Mubtadiah, Amanatul (2017) Pengaruh kombinasi ekstrak daun pegagan (Centella asiatica (L.) Urban) dan daun beluntas (Pluchea indica(L.) Less) terhadap panjang diestrus dan proliferasi epitel vagina tikus (Rattus norvegicus) betina. Undergraduate thesis, Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim.
Text (Fulltext)
11620078.pdf - Accepted Version Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives. Download (2MB) |
Abstract
INDONESIA:
Berbagai masalah kesehatan reproduksi seringkali muncul baik terhadap pria maupun wanita sehingga dibutuhkan obat yang bersifat alami untuk mengurangi efek samping yang biasa muncul pada penggunaan obat kimiawi. Beluntas dan pegagan telah banyak diketahui oleh masyarakat Indonesia sebagai tanaman yang memiliki manfaat sebagai obat. Efek pemberian ekstrak daun pegagan dan beluntas terhadap sistem reproduksi betina dapat diketahui dengan adanya perubahan siklus estrus,terutama pada fase diestrus. Perubahan panjang fase diestrus dipengaruhi oleh hormon seks, diantaranya adalah estrogen. Efek fitoestrogen terhadap vagina dapat diketahui dengan menentukan indeks maturasi epitel dan tingkat ketebalan epitel vagina.
Penelitian ini bersifat eksperimental menggunakan rancangan penelitian RAL dengan jumlah ulangan sebanyak 4 kali. Hewan coba yang digunakan adalah tikus putih (Rattus norvegicus) betina sebanyak 24 ekor. Perlakuan terdiri dari kontrol (K), dosis perlakuan pertama (P1) yakni sebesar 25 mg/kg bb. Dosis kedua (P2) yakni 50 mg/kg bb, ketiga (P3) 75 mg/kg bb, keempat (P4) 125 mg/kg bb dan yang kelima (P5) sebanyak 200 mg/kg bb. Data hasil penelitian meliputi panjang fase diestrus dan proliferasi (ketebalan dan maturasi sel) epitel vagina. Data dianalisis menggunakan ANOVA (α 5%) dan uji lanjut menggunakan BNT 5%.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian kombinasi ekstrak daun pegagan dan daun beluntas tidak memberikan pengaruh terhadap panjang fase diestrus. Namun berpengaruh terhadap proliferasi epitel vagina, dibuktikan dengan peningkatan nilai indeks maturasi dan ketebalan epitel vagina yang semakin baik dengan pemberian ekstrak. Nilai indeks maturasi epitel vagina menunjukkan efek fitoestrogen paling tinggi diperoleh kelompok perlakuan dosis 75mg/kg bb (P3). Begitu pula dengan ketebalan vagina paling tinggi diperoleh kelompok perlakuan dosis 75mg/kg bb (P3) sehingga dosis ini yang paling optimal untuk digunakan sebagai suplemen fitoestrogen.
ENGLISH:
Reproductive health problems came often to the man and woman, so it was needed natural medicine to decrease the side effect of chemical medicine. Pegagan and Beluntas had been known as natural medicines in Indonesia. The effect of Pegagan and Beluntas leaf extract combination on female reproductive system could be known by estrous cycle change, especially on diestrous phase. The alteration of diestrous length was influenced by sexual hormone like estrogen. The fitoesterogen effect of vagina could be known by determining epithelial maturation index and vaginal epithelial thickness.
This experimental research used Completely Randomized Design with four times repetition. 24 rats were used in this experiment. The treatment arranged in six groups. First grup became a control (K), the second group (P1) was given 22 mg/kg bb dosage. The third group (P2) was given 50 mg/kg bb dosage. The fourth group (P3) was given 75 mg/kg bb dosage. The fifth group (P4) was given 125 mg/kg bb dosage, and the last (P5) was given 200 mg/kg bb dosage. The result contained of a diestrous phase length and epithelial vaginal proliferation, and it would be analized by ANOVA (α 5%), and the advanced test used BNT test 5%.
The experimental result showed that Pegangan and Beluntas leaf extract combination had not influenced diestrous phase length but influenced epithelial vaginal proliferation. It was evidenced by decreasing maturation index value and good vaginal epithelial thickness after giving this extract. The maturation of epithelial vaginal index showed the highest fitoestrogen effect which was found on 75 mg/kg dosage (P3) treatment. Likewise the thickess vaginal epithel was gotten from 75mg/kg bw (P3) dossage treatment, so that it became optimal dosage which was used for fitoesterogen supplement.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) | |||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Supervisor: | Muchtaromah, Bayyinatul and Ahmad, Mujahidin | |||||||||
Contributors: |
|
|||||||||
Keywords: | siklus estrus; fase diestrus; ekstrak daun pegagan; ekstrak daun beluntas; proliferasi epitel vagina; tebal epitel vagina; estrous cycle; diestrous phase; pegagan leaf extract; beluntas leaf extract | |||||||||
Departement: | Fakultas Sains dan Teknologi > Jurusan Biologi | |||||||||
Depositing User: | Tyas Ayu Evani | |||||||||
Date Deposited: | 08 May 2019 13:45 | |||||||||
Last Modified: | 08 May 2019 13:45 | |||||||||
URI: | http://etheses.uin-malang.ac.id/id/eprint/14066 |
Downloads
Downloads per month over past year
Actions (login required)
View Item |