Muslim social identity represented in muslim blasphemy news published by Washington Post

ENGLISH:

Social identity becomes an important issue to understand about individual information that could be seen from many kinds of aspects. Based on Tajfel&Turne (1979) stated that an social identity of individual could be known from how far of knowledges about them with significant and emotional value as an affiliation of a same group. It shows that every people have their own social identity , whether from majority or even minority group. Furthermore, sometimes there are some individuals use their identity to lead some problems that are affected by religion or politic issues.

This research aims to analyze Muslim social identity represented in Muslim blasphemy news published by Washington Post. I collected all news that related with Muslim blasphemy in from the internet link of Washington Post as research data. This research uses descriptive qualitative metode and contructed by two theories from Tajfel & Turner (1979,1982). This theory provided 3 components and 3 dinamics of soial identity as sociolinguistics perspective.

The findings of this research are from 8 news text it produced 2 result findings there are social dinamic processes that can be used to analyze identity of Muslim social group in the news text. This process related to the social components as a part of social identity theory that can solve the result of this research so that social identity easy to analyze. The conclusion of this reasearch is an individual of Muslim as a membership of a social group in the news partly prefer to defend their social identity as a Muslim or even do not defend because of a certain reason.

INDONESIA:

Identitas Sosial adalah isu yang paling penting megetahui tentang informasi seorang individu yang dapat dilihat dari macam-macam aspek. Seperti yang telah di jelaskan Tajfel&Turner (1979) yang mengatakan bahwa seorang individu bisa diketahui identitas sosial nya dilihat dari berapa banyak pengetahuan kita tentang orang tersebut dengan nilai yang signifikan dan emosional sebagai anggota kelompok yang sama. Hal ini menunjukkan bahwa setiap orang memiliki identitas sosial mereka sendiri, baik dari kelompok mayoritas atau bahkan minoritas. Meskipun demikian, terkadang ada beberapa individu menggunakan identitas mereka untuk mengatur masalah-masalah mereka yang dipengaruhi oleh agama atau isu-isu politik.

Penelitian ini bertujuan menganalisis Identitas Sosial Muslim yang ada di berita penghinaan Muslim yang di terbitkan oleh Washington Post. Saya mengumpulkan seluruh berita yang terkait dengan berita penghinaan Muslim dari link resmi Washington Post di internet sebagai rujukan data penelitian. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif yang mengandalkan teori oleh Tajfel&Turner (1979,1982). Teori ini menyediakan 3 komponen dan 3 dinamika identitas sosial sebagai prespektif sosiolinguistik.

Temuan-temuan dari penelitian saya ini adalah dari 8 berita online terbagi 2 temuan yaitu sebuah proses dinamika identitas yang mana memudahkan seseorang dapat menganalisa identitas sosial kelompok Muslim dalam berita. Proses dinamika sosial ini juga berhubungan dengan komponen-komponen sosial yang dapat menunjang penelitian sehingga identitas sosial mudah di analisa. Kesimpulan yang di dapat pada penelitian ini adalah individu seorang Muslim sebagai anggota sebuah kelompok sosial yang ada dalam berita sebagian memilih memilih untuk mempertahankan identitas mereka sebagai Muslim atau bahkan tidak mempertahankannya karena alasan-alasan tertentu.