Zulkifli, M (2011) Sekolah musik kontemporer di Malang: Tema kompleksitas geometri yang ambigu. Undergraduate thesis, Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim.
|
Text (Thesis Fulltext)
04560008_Skripsi.pdf Download (21MB) | Preview |
|
Archive (Appendices)
04560008_Lampiran.zip Restricted to Registered users only Download (7MB) | Request a copy |
Abstract
INDONESIA:
Malang merupakan salah satu kota pendidikan yang ada di Indonesia. Sebagai mana diketahui bersama, banyak mahasiswa dan pelajar yang datang ke Malang untuk menimba ilmu. Mereka biasanya datang untuk belajar dan kuliah sesuai dengan keahlian masing-masing. Jurusan-jurusan yang diambil biasanya seperti jurusan Teknik, Kesehatan, keguruan, olah raga dll, sedangkan jurusan musik tidak ada, karena sekolah musik sendiri tidak ada, padahal kalau dilihat banyak dari mahasiswa yang pintar main musik dan jika diasah serta dilatih lebih giat akan menghasilkan pemain musik yang profesional.
Untuk itu, dengan adanya minat dan bakat-bakat yang terpendam ini, maka perlu adanya wadah yang menampung sebagai tempat untuk mengapresiasikan apa yang dimiliki dalam hal ini bermusik. Dengan adanya Sekolah Musik ini maka diharapkan Malang mampu mencetak pemusik-pemusik yang professional dan mampu bersaing di tingkat nasioanl maupun internasional. Banyak sekolah seni di Indonesia, namun tidak ada yang fokus menangani bidang musik. Untuk itu, malang sebagai salah satu kota pendidikan yang berada di Indonesia perlu adanya sekolah yang benar-benar fokus menangani musik. Dari itu, Sekolah Musik Kontemporer dengan tema Kompkleksitas Geometri yang Ambigu ini muncul untuk mewadahi kebutuhan masyarakat, baik di kota Malang, kota sekitar maupun Indonesia bagian timur. Sekolah Musik Kontemporer ini mewadahi semua musik modern yang berkembang saat ini, sehingga musik-musik yang dihasilkan sesuai dengan selera pasar saat ini.
Mengapa sekolah musik harus ada di Malang? Karena musik banyak manfaatnya untuk manusia. Selain sebagai sesuatu yang enak didengar, musik juga bisa menghilangkan stress dll. Disamping itu juga terlihat bahwa usia musik adalah hampir sama dengan usia kebudayaan Indonesia. Jadi, musik sebenarnya adalah bagian dari kehidupan masyarakat Indonesia, seperti halnya kebudayaan yang menjadi kekayaan masyarakat Indonesia saat ini. Jika disimpulkan musik sangat erat hubungannya dengan bunyi-bunyian ataupun suara yang dapat diterima dan dinikmati oleh manusia melalui pendengaran. Sehingga diciptakan untuk memberi kepuasan dan kenikmatan pada indera pendengaran manusia. Seiring dengan perkembangan zaman, musik tidak lagi hanya sebagai susunan nada-nada yang indah untuk didengarkan, tapi musik sudah merupakan bentuk pengekspresian diri.
ENGLISH:
Malang is one of the educationscities in Indonesia. As we all know a lot of students and students who come to Malang to study. They usually come to learn and study in accordance with their respective expertise. Majors are usually taken as Engineering Department, Health, teacher training, sports etc., while majoring in music does not exist, because the music school itself does not exist, but if seen a lot of smart students who play music and if honed and trained harder will produce a professional musician.
For that reason, with that interests and hidden talent, it is necessary a place to accommodate and appreciate what they have in this case music. With the School of Music then expected Malang able to produce professional musician that able to compete at national eveninternational level. Many art schools in Indonesia, but no one focus to handle the music. For that reason, poor as one of the education city in Indonesia needs of schools that really focus on dealing with music. From it, the School of Contemporary Music with the ambiguous complexity of geometry theme that appears to accommodate the societyneeds, in the city of Malang, ormany cityof eastern Indonesia. School of Contemporary Music is accommodating all modern music developed at this time, so the music that is produced according to current market tastes.
Why there should be a music school in Malang? Because many benefits to human music. Apart from being something nice, music can also relieve stress etc. It also appears that the music is almost the same age with culture age of Indonesia. So, the music is actually part of Indonesians society’s life, as well as the rich culture of Indonesian society today. If be concludedmusicis very closely related to the sounds that can be received and enjoyed by humans through the hearing. So that was created to provide satisfaction and pleasure on the senses of human hearing. Along with the development of the age of music not only as a composition of beautiful tunes to be heard, but music is a form of self expression.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) | |||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Supervisor: | Muchlis, Aulia Fikriarini and Setiyowati, Ernaning | |||||||||
Contributors: |
|
|||||||||
Keywords: | Sekolah Musik; Kontemporer; School of Music; Contemporary; Malang | |||||||||
Subjects: | 12 BUILT ENVIRONMENT AND DESIGN > 1201 Architecture > 120101 Architectural Design > 12010130 Geometry Architecture 12 BUILT ENVIRONMENT AND DESIGN > 1201 Architecture > 120110 Architecture of Building for Educational and Research Purposes > 12011002 Professional and Technical School Buildings |
|||||||||
Departement: | Fakultas Sains dan Teknologi > Jurusan Teknik Arsitektur | |||||||||
Depositing User: | Dian Anesti | |||||||||
Date Deposited: | 17 Aug 2015 09:18 | |||||||||
Last Modified: | 17 Aug 2015 09:18 | |||||||||
URI: | http://etheses.uin-malang.ac.id/id/eprint/1485 |
Downloads
Downloads per month over past year
Actions (login required)
View Item |