Mursalin, Mursalin (2017) Nilai-nilai Pendidikan dalam ibadah Shalat pada Tafsir Al-Azhar karya Buya Hamka dan Tafsir Al-Maraghi karya Ahmad Musthafa Al-Maraghi dalam membentuk pribadi Muttaqin. Masters thesis, Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim.
Text (Fulltext)
15771036.pdf - Accepted Version Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives. Download (2MB) |
Abstract
مستخلص البحث
المهمة الرئيسية للإنسان هو أن يعبد الله الخالق. في حين أن أعظم العبادة تلقى مباشرة من قبل رسول الله هو الصلاة. وقد تم ضمان عبادة الصلاة كما أعظم العبادة في أنه يحتوي على قيمة كبيرة أو الحكمة أيضا. هذه القيم تحتاج إلى مزيد من استكشاف بحيث العبادة التي تتم حقا يشعر فوائد في الحياة في هذا العالم المؤقت.
كز البحث في هذا البحث على دراسة قيم التعليم الواردة في العبادة في تشكيل متقين الشخصية وفقا لبويا هامكا وأحمد مصطفي المراغي في تفسير الأزهر والمراجي. صياغة هذا البحث هي: 1) ما هي قيم تعليم العبادة الصلاة الواردة في شرح الأزهر والتفسير المراغي في تشكيل شخصية متقين. 2) ما مدى أهمية قيم تعليم الصلاة في الحياة اليومية. 3) ما هي عملية قيم تعليم العبادة الصلاة الواردة في شرح الأزهر والمراغي تفصير في تشكيل شخصية متقين. والغرض من هذه الدراسة هو: 1) شرح قيم تعليم العبادة في تشكيل شخصية المتقاعد في شرح الأزهر والمراجحي التفسير. 2) شرح مدى أهمية قيم تعليم الصلاة في الحياة اليومية. 3) شرح عملية قيم تعليم العبادة بالصلاة الواردة في شرح الأزهر والمراجحي التفسير في تشكيل شخصية متقين.
بويا هامكا هي واحدة من القادة الكبار في اندونيسيا الذي لديه القدرة العلمية الكافية في تفسير القرآن الكريم الكريم. حتى مع علمه كان قادرا على أن يلد عمل مذهلة من الأزهر التفسير يحتوي على مختلف التخصصات. في حين أن أحمد مصطفي المراغي هو واحد من العلماء المصريين الكبار الذين أنجبوا تفسير المراغي عمله الضخم. تفسير المراغي هو عمل بسيط موجه لعامة الناس لفهم القرآن الكريم بسهولة ككلام إلهي مخصص له.
هذا البحث هو بحث الأدب (مكتبة البحوث) الخلفية من قبل رغبة الباحثين لإحياء روح النسيان في العبادة. والطريقة المستخدمة هي تحليل التصنيف، وهو تحليل يركز الاهتمام على مجال معين مفيد جدا لوصف الظاهرة أو المشكلة. في حين أن المنهج المستخدم غير تجريبي وغير كمي لا يتضمن المؤلف في حساب الأعداد ولكن التفكير والتفكير العميق في أفكار بوعيا هامكا وأحمد مصطفي المراغي عن العبادة في التفسير.
من نتائج هذه الدراسة تبين أن صلاة أداء جيدا وبشكل صحيح قادرة على تغيير الشخص إلى متقين. من بين تعليم الصلاة الذي يجعل الشخص متقن هو (1) التعليم لتذكر والحفاظ على الوعد. (2) التعليم لتأكيد الشخصية مع ديكرولا. (3) التعليم أن يكون التزاما قويا في الحياة. (4) أن يكون للتعليم طبيعة المسؤولية. (5) التعليم من أجل الانضباط. (6) التعليم للحفاظ على النظافة. (7) التعليم ليكون صحي وقوي. (8) التعليم على الانسجام في التعامل مع الآخرين. (9) التعليم لتعزيز الولاء. (10) التعليم لتعزيز الوحدة. (11) التعليم لمنع الأفعال الشائنة والظالمة. (12) التعليم ليكون إنسانا مركزا.
ABSTRACT
The main task of man as a being is to worship Allah as the creator. While the greatest worship received directly by the Prophet of Allah SWT is a prayer. Worship of prayer as the greatest worship has been ensured in it contained great value or wisdom also. These values need to be explored further so that the worship that is done really feels the benefits in life in this temporary World.
