Pembatalan sepihak pemesanan go-food oleh customer prespektif hukum islam dan Kitab Undang-undang Hukum Perdata

INDONESIA:

Jual beli merupakan kegiatan yang sering dilakukan oleh manusia dalam kehidupan sehari-hari. Seiring berkembangnya tekhnologi, saat ini munculah jual beli online. Fitur go-food merupakan salah satu sistem jual beli online berbasis aplikasi Go-Jek yang menawarkan jasa pesan dan antar pembelian makanan dan minuman kepada pembelinya. Layanan pemesanan on-line seperti ini memang memberikan kemudahan kepada masyarakat. Namun, dalam praktiknya terdapat sebuah permasalahan, yaitu pembatalan sepihak pemesanan oleh customer dimana driver go-jek sudah atau sedang melaksanakan kewajibannya.

Mengacu pada hal-hal diatas ada beberapa permasalahan yaang memerlukan pembahasan lebih lanjut. Bagaimana tinjauan hukum islam terhadap pembatalan sepihak pemesanan go-food oleh costumer? dan Bagaimana tinjauan Kitab Undang-undang Hukum Perdata Perdata pembatalan sepihak pemesanan go-food oleh costumer?

Penelitian ini merupakan penelitian hukum normatif, yaitu penelitian yang menggunakan bahan hukum tertulis. Penulis menggunakan pendekatan konseptual dalam peneltian ini untuk mengkaji kaidah-kaidah atau norma-norma hukum yang ada yang berhubungan dengan substansi dalam penelitian ini.

Penelitian ini berkesimpulan bahwa pembatalan sepihak pemesanan go-food oleh customer menurut hukum Islam diperbolehkan, dalam Kitab Fiqih Islam wa Adillatuhu disebutkan bahwa istishna sifat akadnya ghair lazim dan pembatalan sepihak merupakan sebuah pilihan yang dapat dilakukan oleh masing-masing pihak. Namun praktik pembatalan sepihak pemesanan go-food oleh customer merupakan tindakan perbuatan melawan hukum menurut Kitab Undang-undang Hukum Perdata.

ENGLISH:

Buying and selling is an activity that is often carried out by humans in everyday life. Current development is going fast, nowadays there is buying and selling online. The go-food feature is one of the Go-Jek application-based online buying and selling systems that offers order and purchases services food and beverages to buyers. Online order services provide convenience to the public. However, in practice there is a problem, namely unilateral cancellation of orders by the customer where the go-jek driver is already or is carrying out his obligations.

There are several problems that require further discussion. What is the review of Islamic law against unilateral cancellation of ordering go-food by the customer? And what is the unilateral cancellation of ordering go-food by the customer according to the Compilation of Civil law?

This study is a normative legal research, namely research that uses written legal material. The author uses the conceptual approach in this research to examine the existing legal norms that are related to the substance in this study.

This study concludes that unilateral cancellation of go-food orders by customers is allowed according to the principle of Islamic law, in the book Kitab Fiqih Islam wa Adillatuhu is mentioned that istishna is akad ghair lazim and unilateral cancellation is an option that belongs to every own side. On the other hand, the practicing of unliteral cancellation of go-food order by costumer is contrary or illegal according to the compilation of civil law.