Induksi Kalus Embriogenik Carica Pubescens Lenne & K. Koch menggunakan 2,4-Dichlorophenoxy Acetic Acid (2,4-D) dan BAP (6-Benzylaminopurin) secara In Vitro

INDONESIA:

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh zat pengatur tumbuh 2,4-D, BAP dan interaksi 2,4-D dan BAP terhadap induksi kalus embriogenik Carica pubescens Lenne & K. Koch. Penelitian ini bersifat eksperimental, menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) dengan 25 perlakuan dan 5 ulangan. Terdapat dua faktor dalam penelitan yaitu konsetrasi 2,4-D meliputi 0 mg/L, 2,5 mg/L, 5 mg/L, 7,5 mg/L, dan 10 mg/L dan konsentrasi BAP meliputi 0 mg/L, 0.25 mg/L, 0.5 mg/L, 0.75 mg/L dan 1 mg/L. Analisis dengan uji ANAVA Two Way α = 5%. Apabila terdapat perbedaan signifikan maka dilanjutkan uji Duncan Multiple Range Test (DMRT) dengan taraf signifikan 5%. Hasil penelitian menunjukkan ada pengaruh pemberian zat pengatur tumbuh 2,4-D dan BAP. Konsentrasi 2,4-D yang paling efektif adalah 7,5 mg/L menginduksi kalus dengan hari muncul kalus 24,2 HST, berat basah kalus 0,96 g, persen luasan kalus pada eksplan 93,4%. Konsentrasi BAP yang paling efektif adalah konsentrasi 0.5 mg/L menginduksi kalus dengan hari muncul kalus 23,5 HST, berat basah kalus 0,96 g dan persen luasan kalus pada eksplan 95%. Interaksi 2,4-D dan BAP yang paling efektif adalah 7,5 mg/L 2,4-D dan 0,5 mg/L BAP dengan hari muncul kalus 19 HST, berat basah kalus 1,09 g dan persen luasan kalus pada eksplan 99%. Pengamatan morfologi dan anatomi menunjukkan ciri-ciri kalus embriogenik yang dibuktikan dengan kalus yang berwarna kekuningan dan bertekstur remah serta memiliki inti besar, mengandung butir pati, dan plastida.

ENGLISH:

This research aims to determine the effect of 2,4-D growth regulators, 2,4-D and BAP interactions on the induction of embryogenic callus Carica pubescens Lenne & K. Koch. This research is experimental, using a completely randomized design (CRD) with 25 treatments and 5 replications. There are two factors in research namely 2,4-D concentrations including 0 mg/L, 2,5 mg/L, 5 mg/L, 7,5 mg/L, and 10 mg/L and BAP concentrations include 0 mg/L, 0,25 mg/L, 0,5 mg/L, 0,75 mg/L and 1 mg/L. Analysis by testing ANAVA Two Way α = 5%. If there are significant differences then followed by Duncan Multiple Range Test (DMRT) with a significance level of 5%. Results of research shows that there is an influence of giving 2,4-D and BAP growth regulator. The most effective 2,4-D concentration is 7,5 mg/L inducing callus with days callus appeared 24,2 HST, callus wet weight 0,96 g, percent callus area in explants 93,4%. The most effective BAP concentration is the concentration of 0,5 mg/L induces callus with days of callus appearing 23,5 HST, callus wet weight 0.96 g and percent callus area at explants 95%. The most effective interactions of 2,4-D and BAP were 7,5 mg / L 2,4-D and 0,5 mg / L BAP with callus day 19 HST, callus wet weight 1,09 g and percent area callus in explants 99%. Morphological and anatomical observations show the characteristics of callus embryogenic as evidenced by yellowish and textured callus friable and have a large core, containing starch grains, and plastids.