Jual beli online dengan sistem dropship menurut pandangan tokoh ulama MUI Kota Malang

INDONESIA:

Jual beli online di zaman serba praktis ini. tinggal klik pada salah satu merek yang ditawarkan dalam media online, maka kita hanya tinggal menunggu beberapa hari untuk bisa menikmati barang tersebut. Tentunya dengan seiring majunya peradaban maka peluang bisnis pun semakin terbuka dan mudah. Cukup bermodalkan media online, bisa meraup keuntungan yang banyak tanpa harus memiliki barang untuk dijual sebagaimana praktek yang kita ketahui. Namun masih ada sedikit kejanggalan di benak kami dalam praktek ini. Kita sebagai konsumen biasanya membeli dari orang yang memasang iklan di medsos yang notabennya dia tidak memiliki barang, mereka hanya pasang iklan di medsos.

Penelitian ini difokuskan pada pertanyaan: bagaimana Skema Dari Jual Beli Online Dengan System Dropship dan bagaimana Bagaimana pandangan ulama MUI Kota Malang terhadap jual beli online dengan system Dropship.

Penelitian ini adalah penelitian hukum empiris. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan yuridis-sosiologis. Sumber data terdiri dari sumber data primer dan skunder. Metode pengumpulan data dilakukan dengan observasi, wawancara, dokumentasi dan analisis sumber data. Metode pengolahan data dilakukan melalui tahap-tahap yaitu pemeriksaan data (editing), klasifikasi (classifying), verifikasi (verifying), analisis (analysing), dan pembuatan kesimpulan (concluding).

Hasil penelitian ini, ditemukan hasil: pertama, sistem dropship merupakan transaksi jual beli online, dimana penjual tidak memeiliki barang. Apabila nanti ada order dari pembeli, mereka tinggal membeli kepada produsen atau pemilik barang ( dropshipping ), selanjutnya barang akan langsung dikirim kepada kita (konsumen). Kedua, transaksi jual beli dropship Menurut pandangan ulama MUI di perbolehkan dan hukumnya sah, termasuk dari kategori aqad jual beli yaitu, aqad ba’i as-salam dan dalam melakukan transaksi ini harus lebih berhati-hati agar tidak terjadi penipuan.

ENGLISH:

Online buying and selling in this practical era. just click on one of the brands offered in online media, so we only have to wait a few days to be able to enjoy the item. Of course with the advancement of civilization, business opportunities are increasingly open and easy. Simply capitalizing on online media, you can reap a lot of profits without having to have goods to sell as we know. But there is still a bit of clumsiness in our minds in this practice. We as consumers usually buy from people who advertise on social media, which actually does not have goods, they only advertise on social media.

This research is focused on the question: how is the scheme of buying and selling online with a system dropship and what is the view of the ulama of MUI Malang City on buying and selling online with the Dropship system.

This research is empirical legal research. The approach used is a juridical-sociological approach. Data sources consist of primary and secondary data sources. The method of data collection is done by observation, interviews, documentation and analysis of data sources. Data processing methods are carried out through stages namely checking data (editing), classifying (classifying), verifying, analyzing, and concluding.

The results of this study, found results: first, the dropship system is an online sale and purchase transaction, where the seller does not have goods. If later there is an order from the buyer, they only need to buy the producer or the owner of the goods (dropshipping), then the goods will be sent directly to us (the consumer). Second, dropship sale and purchase transactions are permitted in the view of the MUI cleric and the law is valid, including from the category of sale and purchase, namely, aqad ba'i as-salam and in making this transaction must be more careful so that fraud is not occurred.