In this thesis research, the study focused on studying the values of education contained in the worship in forming muttaqin personal according Buya Hamka and Ahmad Musthafa Al-Maraghi in the tafseer of Al-Azhar and Al-Maraghi. The formulation of this research are: 1) What are the values of prayer worship education contained in Al-Azhar commentary and Al-Maraghi interpretation in forming muttaqin personality. 2) How is the relevance of the values of prayer education in daily life. 3) What is the process of values of prayer worship education contained in Al-Azhar commentary and Al-Maraghi tafseer in forming muttaqin personality. The purpose of this study are: 1) To explain the values of prayer worship education in forming muttaqin personality in Al-Azhar tafseer and Al-Maraghi tafsir. 2) To explain the relevance of the values of prayer education in daily life. 3) To explain the process of values of prayer worship education contained in Al-Azhar commentary and Al-Maraghi tafseer in forming muttaqin personality.
Buya Hamka is one of the great leaders in Indonesia who has sufficient scientific capability in interpreting Al-Qur'anul karim. So with the extent of his knowledge he was able to give birth to the spectacular work of Al-Azhar tafsir containing various disciplines. While Ahmad Musthafa Al-Maraghi is one of the great Egyptian scholars who gave birth to the interpretation of Al-Maraghi as his monumental work. Tafsir Al-Maraghi is a simple work intended for the general public to easily understand the Qur'anul karim as a divine kalam that is destined for him.
This research is a research literature (library research) backed by the desire of researchers to revive a forgotten spirit in worship. The method used is a taxonomic analysis, which is an analysis that focuses attention on a particular domain that is very useful to describe the phenomenon or problem. While the approach used is non-experimental and non-quantitative that does not involve the author in the calculation of numbers but do the thinking and deep reflection on the thoughts of Buya Hamka and Ahmad Musthafa Al-Maraghi about worship in the tafsir.
From the results of this study shows that prayers performed well and correctly able to change the person into muttaqin. Among the prayer education that makes muttaqin person is (1) Education to remember and keep promise. (2) Education to affirm personal with dhikrullah. (3) Education to have a strong commitment in life. (4) Education to have the nature of responsibility. (5) Education for discipline. (6) Education to maintain cleanliness. (7) Education to be healthy and strong. (8) Education on harmony in dealing with others. (9) Education to foster loyalty. (10) Education to strengthen unity. (11) Education to prevent nefarious and unjust acts. (12) Education to be a focused human being.
ABSTRAK
Tugas utama manusia sebagai makhluk adalah beribadah kepada Allah SWT sebagai penciptanya. Sedangkan ibadah yang teragung yang diterima langsung oleh Rasulullah SAW dari Allah SWT adalah ibadah shalat. Ibadah shalat sebagai ibadah teragung sudah dipastikan di dalamnya terkandung nilai atau hikmah yang agung pula. Nilai-nilai inilah yang perlu digali lebih jauh agar ibadah shalat yang dikerjakan benar-benar terasa manfaatnya dalam kehidupan di Dunia yang sementara ini.
Dalam penelitian Tesis ini penelitian difokuskan pada kajian nilai-nilai pendidikan yang terkandung di dalam ibadah shalat dalam membentuk pribadi muttaqin menurut Buya Hamka dan Ahmad Musthafa Al-Maraghi di dalam tafsirnya Al-Azhar dan Al-Maraghi. Rumusan penelitian ini adalah: 1) Apa saja nilai-nilai pendidikan ibadah shalat yang terkandung dalam tafsir Al-Azhar dan tafsir Al-Maraghi dalam membentuk pribadi muttaqin. 2) Bagaimana relevansi nilai-nilai pendidikan ibadah shalat dalam kehidupan sehari-hari. 3) Bagaimana proses nilai-nilai pendidikan ibadah shalat yang terkandung dalam tafsir Al-Azhar dan tafsir Al-Maraghi dalam membentuk pribadi muttaqin. Tujuan penelitian ini adalah: 1) Untuk menjelaskan nilai-nilai pendidikan ibadah shalat dalam membentuk pribadi muttaqin dalam tafsir Al-Azhar dan tafsir Al-Maraghi. 2) Untuk menjelaskan relevansi nilai-nilai pendidikan ibadah shalat dalam kehidupan sehari-hari. 3) Untuk menjelaskan proses nilai-nilai pendidikan ibadah shalat yang terkandung dalam tafsir Al-Azhar dan tafsir Al-Maraghi dalam membentuk pribadi muttaqin.
