Textuality found on the Jakarta Post in education section of opinion columns

ENGLISH:

Textuality is the requirement that occurs in a text as a product. It is the property of text being understood by readers through linguistics and textual patterns. According to Robert de Beaugrande, there are seven standards to analyze the text whether it is textuality or not. They are cohesion, Coherence, intentionality, informativity, acceptability, situationality, and intertextuality. This paper employs the theory of seven standards of textuality by Robert & Dessler (1981), which was divided into three sub-theory. First is text-centered data including cohesion and coherence, which are related to the text itself. Second is user-centered notions including intentionality, acceptability, and informativity. Those standards correlate with the message the reader gets from the text. And the third is authors’ presence including situationality and intertextuality. Those standards relate to what the author gives to the reader.

This research is formulated to find elements of seven standards of textuality by Robert de Beaugrande on The Jakarta Post in Education section of Opinion Columns. The design of the research uses discourse analysis which focuses on The Jakarta Post in Education section of opinion columns as a research object. The reseacher uses qualitative method to determine that textuality which occurs in the text is based on a social context. The data were taken from The Jakarta Post newspaper which was published on November 2014. The result of this research is that textuality is indeed found on The Jakarta Post in Education section of Opinion Columns. All standards found in the texts. Reference is the dominate elements occur in cohesion, and causal relation often occur in a text because it is argument types. Five other standards also found in the texts, as they are subjective. In other words, the result of the data can vary according to many situations. This happens because every person has their own different background and subjectivity.

INDONESIA:

Tekstualitas adalah syarat yang harus ada di dalam teks sebagai hasil dari produk. Tekstualitas adalah sebuah media bagi pembaca untuk memahami teks melalui pola linguistik dan tekstual. Menurut Robert de Beaugrande, ada tujuh standar untuk menganalisa apakah teks tersebut termasuk dalam tekstualitas atau tidak. Ketujuh standar tersebut adalah kohesi, koherensi, intensionalitas, informativitas, akseptabilitas, situasionalitas, dan intertekstualitas. Penelitian ini menggunakan teori tujuh standar tekstualitas oleh Robert & Dessler (1981) yang membagi ketujuh standar tersebut menjadi 3 sub-teori. Pertama adalah data yang berpusat pada teks termasuk kohesi dan koherensi dimana keduanya terkait dengan teks itu sendiri. Kedua adalah gagasan yang berpusat pada pengguna termasuk intensionalitas, informativitas,dan akseptabilitas. Standar-standar tersebut berkorelasi dengan pesan yang didapat oleh pembaca dari dalam teks. Dan yang ketiga adalah kehadiran penulis yang masuk pada situasionalitas dan intertekstualitas. Kedua standar tersebut berhubungan dengan apa yang penulis berikan kepada pembaca.

Penelitian ini dibuat untuk menemukan unsur-unsur dari tujuh standar tekstualitas oleh Robert de Beaugrande dalam The Jakarta Post pada Kolom Opini bagian pendidikan. Desain penelitian menggunakan analisis wacana yang berfokus pada The Jakarta Post dalam Kolom Opini bagian Pendidikan sebagai objek penelitian. Peneliti menggunakan metode kualitatif untuk menentukan tekstualitas yang terjadi dalam teks berdasarkan konteks sosial. Data diambil dari Koran The Jakarta Post yang di terbitkan pada bulan November 2014. Hasil dari penelitian ini adalah bahwa tekstualitas memang ditemukan pada The Jakarta Post dalam Kolom Opini pada bagian pendidikan. Elemen yang mendominasi terjadi dalam kohesi adalah referensi. Begitu pula hubungan kausal yang sering terjadi dalam teks termasuk kedalam jenis argumentative teks. Kelima standar lain juga ditemukan di dalam teks karena bersifat subyektif. Dengan kata lain, hasil dari data dapat bervariasi sesuai dengan situasi. Ini terjadi karena setiap orang memiliki latar belakang dan subyektifitas yang berbeda.