Perdana, Mahardika Yoga (2019) Dinamika pengambilan keputusan perilaku cybersex pada mahasiswa laki-laki di kota Malang. Undergraduate thesis, Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim.
|
Text (Fulltext)
14410143.pdf - Accepted Version Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives. Download (2MB) | Preview |
Abstract
INDONESIA:
Perilaku cybersex merupakan fenomena yang umum terjadi di lingkungan mahasiswa, utamanya seorang mahasiswa laki-laki. Sebanyak 56 dari total 70 mahasiswa laki menjawab pernah melakukan cybersex, sedangkan hanya 4 orang yang menjawab tidak pernah melakukan cybersex, dan sisanya tidak menjawab. Hal tersebut menjelaskan bahwa lebih dari setengah persen mahasiswa laki-laki pernah melakukan cybersex.
Padahal, banyak dampak negatif yang dihasilkan dari perilaku cybersex, salah satunya adalah tindak kejahatan seksual seperti pemerkosaan dan hubungan seks pra nikah. Meskipun memiliki banyak dampak negatif, masih banyak mahasiswa melakukan hal tersebut, padahal mereka termasuk golongan yang terpelajar. Harusnya mahasiswa mampu memikirkan dampak apa saja jika mereka melakukan cybersex, banyak hal yang harus dipertimbangkan dalam mengambil keputusan untuk melakukan cybersex. Pada penelitian ini mengungkap bagaimana pengambilan keputusan seorang mahasiswa laki-laki dalam melakukan cybersex, dan apa saja yang mempengaruhinya.
Pada penelitian ini, metode yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif. Dalam proses pengumpulan data menggunakan metode wawancara. Data yang telah terkumpul akan dilakukan proses triangulasi yang bertujuan menguji keabsahan data yang telah diperoleh.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa proses penting yang mempengaruhi pengambilan keputusan perilaku cybersex yaitu belajar, asosiasi, dan hipotesis. Inti dari proses belajar yaitu adanya interaksi antara stimulus dengan respon. Stimulus awal seseorang menjadi pelaku cybersex yaitu berasal dari lingkungan di sekitar informan yang melakukan perilaku tersebut. Selanjutnya mereka merespon dengan melakukan perilaku cybersex yang didasari dengan rasa penasaran. Proses selanjutnya asosiasi, yaitu penguatan atau pelemahan terhadap perilaku cybersex. Penguatan terhadap perilaku cybersex dapat meningkatkan rasa penasaran akan cybersex menjadi kebutuhan melakukan cybersex. Proses penting yang terakhir yaitu hipotesis. Hal sederhana dari hipotesis adalah seorang pelaku cybersex mengetahui positif dan negatif dari perilaku tersebut.
ENGLISH:
The cybersex behavior is a common phenomenon in the student environment, especially a male student. As many as 56 of the total 70 male students answered that they had done cybersex, while only 4 students answered that they never did cybersex, and the rest did not answer. This explains that more than half a percent of male students had done cybersex.
Factually, there are many negative impacts from cybersex behavior, one of which is sexual crimes, such as rape and premarital sex. Even though it has many negative impacts, still many students do this, even though they belong to an educated group. Students should be able to think about any impact if they do cybersex, many things must be considered in making decisions to do cybersex. In this research reveals the decision of a male student in doing cybersex and the influences.
The research used a qualitative research method. In the process of collecting data used the interview method. The collected data will be carried out a triangulation process that aims at testing the validity of the data.
The results of the research indicated that an important process that influences decision making of cybersex behavior is learning, associations, and hypotheses. The essence of the learning process is the interaction between stimulus and response. The initial stimulus of a person becomes a perpetrator of cybersex which comes from the environment around the informant who performs the behavior. Next, they respond by doing cybersex behavior based on curiosity. The next process is association, namely strengthening or weakening against the behavior of cybersex. Strengthening the behavior of cybersex can increase the curiosity of cybersex to be the need to do cybersex. The last important process is the hypothesis. The simple thing about the hypothesis is a perpetrator of cybersex knows the positives and negatives of the behavior.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) | ||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
Supervisor: | Rahayu, Iin Tri | ||||||
Contributors: |
|
||||||
Keywords: | pengambilan keputusan; perilaku cybersex; belajar; asosiasi; hipotesis; decision making; cybersex behavior; learning; association; hypothesis | ||||||
Departement: | Fakultas Psikologi | ||||||
Depositing User: | Heni Kurnia Ningsih | ||||||
Date Deposited: | 13 May 2020 15:26 | ||||||
Last Modified: | 13 May 2020 15:26 | ||||||
URI: | http://etheses.uin-malang.ac.id/id/eprint/15355 |
Downloads
Downloads per month over past year
Actions (login required)
View Item |