Muhsim, Muhamad Ali (2019) Perspektif maslahah mursalah tentang pertimbangan hakim pengadilan agama Blitar dalam mengabulkan permohonan wali Adhal pada perkara nomor 0224/PDT.P/2018/PA.BL. Undergraduate thesis, Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim.
|
Text (Fulltext)
15210057.pdf - Accepted Version Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives. Download (6MB) | Preview |
Abstract
INDONESIA:
Wali merupakan salah satu rukun yang harus dipenuhi ketika pernikahan. Namun terkadang wali menolak atau enggan untuk menikahkan perempuan yang menjadi perwaliaannya yang disebut dengan wali adhal. Perkara nomor 0224/Pdt.P/2018/PA.BL merupakan perkara wali adhal yang diajukan oleh calon istri berusia 47 tahun; berstatus janda dengan 4 orang anak yang akan menikah dengan calon suami berstatus perjaka berusia 25 tahun. Upaya pernikahan kedua calon mempelai ditolak oleh wali nasab dengan alasan jarak usia antara kedua calon mempelai terlalu jauh yaitu 22 tahun serta wali nasab menginginkan calon menantunya lebih tua daripada anaknya karena sudah memilki 4 orang anak.
Adapun fokus penelitian ini yaitu bagaimana pertimbangan hakim Pengadilan Agama Blitar dalam mengabulkan permohonan wali adhal pada perkara nomor 0224/Pdt.P/2018/PA.BL dan perspektif maslahah mursalah tentang pertimbangan hakim Pengadilan Agama Blitar dalam mengabulkan permohonan wali adhal pada perkara nomor 0224/Pdt.P/2018/PA.B.L. Penelitian ini termasuk kedalam jenis penelitian yuridis empiris. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini pendekatan kualitatif. Dalam metode pengumpulan data penulis menggunakan metode wawancara dan dokumentasi. Adapun pengolahahn data melalui tahap-tahap yaitu pemeriksaan data; Klasifikasi; verifikasi; analisis; dan pembuatan kesimpulan.
Hasil penelitian ini adalah terdapat lima faktor hakim Pengadilan Agama Blitar mengabulkan permohonan wali adhal pada perkara nomor 0224/Pdt.P/2018/PA.BL yaitu ta’awun; keadaan wali benar-benar adhal; kemaslahatan; kafaah secara agama; pernikahan yang dilakukan tidak bertentangan dengan hukum Islam dan hukum positif. Adapun perspektif maslahah mursalah tertang pertimbangan tersebut memenuhi prinsip maslahah mursalah karena kemaslahatan dalam perkara tersebut sejalan dengan tujuan syariat dan tidak bertentangan dengan dasar syara’; bersifat rasional; bertujuan terhadap kebutuhan yang sangat darurat; nyata; dan bersifat umum.
ENGLISH:
Guardian is one of the pillars that must be met in engagement. But; sometimes the guardian does not want or refuse to wed a woman that becomes her guardianship which called adhal guardian. The matter number of 0224/Pdt.P/2018/PA.BL is a matter of adhal guardian that was sent by 47-year-old wife to be with 25-year-old bachelor status. The wedding attempt both brides were refused by nasab guardian by the reason of age range between the brides so far; that are 22 years as well as the nasab guardian wants that son-in-law is older than his daughter because she had 4 children.
This study focuses on how judge’s consideration of religion court of blitar in granting request of adhal guardian in the matter number of 0224/Pdt.P/2018/PA.BL and how perspective of maslahah mursalah toward judge’s consideration of religion court of blitar in granting request adhal guardian on the matter number of 0224/pdt.p/2018/pa.bl.This study is categorized in empirical juridical research type. The approach used in this study is qualitative approach. In collecting data method the researcher uses interview and documentation method. The data tabulation through stages are data checking; classifying; verification; analysis; and conclusion.
The result study obtained 5 factors which the judge of religion court of Blitar in granting request of adhal guardian in the matter number of 0224/Pdt.P/2018/PA.BL are that ta’awun; guardian condition is really adhal; benefit; kafaah by religion; the marry is not contradictory with Islamic law and positive law. The analysis of maslahah mursalah toward that consideration meets maslahah mursalah principle because is in line with the purpuse of sharia and does not contrary to the principle of syara’; rationaly; emergency needs; benefitly; and generaly.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) | ||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
Supervisor: | Hakim, M. Aunul | ||||||
Contributors: |
|
||||||
Keywords: | maslahah mursalah; pertimbangan hakim; wali adhal; maslahah mursalah; pertimbangan hakim; wali adhal | ||||||
Departement: | Fakultas Syariah > Jurusan al-Ahwal al-Syakhshiyyah | ||||||
Depositing User: | Heni Kurnia Ningsih | ||||||
Date Deposited: | 06 Apr 2020 14:27 | ||||||
Last Modified: | 06 Apr 2020 14:27 | ||||||
URI: | http://etheses.uin-malang.ac.id/id/eprint/14894 |
Downloads
Downloads per month over past year
Actions (login required)
View Item |