District, Lamongan Regency, was carried out verbally, because it was based on a sense of trust between the two parties. As well as every harvest season the tenant still has to provide the harvest to the owner of the rice fields, this is in addition to the payment of rent. Renting fields with a system to pay for the harvest season according to compilation of sharia economics law is legal and fulfills pillars and ijarah requirements contained in article 295, article 296, article 301, article 303, and article 318. As well as relating to the provision of yields other than rent each harvest season can be justified, because this includes the saheeh urf.