Perancangan pusat kerajinan dan budidaya mutiara di Lombok

INDONESIA:

Kerang Mutiara merupakan salah satu hasil laut yang sangat potensial untuk di budidayakan tetapi ketersediaannya di alam mulai berkurang. Keberadaannya telah lama terancam, baik oleh faktor alam maupun faktor kegiatan manusia yang membahayakan populasinya secara langsung maupun tidak langsung. Islam telah mengajarkan kepada manusia melalui kitab al-Qur’an maupun hadits. Untuk menjaga dan memelihara kelangsungan kehidupan di bumi dengan segala keanekaragaman hayati, Tuhan memfasilitasi bumi ini dengan sirkulasi musim, hujan dan angin dengan baik. Semua itu diperuntukkan bagi kenikmatan manusia di bumi. Namun harus diingat oleh manusia bahwa daya dukung alam juga ada batasnya. Karena itu manusia harus menjaga kelestarian alam dan menjaga populasi (membudidayakan) flora dan fauna dari kepunahan, salah satunya membudidayakan kerang mutiara. Selanjutnya, perairan Pulau Lombok sebagai pemilihan tapak perancangan merupakan daerah perairan yang memiliki banyak titik potensial untuk membudidayakan kerang mutiara. Keberadaan kerang mutiara jenis langka yang hanya terdapat di perairan pulau Lombok yaitu jenis mutiara emas, jenis kerang mutiara yang menghasilkan mutiara berwarna emas sehingga sangat penting untuk menjaga keberadaannya dengan melakukan budidaya yang aman bagi ekosistem lingkungan. Pendekatan Arsitektur Bioklimatik sebagai tema perancangan sangat sesuai dengan objek Perancangan Pusat Kerajinan Dan Budidaya Mutiara Di Lombok yang fokus pada analisa iklim. Kemudian penerapan konsep arsitektur bernafas bertujuan untuk menciptakan keselarasan antara bangunan dengan lingkungan sekitar dengan mempertimbangkan aspek fungsi dan tema.

ENGLISH:

Pearl shells are one of the marine products that are potential to be cultivated but its availability in nature is decreasing. Its existence has long been threatened, both by natural factors and factors of human activity that endanger the population directly or indirectly. Islam has taught human through in the holy of al-Qur'an and hadith. To safeguard and maintain the continuity of life on earth with all its biodiversity, Allah facilitates the earth by a seasonal, rain and wind circulation. All that is destined for the enjoyment of man on earth. But it must be remembered by humans that the carrying capacity of nature also has its limits. Therefore, humans must preserve nature and keep the population (in the other way; cultivate) flora and fauna from extinction, one of which cultivate are pearl shells. Furthermore, the sea around Lombok Island as the site selection is a water area that has many potential points to cultivate pearl shells. The existence of rare species of pearl shells that are only found in the seas around island of Lombok is the type of gold pearl, the type of pearl shells that produce gold-colored pearls so it is important to maintain its existence by conducting a safe cultivation for environmental ecosystems. Approach of Bioclimatic Architecture as the theme of design is in accordance with the object of Designing Center of Crafting And Culture of Pearls In Lombok that focus on climate analysis. Then the application of the concept is breathing architecture that aims to create harmony between buildings with the surrounding environment by considering aspects of functions and theme.