Diana, Nabella Nur (2019) Hubungan self esteem dan self acceptance dengan body dysmorphic disorder pada mahasiswi. Undergraduate thesis, Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim.
|
Text (Fulltext)
15410102.pdf - Accepted Version Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives. Download (3MB) | Preview |
Abstract
INDONESIA:
Body dysmorphic disorder merupakan gangguan yang memusatkan pemikirannya pada kekurangan yang dibayangkan dan berusaha memperbaiki sesuatu tersebut. Kasus body dysmorphic disorder lebih banyak dialami oleh remaja dan dewasa awal. Fenomena ini juga dapat ditemukan di Fakultas Psikologi UIN Malang. Perilaku body dysmorphic disorder ini muncul karena adanya perasaan tidak puas dan khawatir dengan penampilannya yang diakibatkan oleh kurangnya self esteem dan self acceptance pada diri mereka. Selain itu, Kondisi fisik pada diri individu juga merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi self esteem dan self acceptance mereka.
Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan antara self esteem dengan body dysmorphic disorder pada mahasiswi Fakultas Psikologi UIN Malang, hubungan self acceptance dengan body dysmorphic disorder pada mahasiswi Fakultas Psikologi UIN Malang, serta hubungan antara self esteem dan self acceptance dengan body dysmorphic disorder pada mahasiswi Fakultas Psikologi UIN Malang.
Jenis pendekatan yang digunakan yaitu kuantitatif korelasi. Pengambilan sampel ini menggunakan teknik purposive sampling. Responden penelitian ini adalah 92 mahasiswi fakultas psikologi UIN Malang yang mengalami body dysmorphic disorder. Instrumen yang digunakan adalah skala self esteem yang mengacu pada teori Maslow, skala self acceptance yang mengacu pada teori Hurlock, dan skala body dysmorphic disorder yang mengacu pada teori Phillips. Analisis data yang digunakan adalah analisis korelasi ganda.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa self esteem mahasiswi dominan pada tingkat rendah dengan prosentase 79,3% (73 mahasiswi). Berbeda halnya dengan self acceptance mahasiswi yang dominan pada tingkat sedang dengan prosentase 59,8% (55 mahasiswi). Sedangkan untuk tingkat body dysmorphis disorder mahasiswi dominan pada tingkat tinggi dengan prosentase 100% (92 mahasiswi). Hasil uji korelasi menunjukkan bahwa terdapat hubungan negatif antara self esteem dengan body dysmorphic disorder dengan nilai r = -0,665; p = 0,000 (p < 0,05). selain itu juga terdapat hubungan negatif antara self acceptance dengan body dysmorphic disorder dengan nilai r = -0,674; p = 0,000 (p < 0,05). Kemudian, ditunjukkan bahwa terdapat hubungan secara simultan antara self esteem dan self acceptance dengan body dysmorphic disorder dengan nilai r = 0,742; p = 0,000 (p < 0,05). Hasil analisis menunjukkan bahwa self esteem dan self acceptance secara simultan berkontribusi dengan body dysmorphic disorder sebesar 55,1 %.
ENGLISH:
BDD is a disturbance that focuses on the lack and manage how to fix it up. Many of BDD attack juvenile and early adult. This phenomeno can be found in faculty of psychology UIN Malang. The behaviour of BDD caused by dissatisfaction and worriment about the appearance that caused by the lack of self esteem and self acceptance. Besides, the physical condition is one of the factors that influence the self esteem and self acceptance.
This research intend to find the relationship between self esteem and BDD, the relationship between self acceptance and BDD, and the relationship of self esteem and self acceptance to BDD in faculty of psychology UIN Malang.
The type of this research is a quantitative correlational. The sample taken by purposive sampling technique. The respondents were 92 female students of psychology that deal with BDD. This research used 3 instruments that refers to Maslow's Theory (self acceptance), refers to Hurlock'z theory (self esteem) and refers to Philips's Theory (BDD). So that, the data analyze by multiple correlation analysis.
The result of this research indicated that dominant self-esteem of the female students was at the low level with the percentage of 79.3% (73 female students). On the other side, their self-acceptance was at the average level with the percentage of 59.8% (55 female students). Whereas, the dominant result of the body dysmorphic disorder was at the high level with the percentage of 100% (92 female students). The result of the correlation experiment showed the negative correlation between self-esteem and body dysmorphic disorder, with the value of r = -0,665; p = 0,000 (p < 0,05). Besides, it also showed the negative correlation between self-acceptance and body dysmorphic disorder, with the value of r = -0,674; p = 0,000 (p < 0,05). Afterwards, it was presented that there was a simultaneous correlation between self-esteem, self-acceptance and body dysmorphic disorder, with the value of r = 0,742; p = 0,000 (p < 0,05). The results of the analysis showed that self-esteem and self-acceptance are contributed simultaneously to the body dysmorphic disorder at 55,1%.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) | ||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
Supervisor: | Jamaluddin, Muhammad | ||||||
Contributors: |
|
||||||
Keywords: | self esteem; self acceptance; body dysmorphic disorder | ||||||
Departement: | Fakultas Psikologi | ||||||
Depositing User: | Heni Kurnia Ningsih | ||||||
Date Deposited: | 14 May 2020 13:21 | ||||||
Last Modified: | 14 May 2020 13:21 | ||||||
URI: | http://etheses.uin-malang.ac.id/id/eprint/15413 |
Downloads
Downloads per month over past year
Actions (login required)
View Item |