Pertimbangan hakim Pengadilan Agama Blitar dalam putusan NO (Niet Ontvankelijke Verklaard) pada perkara nomor 1595/PDT.G/2018/PA.BL karena gangguan jiwa

INDONESIA:

Perkara Nomor 1595/Pdt.G/2018/PA.BL merupakan perkara cerai gugat yang diajukan istri dengan alasan suami mengalami gangguan jiwa. Istri yang merasa bahwa haknya tidak terpenuhi mengajukan gugat cerai ke Pengadilan Agama Blitar. Namun Pengadilan menyatakan bahwa perkara ini tidak dapat diterima (Niet Onvankelijk Verklaart/NO).

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis pertimbangan hakim Pengadilan Agama Blitar terhadap Perkara Nomor 1595/Pdt.G/2018/PA.BL ditinjau dari hukum positif dan hukum Islam.

Penelitian ini termasuk jenis penelitian Yuridis-Empiris. Dalam melakukan penelitian ini, penulis menggunakan pendekatan Yuridis-Sosiologis. Dalam metode pengumpulan data penulis menggunakan metode wawancara dan dokumentasi. Metode pengolahan data dalam penelitian ini adalah metode Deskriptif-Kualitatif. Adapun dalam pengolahahan datanya melalui tahap-tahap yaitu pemeriksaan data, klasifikasi, verifikasi, analisis, dan pembuatan kesimpulan.

Hasil dari penelitian ini adalah pertimbangan hakim Pengadilan Agama Blitar dalam menjatuhkan putusan NO pada perkara Nomor 1595/Pdt.G/2018/PA.BL. ditinjau dari hukum positif yakni tergugat tidak memiliki persona standi in judicio karena tidak ada yang mau menjadi pengampu untuk beracara dipersidangan dan Istri masih mau menjamin perawatan suami untuk dirawat di RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat Lawang sehingga majelis hakim berpandangan bahwa antara keduanya masih ada ikatan batin. Sedangkan jika ditinjau dari Hukum Islam alasan istri melakukan gugat cerai karena suaminya gila sudah terpenuhi. Meskipun ada perbedaan pendapat dikalangan fuqoha’.

ENGLISH:

The Case Number 1595/Pdt.G/2018/PA.BL is a divorce case that sued by wife because the husband having a mental disorder. The wife who felt that her rights were not fulfilled filed for divorce from the Blitar Religious Court. However, the Court stated that this case wasn’t acceptable (Niet Onvankelijk Verklaart/NO).

The purpose of the study was to analyze the judgment of The Blitar Religious Court Judge on The Case Number 1595/Pdt.G/2018/PA.BL if viewed from positive law and Islamic law.

The type of this study included Juridical-Emprical research. In conducting this research, the author uses the Juridical-Sosiologis. In the method of collecting data the author uses interview method and documentation. Data processing method in this research is Descriptive-Qualitative method. As for the data processing throght the stages, there are examination of data, classification, verification, analysis, and making conclusions.

The result of this study is the consideration of The Blitar Religious Court judges for making the dicision of NO in the case Number 1595/Pdt.G/2018/PA.BL. viewed from a positive law, the defendant doesn’t have a persona standi in judicio because no one wants to be an advocate for the trial and the wife still wants to guarantee care of her husband to be trated at the Mental Hospital of Dr. Radjiman Wediodiningrat Lawang. So that the panel of judges views that plaintiff and defendant there is still in an inner bond. Whereas if viewed from Islamic Law that the wife’s reason for divorce because her husband was crazy is already. Although there are differences of opinion among fuqoha’.