Buya Hamka merupakan salah satu tokoh besar di Indonesia yang mempunyai kapabilitas keilmuan yang memadai di dalam menafsirkan Al-Qur’anul karim. Sehingga dengan keluasan ilmunya itu beliau mampu melahirkan karya spektakuler yaitu tafsir Al-Azhar yang memuat berbagai macam disiplin ilmu. Sedangkan Ahmad Musthafa Al-Maraghi merupakan salah satu ulama besar berkebangsaan Mesir yang telah melahirkan tafsir Al-Maraghi sebagai karya monumentalnya. Tafsir Al-Maraghi merupakan karya sederhana yang diperuntukkan kepada masyarakat umum agar mudah memahami Al-Qur’anul karim sebagai kalam ilahi yang diperuntukkan baginya.
Penelitian ini merupakan penelitian literatur (library research) yang dilatar belakangi oleh keinginan peneliti menghidupkan kembali ruh yang terlupakan di dalam ibadah shalat. Metode yang dipakai adalah analisis taksonomi, yaitu analisis yang memusatkan perhatiannya pada domain tertentu yang sangat berguna untuk menggambarkan fenomena atau masalah. Sedangkan pendekatan yang dipakai adalah adalah non eksperimen dan non kuantitatif yang tidak melibatkan penulis dalam perhitungan angka-angka namun melakukan pemikiran dan perenungan yang mendalam terhadap pemikiran Buya Hamka dan Ahmad Musthafa Al-Maraghi mengenai ibadah shalat di dalam tafsirnya.
Dari hasil penelitian ini menunjukkan bahwa shalat yang dilakukan dengan baik dan benar mampu merubah pribadi menjadi muttaqin. Diantara pendidikan dalam ibadah shalat yang menjadikan pribadi muttaqin itu adalah penghayatan setiap gerakan yang terkandung di dalam ibadah sholat itu sendiri, seperti berdiri menghadap Allah SWT yang melambangkan masa kejayaan. Diharapkan melalui penghadapan wajah kepada sang penciptanya ini rasa bangga, sombong dan sejenisnya tidak muncul ke permukaan, namun yang muncul adalah sifat-sifat baik seperti syukur, tawadhu’ dan sifat-sifat baik lainnya. Di dalam ibadah sholat pula mengandung beberapa pendidikan diantaranya; (1) Pendidikan untuk mengingat dan menepati janji. Sebab waktu-waktu shalat telah ditetapkan oleh Allah SWT (2) Pendidikan untuk meneguhkan pribadi dengan dzikrullah. Zikir inilah yang menentramkan jiwa (3) Pendidikan untuk memiliki komitmen yang kuat dalam kehidupan. Komitmen ini dilatih dengan membaca atau bergerak sesuai yang telah dicontohkan bukan dengan keinginan sendiri (4) Pendidikan untuk memiliki sifat tanggung jawab. (5) Pendidikan untuk disiplin. (6) Pendidikan untuk menjaga kebersihan. (7) Pendidikan untuk menjadi sehat dan kuat. (8) Pendidikan mengenai keharmonisan dalam berhubungan dengan sesama. (9) Pendidikan untuk menumbuhkan kesetiaan. (10) Pendidikan untuk mempererat persatuan. (11) Pendidikan untuk mencegah perbuatan keji dan mungkar. (12) Pendidikan untuk menjadi manusia yang fokus.
Adapun proses pembentukan pribadi muttaqin di dalam ibadah shalat adalah dimulai dari Mu’ahadah (Mengingat Perjanjian) sebab orang yang melaksanakan shalat menunjukkan kesadarannya terhadap janji kepada tuhannya dikala berada di alam ruh sebelumnya. Kemudian Muroqobah (Merasakan Kesertaan Allah) ketika menghadap-Nya. Muhasabah (Introspeksi Diri) terhadap kekurangan, Mu’aqobah (Pemberian Sanksi) pada diri jika didapati banyak pelanggaran. Selanjutnya Mujahadah (Optimalisasi) dalam mengejawantahkan segala perintah dan menjauhi segala larangan-Nya.
Item Type: | Thesis (Masters) | |||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Supervisor: | Ali, Nur and Bashith, Abdul | |||||||||
Contributors: |
|
|||||||||
Keywords: | القيمة التعليمية; خدمة الصلاة; متقين الشخصية; Educational Value; Prayer Service; Personal Muttaqin; Nilai Pendidikan; Ibadah Shalat; Pribadi Muttaqin | |||||||||
Departement: | Sekolah Pascasarjana > Program Studi magister Pendidikan Agama Islam | |||||||||
Depositing User: | Mohammad Syahriel Ar | |||||||||
Date Deposited: | 04 Sep 2019 15:43 | |||||||||
Last Modified: | 31 Mar 2023 13:09 | |||||||||
URI: | http://etheses.uin-malang.ac.id/id/eprint/14641 |
Downloads
Downloads per month over past year
Actions (login required)
View Item |