Laila, Lina Nur (2019) Pandangan Majelis Ulama Indonesia Kabupaten Malang terhadap jual beli barang sitaan santri di Pondok Modern Al-Rifa’ie Satu Gondanglegi. Undergraduate thesis, Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim.
Text (Fulltext)
15220075.pdf - Accepted Version Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives. Download (5MB) |
Abstract
INDONESIA:
Jual beli dalam Islam sudah ada sejak zaman dahulu, bahkan Nabi Muhammad Shallahu ‘Alaihi Wassalam pun adalah seorang saudagar yang dalam kesehariannya melakukan aktivitas jual beli. Hukum asal jual beli dalam Islam adalah boleh dengan dasar dalil-dalil dari Al-Qur’an, As-Sunnah, Ijma’ serta nalar. Begitu pun di Pondok Modern Al-Rifa’ie Satu Gondanglegi terdapat praktik jual beli barang sitaan yang bermula dari barang-barang sitaan santri yang tidak diletakkan pada tempatnya kemudian disita oleh pengurus dan pengurus memberi waktu kepada santri untuk mengambil barangnya yang disita dalam waktu tertentu. Apabila dalam jangka waktu tertentu tersebut santri tidak segera mengambil barang miliknya barang barang tersebut selanjutnya disita. Setelah penyitaan, pengurus akan memberikan kesempatan kepada santri untuk mengambil barang sitaannya dengan membayar uang denda dan apabila santri masih juga tidak mengambil dan membayar denda maka barang-barang tersebut akan dijual.
Adapun rumusan masalah dari penelitian ini di antaranya: Pertama, bagaimana alasan dan dasar hukum pengurus Pondok Modern Al-Rifa’ie Satu Gondanglegi terhadap jual beli barang sitaan santri? Dan kedua, bagaimana pandangan Majelis Ulama Indonesia Kabupaten Malang terhadap jual beli barang sitaan santri di Pondok Modern Al-Rifa’ie Satu Gondanglegi?. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana alasan dan dasar hukum Pengurus Pondok Modern Al-Rifa’ie Satu Gondanglegi serta pandangan Majelis Ulama Indonesia Kabupaten Malang terhadap jual beli barang sitaan santri di Pondok Modern Al-Rifa’ie Satu Gondanglegi.
Metode penelitian yang digunakan peneliti di antaranya, jenis penelitian yuridis empiris, pendekatan penelitian deskriptif kualitatif dan sumber data penelitian yaitu data primer dan sekunder.
Dari penelitian ini diperoleh beberapa temuan. Pertama, pengurus pada akhirnya menjual barang-barang sitaan tersebut adalah karena tempat penyimpanan barang-barang sitaan yang overload dan untuk memberi efek jera terhadap santri agar tidak mengulangi pelanggaran lagi. Kedua, MUI Kabupaten Malang berpendapat praktik jual beli barang sitaan santri di Pondok Modern Al-Rifa’ie diperbolehkan karena telah memenuhi rukun dan syarat serta prinsip-prinsip jual beli. Terkait kepemilikan, barang yang dijual sepenuhnya adalah hak milik pondok atas dasar kewajiban santri untuk taat aturan baik tertulis maupun tidak tertulis yang mana apabila dilanggar maka terdapat konsekuensi yang didapatkan. Tujuan dari praktik jual beli barang sitaan tidak lain adalah untuk mendidik dan mendisplinkan para santri, maka hukumnya diperbolehkan.
ENGLISH:
Buying and selling in Islam has existed since ancient times, even the Prophet Muhammad sallahu aih Alaihi Wassalam was a merchant who in his daily activities was buying and selling activities. The law of the origin of buying and selling in Islam is permissible with the basis of the arguments of the Qur'an, Sunnah, Ijma 'and reason. Even so, in Al-Rifa'ie Islamic Boarding School I there is a activity of buying and selling confiscated goods which starts from students confiscated items which are not put in place and then confiscated by the teachers and they giving time for the students to take it back at certain times. If within a certain period of time the students does not immediately take possession of their stuffs, the item is then confiscated. After the confiscation, the teachers will give the students the opportunity to take their confiscated goods by paying a fine and if the students still does not take and pay the fine, the goods will be sold.
The formulation of the problem from this study included: First, what are the reasons and legal basis of the management of Al-Rifa’ie Islamic Boarding School I for the sale and purchase of confiscated items of the students?. Second, what is the Indonesian Ulema Council of Malang District’s perspective on the sale and purchase of confiscated items in the Al-Rifa’ie Islamic Boarding School?.
The research methods used by researchers include, types of juridical empirical research, qualitative descriptive research approaches and research data sources, namely primary and secondary data.
From this study, several findings were obtained. First, the management finally sold the confiscated goods because of the overloaded storage of confiscated goods and to give a deterrent effect to the students, so they would not repeat the violations again. Secondly, Indonesian Ulema Council of Malang District argues that the practice of buying and selling of confiscated items of students in Al-Rifa’ie Islamic Boarding School is permissible because it has fulfilled the pillars and terms and principles of buying and selling. Regarding ownership, goods sold entirely are the property of the lodge on the basis of the obligation of the students to obey both written and unwritten rules which, if violated, have consequences. The purpose of the practice of buying and selling confiscated goods is nothing but to educate and discipline the santri, the law is permissible.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) | ||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
Supervisor: | Arfan, Abbas | ||||||
Contributors: |
|
||||||
Keywords: | pandangan MUI kabupaten malang; jual beli; barang sitaan santri; indonesian ulema council of malang district’s perspective; sale and purchase;students confiscated goods | ||||||
Departement: | Fakultas Syariah > Jurusan Hukum Bisnis Syariah | ||||||
Depositing User: | Anisa Putri | ||||||
Date Deposited: | 11 Feb 2020 09:48 | ||||||
Last Modified: | 11 Feb 2020 09:48 | ||||||
URI: | http://etheses.uin-malang.ac.id/id/eprint/15978 |
Downloads
Downloads per month over past year
Actions (login required)
View Item |