Triani, Lilis (2011) Kewenangan orang tua dalam menjodohkan anaknya perspektif hukum Islam ditinjau dari pasal 26 UU no. 23 tahun 2002 tentang perlindungan anak: Studi kasus di Desa Urek-urek Kecamatan Gondanglegi Kabupaten Malang. Undergraduate thesis, Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim.
|
Text (Introduction)
07210045_Pendahuluan.pdf Download (530kB) | Preview |
|
|
Text (Abstract: Indonesia)
07210045_Indonesia.pdf Download (50kB) | Preview |
|
|
Text (Abstract: English)
07210045_Inggris.pdf Download (88kB) | Preview |
|
|
Text (Abstract: Arabic)
07210045_Arab.pdf Download (198kB) | Preview |
|
|
Text (Chapter 1)
07210045_Bab_1.pdf Download (676kB) | Preview |
|
|
Text (Chapter 2)
07210045_Bab_2.pdf Download (583kB) | Preview |
|
|
Text (Chapter 3)
07210045_Bab_3.pdf Download (310kB) | Preview |
|
|
Text (Chapter 4)
07210045_Bab_4.pdf Download (652kB) | Preview |
|
|
Text (Chapter 5)
07210045_Bab_5.pdf Download (287kB) | Preview |
|
|
Text (References)
07210045_Daftar_Pustaka.pdf Download (67kB) | Preview |
Abstract
INDONESIA:
Anak merupakan persoalan yang selalu menjadi perhatian dari berbagai elemen masyarakat, bagaimana kedudukanya dan hak-haknya dalam keluarga dan bagaimana seharusnya ia diperlakukan oleh kedua orang tuanya, bahkan juga dalam kehidupanya dalam masyarakat dan Negara melalui berbagai kebijakan- kebijakannya untuk melindungi anak. Dalam masyarakat tradisional anak dipandang sebagai aset dan hak milik sehingga perkawinan dipandang sebagai transaksi dan membangun hubungan yang baik dengan keluarga yang lain dengan melakukan perjodohan. Masyarakat Desa Urek-urek merupakan salah satu contoh masyarakat yang masih melakukan perjodohan terhadap anak-anaknya. Terkaid dengan UU perlindungan anak khususnya pada pasal 26 UU No. 23 Tahun 2002 tentang kewajiban dan tanggung jawab orang tua, dalam pasal tersebut orang tua berkewajiban dan bertanggungjawab untuk mengasuh, memelihara, mendidik dan melindungi anak. Dengan adanya realita seperti itu apakah dengan kewajiban dan tanggung jawab tersebut orang tua juga mempunyai kewajiban untuk mencarikan pendamping bagi anaknya.Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pemahaman orang tua dalam menjodohkan anaknya ditinjau dari pasal 26 UU No.
23 Tahun 2002 tentang perlindungan anak serta implikasi perjodohan terhadap pembentukan keluarga sakinah.
Dalam penelitian ini merupakan jenis penelitian sosiologis (empiris) yang menggunakan pendekatan kualitatif yang menghasilkan data deskriptif yang bertujuan untuk memperoleh pemahaman yang lebih dalam dari subjek penelitian. Sedangkan dalam pengumpulan data menggunakan jenis data sekunder dan primer serta metode pengumpulan datanya adalah melalui wawancara, dan dokumentasi. Dalam analisis menggunakan metode deskriptif kualitatif.
Hasil penelitianya adalah bahwa menurut pemahaman orang tua yang menjodohkan anaknya, menurut mereka menjodohkan anak merupakan sebuah kewajiban dan perjodohan itu bukan sebuah kekerasan akan tetapi perjodohan itu merupakan salah satu cara untuk melindungi anak. sedangkan implikasi perjodohan terhadap permbentukan keluarga sakinah adalah berdampak kepada pemikiran anak sehingga perjodohan itu menjadi turun temurun serta pertengkaran antara suami istri.
ENGLISH:
Child is an issue that has always been a concern of the various elements of society, how the position and rights within the family and how should it be treated by both parents, even in kehidupanya in society and the State through various policies to protect children. In traditional societies the child is seen as an asset and property rights so that marriage is seen as a transaction and establish good relationships with other families to do the matchmaking. Urek-urek Village Community is one example of people who still do arranged marriages for his children. Associated with child protection legislation in particular on article 26 of Law no. 23 of 2002 on the obligations and responsibilities of parents, in the article the parents obliged and responsible to care for, nurture, educate and protect children. With this reality as it does with the obligations and responsibilities of parents also have an obligation to find a companion for her son. The purpose of this study was to determine the understanding of parents in their children match in terms of article 26 of Law no. 23 of 2002 on the protection of children and match-making implications of family formation sakinah.
In the present study is a kind of sociological research (empirical) that uses a qualitative approach that produces descriptive data that aims to gain a deeper understanding of the research subjects. While the data collection using a type of primary and secondary data and data collection methods are interviews, and documentation. In the analysis using qualitative descriptive methods.
His research is that by understanding parents to match their children, according to them to match the child is an obligation and it's not a violent arranged marriage but an arranged marriage is one way to protect children. while the implications of family formation sakinah matchmaking is impacting the thinking of the child so the match became hereditary, and quarrels between husband and wife.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) | ||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
Supervisor: | Herry, Musleh | ||||||
Contributors: |
|
||||||
Keywords: | Perjodohan; Perlindungan Anak; Arranged Marriages; Child Protection | ||||||
Subjects: | 18 LAW AND LEGAL STUDIES > 1801 Law > 180128 Islamic Family Law > 18012899 Islamic Family Law not elsewhere classified | ||||||
Departement: | Fakultas Syariah > Jurusan al-Ahwal al-Syakhshiyyah | ||||||
Depositing User: | Ratih Novitasari | ||||||
Date Deposited: | 17 Aug 2015 12:01 | ||||||
Last Modified: | 17 Aug 2015 12:01 | ||||||
URI: | http://etheses.uin-malang.ac.id/id/eprint/1458 |
Downloads
Downloads per month over past year
Actions (login required)
View Item |