Umrotin, Emilia (2018) Pengaruh penambahan zat pengatur tumbuh Naa dan Ba terhadap induksi kalus metabolit delima hitam (Punica granatum L. var.) secara in vitro. Undergraduate thesis, Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim.
|
Text (Fulltext)
14620005.pdf - Accepted Version Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives. Download (4MB) | Preview |
Abstract
INDONESIA:
Delima hitam (Punica granatum L. var.) merupakan jenis tanaman yang banyak ditemukan pada daerah tropis ataupun subtropis dan diyakini sebagai buah asli Iran. Delima hitam telah lama dikenal dapat bermanfaat sebagai olahan obat-obatan maupun kosmetik karena kandungan metabolit sekunder yang tinggi terutama senyawa antioksidan. Metabolit sekunder dapat diperoleh melalui teknik kultur kalus dengan cara penambahan konsentrasi NAA dan BAP sehingga produksi metabolit sekunder meningkat dan dapat dijadikan titik acuan penggunaan konsentrasi ZPT yang optimal dalam meningkatkan kalus metabolit. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh NAA dan BAP beserta kombinasinya dalam menginduksi kalus dari kotiledon delima hitam secara in vitro.
Penelitian ini bersifat eksperimental, menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) dengan 25 perlakuan dan 3 ulangan. Perlakuan pada penelitian ini terdapat dua faktor utama yaitu : konsentrasi NAA meliputi 0 mg/L, 0,25 mg/L, 0,5 mg/L, 0,75 mg/L, dan 1 mg/L dan konsentrasi BAP 0 mg/L, 0,5 mg/L, 1 mg/L, 1,5 mg/L, dan 2 mg/L. Data dianalisis menggunakan uji ANAVA Two Way α = 5%. Apabila terdapat perbedaan signifikan maka dilanjutkan dengan uji Duncan Multiple Range Test (DMRT) dengan taraf signifikan 5%.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa adanya pengaruh pemberian NAA dan BAP terhadap induksi kalus kompak pada eksplan kotiledon delima hitam. Konsentrasi NAA 0,25 mg/L berpengaruh nyata terhadap induksi sel kalus dengan persentase 57,666% dan berat kalus sebesar 0,3307 gr. Konsentrasi 0,5 mg/L BAP berpengaruh nyata terhadap induksi kalus selama 16,93 HST, persentase tumbuh kalus sebesar 59,83 %, dan berat kalus sebesar 0,416 gr. Kombinasi optimal 0,25 mg/L NAA + 1 mg/L BAP mampu menginduksi kalus selama 16 HST, dengan persentase kalus 83,33 % dan berat kalus sebesar 0,0203 gr. Warna dan tekstur kalus yang dihasilkan yaitu berwarna hijau, putih kemerahan dengan tekstur kompak. Anatomi yang dihasilkan kalus metabolit delima hitam yaitu selnya rapat, vakuola banyak, mengandung pati, dan sitoplasma padat.
ENGLISH:
The black pomegranate (Punica granatum L. var.) Is a plant species found mostly in tropical or subtropical regions and is believed to be a native fruit of Iran. Black pomegranate has long been known to be useful as a medicinal or cosmetic preparation because of high secondary metabolite content, especially antioxidant compounds. Secondary metabolites can be obtained through callus culture techniques by adding NAA and BAP concentrations so that secondary metabolite production increases and can be used as reference point for optimal ZPT concentration in increasing metabolite callus. The purpose of this study was to determine the effect of NAA and BAP along with its combination in inducing callus from black pomegranate cotyledons in vitro.
This study was experimental, using a complete randomized design (RAL) with 25 treatments and 3 replications. Treatment in this study were two main factors: NAA concentration included 0 mg / L, 0.25 mg / L, 0.5 mg / L, 0.75 mg / L, and 1 mg / L and BAP concentration 0 mg / L, 0.5 mg / L, 1 mg / L, 1.5 mg / L, and 2 mg / L. Data were analyzed using ANAVA Two Way test α = 5%. If there are significant differences then continued with Duncan Multiple Range Test (DMRT) test with 5% significant level.
The results of this study indicate that the effect of NAA and BAP on the induction of compact callus on black pomegranate cotyledon eksplan. NAA concentration 0.25 mg / L has significant effect on callus cell induction with percentage of 57,666% and callus weight 0,3307 gr. Concentration of 0.5 mg / L BAP had significant effect on callus induction for 16,93 HST, callus growth percentage was 59,83%, and callus weight 0,416 gr. The optimal combination of 0.25 mg / L NAA + 1 mg / L BAP was able to induce callus during 16 HST, with callus percentage of 83.33% and callus weight of 0.0203 gr. The color and texture of the resulting callus are green, reddish white with a compact texture. The resulting anatomy of black pomegranate metabolite callus is densely packed, vacuoles, starchy, and cytoplasmic.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) | |||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Supervisor: | Resmisari, Ruri Siti and Fahruddin, M. Mukhlis | |||||||||
Contributors: |
|
|||||||||
Keywords: | Kalus; Kotiledon Delima Hitam (Punica granatum L. var); Callus; Black Pomegranate Kotiledon (Punica granatum L. var); NAA; BAP | |||||||||
Departement: | Fakultas Sains dan Teknologi > Jurusan Biologi | |||||||||
Depositing User: | Heni Kurnia Ningsih | |||||||||
Date Deposited: | 01 Mar 2019 12:06 | |||||||||
Last Modified: | 01 Mar 2019 12:06 | |||||||||
URI: | http://etheses.uin-malang.ac.id/id/eprint/13277 |
Downloads
Downloads per month over past year
Actions (login required)
View Item |