Kholili, Muhammad (2019) Praktek pembayaran zakat perdagangan oleh pelaku usaha warung kopi di kota Malang perspektif Yusuf Qardhawi. Undergraduate thesis, Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim.
|
Text (Fulltext)
14220046.pdf - Accepted Version Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives. Download (2MB) | Preview |
Abstract
INDONESIA:
Banyaknya warung kopi yang berada di Kota Malang dikarenakan banyak pula penikmat atau pengunjung warung kopi tersebut. Tidak heran jika keuntungan yang diperoleh oleh pengusaha warung kopi juga banyak, bahkan melebihi dari modal yang dikeluarkan. Namun ada beberapa pelaku usaha warung kopi yang belum faham terkait zakat penghasilan atau zakat perdagangan yang harus dikeluarkan oleh mereka ketika sudah mencapai nisab dalam perspektif Yusuf Qardhawi. Oleh karena itu penelitian ini membahas tentang praktek pembayaran zakat Menurut pelaku usaha warung kopi Kota Malang perspektif Yusuf Qardhawi.
Penelitian ini menggunakan jenis penelitian empiris, yaitu penelitian yang langsung terjun ke lapangan. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kualitatif yang menghasilkan sebuah data deskriptif berupa kata-kata tertulis. Sumber data penelitian didapatkan dari sumber primer, sekunder, dan data tersier. Metode pengumpulan datanya dengan wawancara dan dokumentasi.
Hasil yang diperoleh dari penelitian ini yaitu bahwa ada sebagian pelaku usaha warung kopi yang belum paham terkait praktek pembayaran zakat perdagangan perspektif Yusuf Qardhawi. Namun sebagian dari mereka yang telah faham terkait pembayaran zakat perdagangan, mereka telah melakukan pembayaran zakat seperti perspektif Yusuf Qardhawi, dan ada juga yang sudah melakukan pembayaran zakat perdagangan akan tetapi belum sesuai dengan perspektif Yusuf Qardhawi dan yang tidak faham tidak melakukan pembayaran zakat perdagangan seperti perspektif Yusuf Qardhwi. Pelaksanaan praktek pembayaran zakat perdagangan yang dilakukan pemilik warung kopi Kriwul coffe dan warung kopi Sarijan coffe telah memenuhi syarat dan rukun pembayaran zakat perspektif Yusuf Qardhawi, oleh karena itu praktek pembayaran zakat yang dilakukan oleh pelaku usaha dapat dikatakan sah dan tidak bertentangan dengan perspektif Yusuf Qardhawi. Sedangkan warung kopi Lanang sudah melakukan pembayaran zakat tapi tidak sesuai dengan perspektif Yusuf Qardhawi dan warung kopi Oaze coffe dan Unyil coffe tidak melakukan/ tidak faham terkait pembayaran zakat perdagangan itu sendiri. Ada pelaku usaha warung kopi yang paham terkait pembayaran zakat perdagangan namun sistem pembayaran yang dilakukan yaitu dengan langsung membayarnya ke fakir miskin dan ada pulan yang melakukan pembayaran dengan mengumpulkan uang sebanyak seratus ribu rupiah perharinya lalu akan dibayarkan setiap 1 tahun sekali jika uang tersebut sudah terkumpul.
ENGLISH:
The mass number of coffee shops located in Malang City is caused by many connoisseurs or visitors who like to go to the coffee shop. No wonder if the profits obtained by coffee shop entrepreneurs are also many, even more than the capital issued. However, there are some coffee shop business people who do not understand the income zakat or trade zakat that must be issued by them when they have reached Nisab in Yusuf Qardhawi's perspective. Therefore, this study discussed the practice of zakat payment according to coffee shop businessman in Malang City based on Yusuf Qardhawi's perspective.
This study employed an empirical type of research, namely research that directly involves the researcher into the field. The approach used is a qualitative approach that produces descriptive data in the form of written words. The source of research data is obtained from primary, secondary, and tertiary data sources. The method of collecting data is done through interviews and documentation.
The results obtained from this study describe that there are some coffee shop business players who do not understand the practice of zakat payment from the perspective of Yusuf Qardhawi. However, some of those who have understood the payment of trade zakat, they have made zakat payments as Yusuf Qardhawi's perspective, and there have also been payments of zakat trade but not according to Yusuf Qardhawi's perspective and those who do not understand, do not make trade zakat payments based on Yusuf Qardhwi’s perspective. The practice of trading zakat payments carried out by Kriwul coffee shop, and Sarijan coffee shop owners have fulfilled the requirements and pillars of Yusuf Qardhawi's zakat payment. Thus the practice of zakat payments made by business actors can be considered legitimate and does not conflict with Yusuf Qardhawi's perspective. Meanwhile, Lanang coffee shop has made zakat payments but it is not in accordance with Yusuf Qardhawi's perspective, and Oaze Coffe coffee shop and Unyil Coffe does not do or do not understand about the trade zakat payments themselves. There are coffee shop business people who understand the payment of zakat trade, but the payment system that is done is by directly paying it to the poor, and there is a one who makes payments by collecting as much as one hundred thousand rupiahs per day and will be paid once every year if the money has been collected.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) | ||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
Supervisor: | Toriquddin, Moh | ||||||
Contributors: |
|
||||||
Keywords: | zakat perdagangan; pelaku usaha; warung kopi; trade zakat; business player; coffee shop | ||||||
Departement: | Fakultas Syariah > Jurusan Hukum Bisnis Syariah | ||||||
Depositing User: | Heni Kurnia Ningsih | ||||||
Date Deposited: | 08 Apr 2020 15:31 | ||||||
Last Modified: | 08 Apr 2020 15:31 | ||||||
URI: | http://etheses.uin-malang.ac.id/id/eprint/14961 |
Downloads
Downloads per month over past year
Actions (login required)
View Item |