Halim, Abdullah (2012) Pemahaman masyarakat Glagah tentang jabat tangan dalam akad nikah: Studi kasus di Desa Glagah Kecamatan Glagah Kabupaten Lamongan. Undergraduate thesis, Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim.
|
Text (Introduction)
05210032_Pendahuluan.pdf Download (567kB) | Preview |
|
|
Text (Abstract: Indonesia)
05210032_Indonesia.pdf Download (42kB) | Preview |
|
|
Text (Abstract: English)
05210032_Inggris.pdf Download (13kB) | Preview |
|
|
Text (Abstract: Arabic)
05210032_Arab.pdf Download (292kB) | Preview |
|
|
Text (Chapter 1)
05210032_Bab_1.pdf Download (265kB) | Preview |
|
|
Text (Chapter 2)
05210032_Bab_2.pdf Download (517kB) | Preview |
|
|
Text (Chapter 3)
05210032_Bab_3.pdf Download (292kB) | Preview |
|
|
Text (Chapter 4)
05210032_Bab_4.pdf Download (465kB) | Preview |
|
|
Text (Chapter 5)
05210032_Bab_5.pdf Download (264kB) | Preview |
|
|
Text (References)
05210032_Daftar_Pustaka.pdf Download (93kB) | Preview |
|
|
Text (Appendices)
05210032_Lampiran.pdf Download (44kB) | Preview |
Abstract
INDONESIA:
Prosesi pernikahan memiliki tata cara yang berbeda-beda di setiap daerah. Tata cara tersebut terkadang dilatarbelakangi oleh kepercayaan masyarakat sekitar, pola pikir, ketokohan yang mengawali tata cara tersebut. Bentuk tata cara pernikahan pun juga berbeda-beda, bahkan ada yang berbeda dalam segi rukun namun ada pula yang hanya pada segi hal sunnah saja. Contohnya tata cara pernikahan yang terjadi di Desa Glagah Kec. Glagah, Kab. Lamongan. Tata cara tersebut berupa jabat tangan pada saat akad nikah.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, karena dalam penelitian ini data yang dihasilkan berupa data deskriptif yang diperoleh dari data-data berupa tulisan, kata-kata dan dokumen yang berasal dari sumber atau informan yang diteliti dan dapat dipercaya.
Adanya tradisi jabat tangan dalam pelaksanaan akad nikah adalah murni merupakan sebuah kebiasaan yang pada akhirnya menjadi tradisi dalam masyarakat Glagah. Jabat tangan merupakan sebuah tradisi yang dilakukan sejak dahulu dan berlangsung turun temurun sampai sekarang.
Jabat tangan juga menunjukkan arti kesungguhan,karena didalam jabat tangan dalam akad nikah terdapat makna atau nilai-nilai yang sangat besar. Jabat tangan juga merupakan wujud keyakinan dalam menjalani kehidupan berumah tangga,.
Jabat tangan ketika akad nikah selain sebagai wujud keyakinan seseorang jabat tangan dalam akad nikah juga sebagai indikator ketika ijab qabul berlangsung, mengingat kalimat ijab qabul harus di lafalkan secara kontinu dan tanpa putus. karena biasanya pihak wali atau penghulu memberikan tanda dengan sedikit “colekan” atau sentakan kecil pada saat berjabat tangan. Oleh karena itu Meskipun tidak ada dasar hukum yang menjelaskan tentang pelaksanaan jabat tangan dalam akad nikah masyarakat Glagah menganggap bahwa jabat tangan dalam akad nikah perlu dilakukan di setiap ijab qabul, karena menurut pandangan masyarakat Glagah berjabatan ketika akad nikah merupakan ritual penting dan sangat sakral.
ENGLISH:
Wedding procession has ordinances that vary in each region. The procedure is sometimes motivated by beliefs about society, mindset, persona who started the procedure. Form of marriage procedures were also different, there are even different in terms of harmony, but some are only in terms of the Sunnah only. For example marriage ordinance that occurred in the village of Glagah district. Glagah, Kab. Lamongan. The procedure for a handshake during the ceremony.
This study used a qualitative approach, because in this study the data generated in the form of descriptive data obtained from the data in the form of writing, the words and documents originating from a source or informant who researched and credible.
The tradition of the handshake in the implementation of the ceremony is purely a habit that eventually became a tradition in the community Glagah. Handshake is a tradition carried out since the first and last from generation to generation until now.
Handshake also shows the meaning of sincerity, because in the handshake ceremony there is meaning or values are very large. Handshake is also a form of belief in living life to settle down.
Handshake when the marriage ceremony other than as a manifestation of one's belief in the handshake ceremony as well as an indicator of when the consent qabul take place, given the sentence qabul consent must be recited continuously and without interruption. because usually the mayor or the prince gave a sign with a little "poke" or a small jolt when shaking hands. Although there is therefore no legal basis to explain the implementation of the handshake ceremony Glagah people assume that the handshake ceremony needs to be done in any consent qabul, because according to society's view Glagah shake when the ceremony is an important and very sacred ritual.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) | ||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
Supervisor: | Suwandi, Suwandi | ||||||
Contributors: |
|
||||||
Keywords: | Jabat Tangan; Akad; Nikah; Handshake; Akad; Marriage | ||||||
Subjects: | 18 LAW AND LEGAL STUDIES > 1801 Law > 180128 Islamic Family Law > 18012803 Aqd al-Nikah | ||||||
Departement: | Fakultas Syariah > Jurusan al-Ahwal al-Syakhshiyyah | ||||||
Depositing User: | Dwi Aprilia Gendhis | ||||||
Date Deposited: | 17 Aug 2015 12:27 | ||||||
Last Modified: | 17 Aug 2015 12:27 | ||||||
URI: | http://etheses.uin-malang.ac.id/id/eprint/1381 |
Downloads
Downloads per month over past year

Actions (login required)
![]() |
View Item |