Responsive Banner

Tradisi petekan sebagai upaya pencegahan terjadinya kehamilan diluar nikah: Studi di Desa Ngadas Kecamatan Poncokusumo Kaupaten Malang

Abidin, M. Zainal (2018) Tradisi petekan sebagai upaya pencegahan terjadinya kehamilan diluar nikah: Studi di Desa Ngadas Kecamatan Poncokusumo Kaupaten Malang. Undergraduate thesis, Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang.

[img]
Preview
Text (Fulltext)
12210108.pdf - Accepted Version
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives.

Download (2MB) | Preview

Abstract

INDONESIA:

Kemajuan masyarakat akibat pengaruh lingkungan dan teknologi telah mengubah pola pikir masyarakat terhadap sakralnya nilai perawan pada saat ini, dan memeperburuk citra kemanusiaan dalam menjaga kesucian diri. Seseorang yang tidak mempunyai benteng yang kuat untuk menjaga dirinya akan sangat mudahnya terjerumus. Untuk itulah perlunya sebuah penjagaan dari diri sendiri serta peraturan dari lingkungan sekitar aga¬r terwujudnya masyarakat yang berpribadi baik. Sejalan dengan hal ini di Desa Ngadas berkembang sebuah tradisi Petekan, tradisi ini berupa tes kehamilan rutin setiap tiga bulan sekali. Tujuan nya untuk menjaga perempuan bujang agar tidak terjerumus pergaulan bebas terlebih hamil diluar nikah. Hal ini memberi efek jera dengan diberlakukannya sanksi apabila terbukti hamil diluar nikah.

Fokus kajian penelitian ini adalah mendiskripsikan prosesi Tradisi petekan di Desa Ngadas dan dampaknya dalam mencegah terjadiya kehamilan diluar nikah yang dianalisis dengan konsep ‘Urf.

Jenis Penelitian ini adalah penelitian lapangan/empiris yang pendekatannya menggunakan pendekatan kualitatif untuk mencocokan realita dan teori yang berlaku dengan analisa deskriptif. Sumber data yang digunakan ada 2 sumber data yaitu : Data Primer dan Sekunder. Metode pengumpulan data yang digunakan berupa observasi, wawancara dan dokumentasi. Serta didukung dengan metode pengolahan data yaitu : Pemeriksaan data, klarifikasi sumber data, verifikasi sumber data, analisis data dan kesimpulan.

Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa : 1. Prosesi tradisi petekan ini dilakukan oleh Dukun Bayi dan Bidan, prosesinya dilaksanakan disalah satu kamar Rumah Pak Legen (Panitia Petekan) dengan bergantian perorangan. Dukun Bayi meraba dan sedikit menekan area bawah pusar jangka setengah telapak tangan orang dewasa (area uteres), dilanjutkan dengan Bu Bidan, apabila ada pembesaran ukuran uteres maka dilanjutkan dengan tes urine. Setelah semua selesai dilakukan pengarahan dari Dukun Bayi dan Bidan. 2. Menurut tinjauan ‘Urf, tradisi petekan tergolong dalam ‘Urf yang shohih dilakukan tanpa menimbulkan syara’, namun berpotensi menimbulkan maslahah yaitu berupa upaya perlindungan bagi wanita agar tidak mengarah ke pergaulan bebas terlebih hamil diluar nikah serta menimbulkan efek jera bagi wanita. Dampak yang dihasilkan dalam mencegah terjadinya kehamilan diluar nikah adalah dengan minimnya dan hampir tidak pernah terjadi kasus kehamilan diluar nikah dalam kurun waktu 5 tahun terakhir.

ENGLISH:

The advancement of the people due to environmental and technological influences has changed the mindset of the people towards the virgin value at this time, and ruins the image of humanity to keep the sanctity of self-care. A person who does not have a strong fortress to guard himself will be easy to fall. That is why we need for a self-guard and regulation of the environment to make the realization of the good manners people. In line with this case, in the Ngadas village develops a Petekan tradition. It is the tradition of routine pregnancy test every three months. The goal is to keep the single woman so as not to fall into promiscuity, especially the pregnancy before marriage. This gives a deterrent effect with the enactment of sanctions if proven to be pregnant before marriage.

The focus of this research is to look the facts related the Petekan tradition in Ngadas village and its impact in prevent the pregnancy before marriage that analyzed by the ‘Urf concept.

The types of this research is field research/empirical that use qualitative approach to match the reality and theory that apply with descriptive analysis. The data source that used are 2 data source: Primary and Secondary Data. The methods of data collection that used are the observation, interview and documentation. And supported by data processing methods are: checking, clarification, verification, analysis and conclusions.

The results of this research conclude that: First. The procession of this Petekan tradition is performed by Traditional Birth Attendants (TBAs) and midwives. the process is carried out in one room of the Legen house (Petekan Committee) by individual turns. The TBAs feel and press a small area under the navel with length a half of the adult's hands (uteres area). Followed by Midwife, if there is enlargement of uteres size then followed by urine test. After all, the briefing from TBAs and midwives. Second. According to the 'Urf' perspective, the Petekan tradition in the 'Urf shohih do without syara', but potentially cause maslahah that is protection effort for woman to not lead to promiscuity, especially the pregnancy before marriage and cause deterrent effect for woman. The result impact in prevent the pregnancy before marriage is with minimal and almost never happened the pregnancy before marriage cases within the last 5 years.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Supervisor: Wahidi, Ahmad
Contributors:
ContributionNameEmail
UNSPECIFIEDWahidi, AhmadUNSPECIFIED
Keywords: kehamilan; petekan; ‘Urf; pregnancy
Departement: Fakultas Syariah > Jurusan al-Ahwal al-Syakhshiyyah
Depositing User: Ma'nusatul Khaoro
Date Deposited: 13 May 2019 11:54
Last Modified: 13 May 2019 11:54
URI: http://etheses.uin-malang.ac.id/id/eprint/14032

Downloads

Downloads per month over past year

Actions (login required)

View Item View Item