Fathina, Rasyidah (2010) Pandangan aktivis hizbut tahrir Malang tentang perempuan yang bekerja di Sektor Publik. Undergraduate thesis, Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang.
|
Text (Thesis Fulltext)
06210083_Skripsi.pdf Download (1MB) | Preview |
Abstract
INDONESIA:
Seorang perempuan yang telah menikah, tentunya memiliki tugas dan kewajiban yang berbeda dengan perempuan yang belum menikah. Di dalam kehidupan berumah tangga, seorang perempuan memiliki peranan yang sangat penting untuk menentukan bagaimanakah generasi berikutnya. Jika dihadapkan pada kondisi ekonomi seperti sekarang ini, tentunya menuntut seorang perempuan dalam kapasitasnya sebagai istri untuk membantu suaminya untuk memenuhi kebutuhan rumah tangganya.
Berdirinya Hizbut Tahrir adalah dengan membawa misi untuk menegakkan kembali daulah islâmiyah di muka bumi. Mereka menginginkan agar dalam setiap langkah kehidupan semua makhluk yang ada di muka bumi ini, berdasarkan aturan-aturan yang telah ditetapkan di dalam dalil-dalilsyara‟. Mereka juga dikenal sebagai salah satu kelompok Islam yang fundamentalis. Tujuan penelitian ini adalah untuk meneliti secara mendalam pandangan Hizbut Tahrir tentang perempuan yang bekerja di sektor publik serta landasan berfikir dalam menentukan hukum seorang perempuanberaktivitas di sektor publik. Karena jika kelompok ini memang menerapkan kehidupan yang syar‟i di segala lini, tentunya mereka juga memiliki konsep tentang perempuan di sektor publik.
Jenis penelitian ini adalah penelitian sosiologis dan bersifat deskriptif. Adapun pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kualitatif, karena penelitian ini berusaha menangkap dan memahami fenomena yang ada dan segala hal yang dialami oleh subjek penelitian. Data dalam penelitian ini diperoleh melalui 3 cara, yakni dengan metode wawancara, observasi dan studi dokumentasi.
Dalam penelitian ini ditemukan bahwa aktivis Hizbut Tahrir Malang memandang aktivitas perempuan di sektor publik bukanlah suatu hal yang dilarang, karena hukum dari perempuan yang bekerja adalah mubah. Dalam kemubahan itu, juga terkandung syarat-syarat serta rukun yang harus dipenuhi bagi tiap-tiap perempuan yang ingin beraktivitas di sektor publik, karena dalam sektor publik juga terdapat interaksi antara laki-laki dan perempuan secara langsung. Pemahaman mereka menganai perempuan yang beraktivitas di sektor publik adalah berdasarkan dalil-dalil syara‟, yakni al-Qur‟an, misalnya saja di dalam Q.S. Al-Imran: 195, al-Nisa‟: 124 maupun hadis-hadis nabi yang menunjukkan bahwa pada zaman nabi, perempuan juga bekerja di sektor publik sebagaimana laki-laki.
ENGLISH:
A married woman surely has a different duty to single woman. In household life, a woman has very important role in determining the next generation. If faced to the present condition, it insist a woman in her capacity as wife in helping her husband to fulfill their household needs.
The establishment of Hizbut Tahir carrying mission to reemergence daulah islâmiyah in the world. They wants every life step of all the creature in the world based on the definite Islamic doctrines reasons regulations. They also recognized as one of fundamental Islamic group. The purpose of this research is to examine deeply Hizbut Tahrir views on public sector career woman and based thought in determining the law on woman who work at public sector.
This research is sociological research and descriptive. The approach used in qualitative approach because this research tries to catch and comprehend the exist phenomenon and everything that experienced by the subject of the research. The research data got through 3 ways, they are interview method, observation, and documental study.
This research found that Malang Hizbut Tahrir activist views woman who active in public sector is not forbidden matter, because the sentence of career woman is mubah. In that mubah also carrying conditions and principles that must be fulfilled by every woman who want to work at public sector because in public sector there is direct interaction between male and female. Their understanding about woman who work in is based on Islamic doctrines reasons, al-Qur‟an for example in QS. Al-Imran: 195, al- Nisa‟: 124, also prophet hadis shows that in prophet period, woman also worked at public sector as man did.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) | ||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
Supervisor: | Mahmudi, Zaenul | ||||||
Contributors: |
|
||||||
Keywords: | Perempuan; Karir; Hizbut Tahrir; Womand; Career; Hizbut Tahrir | ||||||
Subjects: | 18 LAW AND LEGAL STUDIES > 1801 Law > 180128 Islamic Family Law > 18012899 Islamic Family Law not elsewhere classified | ||||||
Depositing User: | Illiyati Tsani Nivia | ||||||
Date Deposited: | 17 Aug 2015 12:18 | ||||||
Last Modified: | 17 Aug 2015 12:18 | ||||||
URI: | http://etheses.uin-malang.ac.id/id/eprint/1464 |
Downloads
Downloads per month over past year
Actions (login required)
View Item |