Putri, Shaffira Elena (2018) Hubungan antara adversity quotient dan orientasi masa depan dengan jenis kelamin sebagai variabel moderator pada mahasiswa psikologi tingkat akhir UIN Malang. Undergraduate thesis, Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim.
Text (Fulltext)
14410095.pdf - Accepted Version Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives. Download (3MB) |
Abstract
INDONESIA:
Orang-orang yang sukses adalah mereka yang mempunyai tujuan hidup di masa depan dan membuat langkah-langkah perencanaan untuk dapat mencapai tujuan hidup. Melihat kemajuan jaman yang semakin moderen ini, manusia dituntut untuk memiliki pandangan hidup kedepan dengan melakukan perencanaan sedini mungkin. Mahasiswa adalah sebagai contoh gambaran manusia yang akan menempuh kehidupan yang berbeda dari masa perkuliahan. Pada jenjang berikutnya mahasiswa akan mengambil pilihan apakah melanjutkan studi, memperoleh pekerjaan ataupun menikah dan mempunyai anak. Pilihan tersebut mempunyai kaitan erat dengan jenis kelamin. Laki-laki akan cenderung berorientasi pada karir, sedangkan perempuan akan cenderung untuk berkeluarga. Hal ini mengakibatkan mahasiswa dituntut untuk memiliki orientasi masa depan. Tuntutan ini mengakibatkan mahasiswa untuk memiliki tingkat kegigihan untuk mencapai cita-cita. Kegigihan ini kemudian disebut dengan Adversity Quotient atau tingkat daya juang.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara Adversity Quotient dengan orientasi masa depan dan jenis kelamin sebagai variabel moderator pada mahasiswa psikologi tingkat akhir UIN Maulana Malik Ibrahim Malang. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan variabel bebas (X) adalah Adversity Quotient, variabel terikat (Y) orientasi masa depan dan variabel moderator (Z) adalah jenis kelamin. Subjek penelitian sebanyak 100 orang mahasiswa UIN Maulana Malik Ibrahim dengan menggunakan teknik purposive sampling. Berdasarkan variabel, peneliti menggunakan skala Adversity Quotient dan orientasi masa depan dengan model skala likert dengan jumlah skala masing-masing 25 dan 31.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat tigkat Adversity Quotient pada mahasiswa tingkat akhir jurusan psikologi pada kriteria tinggi yakni 72%. Tingkat orientasi masa depan pada kriteria sangat tinggi yakni 79%. Kemudian pada analisis korelasi bahwa hubungan antara Adversity Quotient dengan orientasi masa depan menunjukkan nilai t hitung 8,702 dan nilai signifikansi 0,000 < 0,05 yang artinya ada hubungan yang nyata dan signifikan. Untuk variabel moderator koefisien regresi jenis kelamin sebesar -0,160 yang artinya jenis kelamin tidak memiliki hubungan dengan Adversity Quotient dan orientasi masa depan. Sedangkan untuk nilai signifikansi didapat 0,164 yang artinya variabel jenis kelamin tidak memiliki hubungan yang signifikan dengan Adversity Quotient dan orientasi masa depan karena nilai signifikansi 0,164 > 0,05.
ENGLISH:
Successful people are those who have a future life goal and make planning steps to achieve life's goals. Looking at the progress of this increasingly modern era, human are required to have a view of life in the future by planning as early as possible. Student is the example of human images that will take a different life from the lecture period. At the next level, student will choose whether to continue their studies, get a job or get married and have children. The choice is closely related to gender. Men will tend to be career oriented, whereas women will tend to have a family. This results in student being required to have a future orientation. This demand causes students to have the level of persistence to achieve their goals. This persistence is then called as the Adversity Quotient or the level of fighting power.
This study aims to determine the relationship between Adversity Quotient and future orientation with gender as a moderator variable on psychology student at the final level of Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang. This study used a quantitative approach with the independent variable (X) is Adversity Quotient, the dependent variable (Y) is future orientation and moderator variable (Z) is gender. The subjects of this research were 100 students of Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang and used purposive sampling technique. Based on the variables, the writer used the Adversity Quotient scale and future orientation with Likert scale model with the number of scales are 25 and 31.
The results showed that there was a level of Adversity Quotient at a high criterion of 72%. The future orientation level is very high at 79%. Then, in the correlation analysis, the relationship between Adversity Quotient and future orientation shows t count value of 8.702 and a significance value of 0.000 <0.05, which means that there is a real and significant relationship. For moderator variables, the gender regression coefficient is -0.160, which means that the gender has no relationship with Adversity Quotient and future orientation. Whereas for the significance value obtained 0.164, which means that the gender variable does not have a significant relationship with Adversity Quotient and future orientation because the significance value is 0.164> 0.05.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) | ||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
Supervisor: | Mangestuti, Retno | ||||||
Contributors: |
|
||||||
Keywords: | Adversity Quotient; Orientasi Masa Depan; Jenis Kelamin; Future Orientation; Gender | ||||||
Departement: | Fakultas Psikologi | ||||||
Depositing User: | Heni Kurnia Ningsih | ||||||
Date Deposited: | 02 Apr 2019 08:36 | ||||||
Last Modified: | 02 Apr 2019 08:36 | ||||||
URI: | http://etheses.uin-malang.ac.id/id/eprint/13545 |
Downloads
Downloads per month over past year
Actions (login required)
View Item |