Gusmiati, Lutfiana Hasanah (2018) Dinamika evolusi dan filogeografi pisang raja (Musa spp.) di Wilayah Jawa Timur, Jawa Tengah, dan Jakarta berdasarkan daerah ITS (Internal Transcribed Spacer). Undergraduate thesis, Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim.
Text (Fulltext)
14620018.pdf - Accepted Version Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives. Download (3MB) |
Abstract
INDONESIA:
Pisang merupakan salah satu tumbuhan yang mudah tumbuh di Indonesia dan beranekaragam jenisnya. Pusat keanekaragaman pisang di Indonesia tersebar di pulau Jawa, Madura, Sulawesi dan Sumatera. Salah satu pisang yang banyak diproduksi dan terdistribusi di wilayah Indonesia adalah pisang Raja. Banyaknya pemanfaatan pisang Raja oleh masyarakat mengakibatkan pembudidayaan pisang Raja terjadi di berbagai daerah di Indonesia. Hal ini menimbulkan permasalahan tata nama pisang Raja yang berbeda disetiap daerahdi Jawa Timur, Jawa Tengah dan Jakarta. Oleh karena itu, perlunya klarifikasi tata nama pisang Raja dengan mencari tahu evolusi dan filogeografi pisang Raja di wilayah Jawa Timur, Jawa Tengah dan Jakarta berdasarkan daerah ITS (Internal Transcribed Spacer). Penelitian ini menggunakan 9 sampel pisang Raja (in-group) dan 2 sampel pisang liar sebagai (outgroup). Jenis penelitian ini adalah deskriptif kualitatif eksploratif. Tahap penelitian yang dilakukan adalah uji kualitatif, kuantitatif dan amplifikasi menggunakan primer ITSL dan ITS4. Data analisis yang digunakan adalah variasi genetik, filogenetik dengan metode (MP, ML, NJ dan Bayesian), similaritas genetik dan haplotipe.
Daerah ITS pada pisang Raja teramplifikasi pada panjang ± 700 bp. Variasi genetik seluruh sampel tergolong tinggi. Pengelompokkan 4 pohon filogenetik mengacu berdasarkan genom dari masing-masing pisang Raja yang digunakan. Keempat pohon filogenetik dikelompokkan menjadi 4 clade (in-group) dan 1 clade (outgroup). Similaritas genetik tertinggi dimiliki Raja Brentel dan Raja Bali yaitu 89,426 % dan terendah oleh Raja Gareng dan Raja Seribu dengan persentase 56,823 %. Terbentuk 11 haplotipe yang mengelompok menjadi 4 jaringan haplotipe. Diduga evolusi pisang Raja berasal dari nenek moyangnya yaitu M. acuminata dan M. balbisiana. Filogeografi yang terbentuk dimulai dari aliran gen pisang Raja berdasarkan daerah ITS di wilayah Jawa Tengah kemudian menuju Jawa Timur dan Jakarta. Aliran gen pisang Raja berdasarkan daerah ITS yang diawali dari wilayah Jawa Tengah diduga akibat banyaknya pemanfaatan pisang Raja oleh masyarakat Jawa Tengah untuk kebutuhan sehari-hari khususnya ritual keagamaan di kerajaan maupun keraton seperti kesultanan Yogyakarta. Hal tersebut mengakibatkan pisang Raja sangat dibutuhkan sehingga banyak ditanam dan dibudidayakan di wilayah Jawa Tengah.
ENGLISH:
Banana is one of the plants that are easy to grow in Indonesia and diverse kinds. The center of banana diversity in Indonesia is spread over the islands of Java, Madura, Sulawesi and Sumatra. One of the bananas that are widely produced and distributed in Indonesia is Raja Banana. The number of utilization of Raja banana by society resulted in cultivation of Raja banana occurred in various regions in Indonesia. This raises the issue of different banana kingdom nomenclature in each region in East Java, Central Java and Jakarta. Therefore, the need for clarification of the king's banana nomenclature by finding out the evolution and philosophy of Raja banana in East Java, Central Java and Jakarta based on ITS (Internal Transcribed Spacer). This study used 9 samples of banana king (in-group) and 2 samples of wild bananas as (outgroup). The type of this research is descriptive qualitative explorative. The research stages are qualitative, quantitative and amplification using primary ITSL and ITS4. Analytical data used are genetic, phylogenetic variation by method (MP, ML, NJ and Bayesian), genetic similarity and haplotype.
The area of the ITS on the Raja banana is amplified at length ± 700 bp. The genetic variation of the entire sample is high. Grouping of 4 phylogenetic trees refers to the genomes of each Raja banana used. The four phylogenetic trees are grouped into 4 clade (in-group) and 1 clade (outgroup). The highest genetic similarity is owned by Raja Brentel and Raja Bali that is 89.426% and the lowest by Raja Gareng and Raja Seribu with percentage of 56.823%. Formed 11 haplotypes that cluster into 4 haplotipe networks. Allegedly the evolution of the Raja banana comes from his ancestors namely M. acuminata and M. balbisiana. The phylogeography that was formed started from the flow of Raja banana genes based on ITS area in Central Java and then to East Java and Jakarta. Raja Banana genes flow based on ITS area that begins from the Central Java region allegedly due to the many uses of Raja banana by the people of Central Java for daily needs, especially religious rituals in the kingdom and the palace like the Sultanate of Yogyakarta. This resulted in a much needed Raja Banana so much planted and cultivated in the region of Central Java.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) | |||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Supervisor: | Wahyudi, Didik and Syarifah, Umaiyatus | |||||||||
Contributors: |
|
|||||||||
Keywords: | Pisang Raja; sekuensing; variasi genetik; filogenetik; haplotipe; Raja banana; sequencing; genetic variation; phylogenetic; haplotype | |||||||||
Departement: | Fakultas Sains dan Teknologi > Jurusan Biologi | |||||||||
Depositing User: | Heni Kurnia Ningsih | |||||||||
Date Deposited: | 01 Mar 2019 12:14 | |||||||||
Last Modified: | 01 Mar 2019 12:14 | |||||||||
URI: | http://etheses.uin-malang.ac.id/id/eprint/13278 |
Downloads
Downloads per month over past year
Actions (login required)
View Item |