Junaidah, Asma (2010) Pembagian harta peninggalan dalam masyarakat Dayak muslim: Studi kasus di Desa Loksado, Kecamatan Loksado, Kabupaten Hulu Sungai Selatan, Kalimatan Selatan. Undergraduate thesis, Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim.
|
Text (Introduction)
05210024_Pendahuluan.pdf Download (236kB) | Preview |
|
|
Text (Abstract: Indonesia)
05210024_Indonesia.pdf Download (13kB) | Preview |
|
|
Text (Abstract: English)
05210024_Inggris.pdf Download (14kB) | Preview |
|
|
Text (Abstract: Arabic)
05210024_Arab.pdf Download (53kB) | Preview |
|
|
Text (Chapter 1)
05210024_Bab_1.pdf Download (294kB) | Preview |
|
|
Text (Chapter 2)
05210024_Bab_2.pdf Download (471kB) | Preview |
|
|
Text (Chapter 3)
05210024_Bab_3.pdf Download (200kB) | Preview |
|
|
Text (Chapter 4)
05210024_Bab_4.pdf Download (356kB) | Preview |
|
|
Text (Chapter 5)
05210024_Bab_5.pdf Download (151kB) | Preview |
|
|
Text (References)
05210024_Daftar_Pustaka.pdf Download (164kB) | Preview |
|
|
Text (References)
05210024_Lampiran.pdf Download (2MB) | Preview |
Abstract
INDONESIA:
Pemahaman tentang hukum waris Islam di kalangan masyarakat Muslim Dayak khususnya di Desa Loksado tidak secara langsung mengikuti teks Al Qur’an yang dalamnya ditetapkan hak kepemilikan harta bagi setiap manusia, baik laki-laki maupun perempuan sebagaimana mestinya. Sementara masyarakat Loksado memandang apa yang ditetapkan oleh hukum Islam tidak sesuai dengan adat yang telah menjadi tradisi. Dengan tanpa memandang status laki-laki atau perempuan, bahkan tanpa memandang adanya perbedaan agama dalam satu keluarga, mereak membagikan waris dengan model pembagian sama rata, mereka berpendapat yang membedakan lebih banyak atau lebih sedikitnya bagian untuk ahli waris adalah karena pengabdiannya ahli waris kepada pewaris semasa hidupnya.
Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan mengetahui sejauh mana pemahaman dan kebiasaan masyarakat Muslim di Desa Loksado dalam pembagian waris serta apa yang menjadi alasan mereka dalam pembagian harta peninggalan seperti yang telah diterapkan.
Penelitian ini menggunakan jenis penelitian sosiologis atau empiris, yang fokus pada keadaan masyarakat Dayak Desa Loksado khususnya msyarakat yang beragama Islam atau memiliki keluarga yang beragama Islam, karena memandang kondisi wilayah tersebut tidak seluruhnya beragama Islam. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kualitatif yang menghasilkan data deskriptif. Data yang diperoleh dari penelitian ini diperoleh melalui observasi, wawancara serta dokumentasi. Sumber data yang digunakan merupakan sumber data primer, sekunder dan tersier.
Dari hasil penelitian menunjukkan kurangnya pemahaman masyarakat Muslim Desa Loksado tentang bagaimana hukum Islam, terlebih hukum pembagian harta peninggalan dalam Islam, mengenai bagian-bagian yang telah di tetapkan dalam hukum Islam, kapan harta itu dibagikan menurut Islam, serta siapa yang berhak dan tidak untuk memperoleh harta peninggalan. Mereka meyakini bahawa pembagian yang seperti mereka terapkan itulah pembagian waris yang adil. Dalam pembagian harta peninggalan, mereka menggunakan sistem hibah dengan alasan, pertama, Agar para ahli waris dapat menikmati harta warisan dalam kehidupannya sehari-hari. Kedua, untuk menghindari terjadinya penguasaan harta benda oleh seorang hli waris di kemudian hari. Ketiga, untuk menghindari terjadinya sengketa dalam pembagain harta warisan. Mereka juga menggunakan sistem pembagian sama rata, dengan berpendapat bahwa peran orang perempuan memiliki peran yang sama dengan orang laki-laki, karena orang perempuan juga berperan dalam mewujudkan kesejahteraan keluarga. Demikian juga pembagian non-Muslim yang tidak adanya halangan menerima harta waris. Pembagian ini di dasari oleh rasa kebersamaan dan kekeluargaan mereka yang sangat erat. Bagaimanapun hukum Islam tidak membenarkan adanya saling mewarisi antara ahli waris dan pewaris yang berbeda agama.
ENGLISH:
Understanding of Islamic inheritance law in Muslim societies, especially in the Village Loksado Dayak does not directly follow the text of the Qur'an in which property ownership rights have been established for every human being, whether male or female as appropriate. While looking at what Loksado society defined by Islamic law is not in accordance with the customs that have become traditions. Regardless of status with men or women, even without looking at the different religions in one family, they can set up shared inheritance with equal distribution model, they argued that distinguish more or at least part to the beneficiary is his service during the heir to the heir his life.
Therefore, this study aims to determine the extent of understanding and practice of the Muslim community in the village of Loksado in the division of inheritance and what is the reason they are in the division of inheritance as it has been applied.
This research uses a sociological or empirical research, which focuses on the circumstances the Dayak village of Loksado especially people who are Muslim or have Muslim family, because looking at the condition of the area is not entirely Muslim. The approach used is a qualitative approach to generating descriptive data. Data obtained from this research is obtained through observation, interview and documentation. Source data used is a source of primary data, secondary and tertiary.
The results showed a lack of understanding of Muslim societies Village Loksado about how Islamic law, especially the division of inheritance laws in Islam, about the parts that have been defined in Islamic law, when property is distributed according to Islam, and who has the right and not to obtain inheritance. They believe that free distribution is such that they apply a fair division of inheritance. In the division of inheritance, they use a system of grants on the grounds, first, the order for the heirs to enjoy the estate in his daily life. Second, to avoid the domination of property by an heir in the future. Third, to avoid disputes in the distribution of the estate. They also use a system of equal division, with the opinion that the role of women have an equal role with men, because women also play a role in family welfare. Similarly, the distribution of non-Muslims are not a hindrance to receive the estate. This division in the underlying by a sense of togetherness and kinship them very closely. However Islamic law did not justify the existence of inherited mutual between heirs and inheritors of different religions.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) | ||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
Supervisor: | Mahmudi, Zaenul | ||||||
Contributors: |
|
||||||
Keywords: | Heritage; tradition or custom; Harta Peninggalan; Tradisi atau adat; | ||||||
Subjects: | 18 LAW AND LEGAL STUDIES > 1801 Law > 180128 Islamic Family Law > 18012816 Mawaris (Inheritance) | ||||||
Departement: | Fakultas Syariah > Jurusan al-Ahwal al-Syakhshiyyah | ||||||
Depositing User: | Annas Al-haq | ||||||
Date Deposited: | 17 Aug 2015 09:39 | ||||||
Last Modified: | 17 Aug 2015 09:39 | ||||||
URI: | http://etheses.uin-malang.ac.id/id/eprint/1456 |
Downloads
Downloads per month over past year
Actions (login required)
View Item |