Dzulfikar, Ahmad Fahmi (2019) Perancangan Museum Blitar PETA Memorial Park dengan pendekatan arsitertur perilaku. Undergraduate thesis, Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim.
|
Text (Fulltext)
15660022.pdf - Accepted Version Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives. Download (14MB) | Preview |
Abstract
INDONESIA:
Indonesia adalah negara kepulauan yang besar dimana terdapat banyak suku-suku dan budaya yang berbeda, namun tidak dapat dipungkiri Indonesia adalah negara yang sering dijajah oleh negara-negara lain karena sumberdaya alamnya yang melimpah. Jepang adalah salah satu negara yang pernah menjajah Indonesia pada tahun 1941-1945, banyak dampak negatif yang disebabkan oleh Jepang dikarenakan penyiksaan Jepang terhadap rakyat Indonesia yaitu Romusha, pelecehan seksual dan minimnya pendidikan yang diperoleh oleh rakyat Indonesia. Hal itu yang mempelopori pemuda Indonesia khususnya pemuda PETA yang ada di Kota Blitar melakukan perlawanan terhadap Jepang. PETA adalah pasukan pembela tanah air yang ada di Kota Blitar, PETA merupakan pasukan yang mempelopori pemberontakan terhadap Jepang dimana menjadi pemicu pemberontakan di seluruh Indonesia untuk mengusir Jepang dari Indonesia.
Dalam pemaparan di atas dapat disimpulkan bahwa rakyat Indonesia khususnya warga Kota Blitar membutuhkan ruang khusus sebagai salah satu tempat mengenang peristiwa penjajahan Jepang hingga pemberontakan terhadap Jepang oleh tentara PETA yang melopori peristiwa tersebut dan sebagai pusat edukasi bagi masyarakat umum tentang peristiwa yang telah terjadi. Dengan adanya perancangan ini diharapkan mampu mewadahi sebagai ruang memorial, pusat edukasi dan sarana rekreasi bagi masyarakat umum dari semua kalangan yang sedang mengabiskan waktu berlibur bersama keluarga, sehingga bukan hanya kesenangan yang didapat melainkan juga ilmu yang bermanfaat. Dalam perancangan Blitar PETA Memorial Park ini akan banyak membangkitkan memori di masa lalu terkait perjuangan pemberontakan PETA kepada Jepang. Akan banyak memori-memori yang akan dibangkitkan untuk mendapatkan sebuah rancangan visual yang diinginkan. Oleh karena itu, dalam perancangan ini membutuhkan pendekatan yang tepat untuk mendapatkan rancangan yang sesuai. Dari uraian tersebut dapat memberikan acuan dalam perancangan dengan menggunakan pendekatan “Arsitektur Prilaku” Pendekatan ini nantinya akan menghadirkan sebuah memori tentang kenangan lama dalam perjuangan PETA, serta membangkitkan emosi yang diharapkan nantinya dapat memberikan pernyataan sikap terhadap masa depan.
ENGLISH:
Indonesia is a large archipelago country where there are many different tribes and cultures, but it cannot be denied that Indonesia is a country that is often colonized by other countries because of its abundant natural resources. Japan was one of the countries that had colonized Indonesia in 1941-1945, many of the negative effects caused by Japan due to Japanese torture of the Indonesian people, Romusha, sexual harassment and the lack of education obtained by the people of Indonesia. This is what pioneered Indonesian youth, especially PETA youth in Blitar City, who resisted Japan. PETA is a defending force in the city of Blitar, PETA is a force that spearheaded a rebellion against Japan which triggered an uprising throughout Indonesia to expel Japan.
In the explanation above, it can be concluded that the Indonesian people, especially residents of Blitar City, need special space as a place to commemorate the events of Japanese occupation until the rebellion against Japan by PETA soldiers who pioneered the event and as an education center for the general public about events that have occurred. With this design, it is expected to be able to accommodate as a memorial room, education center and recreational facilities for the general public from all circles who are spending their vacation time with family, so that not only the pleasure gained but also useful knowledge. In the design of Blitar PETA Memorial Park this will generate a lot of memory in the past related to the struggle of the PETA rebellion to Japan. There will be lots of memories that will be generated to get a desired visual design. Therefore, in this design requires the right approach to get the appropriate design. From this description can provide a reference in the design by using the "Behavioral Architecture" approach This approach will later present a memory of old memories in the PETA struggle, as well as arousing emotions that are expected to later be able to give a better behaviour in the future.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) | |||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Supervisor: | Rakhman, Arief and Kusumadewi, Tarranita | |||||||||
Contributors: |
|
|||||||||
Keywords: | arsitektur perilaku; museum sejarah; Museum Blitar PETA; behavior architecture; history museum; Blitar PETA Museum | |||||||||
Departement: | Fakultas Sains dan Teknologi > Jurusan Teknik Arsitektur | |||||||||
Depositing User: | Dian Anesti | |||||||||
Date Deposited: | 20 Aug 2019 11:33 | |||||||||
Last Modified: | 20 Aug 2019 11:33 | |||||||||
URI: | http://etheses.uin-malang.ac.id/id/eprint/14440 |
Downloads
Downloads per month over past year
Actions (login required)
View Item |