Prabowo, Fahmi Bahar (2018) Tradisi Gredoan pada Suku Osing Ditinjau Dari ‘Urf : Studi Kasus di Desa Macanputih Kecamatan Kabat Kabupaten Banyuwangi. Undergraduate thesis, Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim.
Text (Fulltext)
13210070.pdf - Accepted Version Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives. Download (3MB) |
Abstract
ABSTRAK
Gredoan adalah tradisi yang menjadi ajang pencarian jodoh bagi masyarakat Suku Osing yaitu Suku asli Banyuwangi. Tradisi Gredoan yang sudah berlangsung lama ini sampai sekarang masih terlaksana di Desa Macanputih Kecamatan Kabat Kabupaten Banyuwangi. Hal ini dilatar belakangi adanya cara yang unik dan kepercayaan masyarakat setempat tentang tradisi pencarian jodoh Gredoan bagi para jejaka, gadis, janda, dan duda, yang dilakukan ketika malam peringatan Maulid Nabi SAW. Maksud diadakannya tradisi Gredoan ini yakni untuk mencari pasangan hidup dengan cara yang tidak tabu serta dengan cara yang dari zaman dulu di yakini akan membawa sampai dengan tali perkawinan.
Rumusan masalah yang dikaji dalam skripsi ini adalah: 1). Proses pelaksanaan tradisi Gredoan, pada Suku Osing Desa Macanputih Kecamatan Kabat Kabupaten Banyuwangi. 2). Tinjauan ‘urf terhadap tradisi Gredoan di Desa Macanputih. Peneltian mengenai tradisi Gredoan ini merupakan jenis penelitian lapangan (field research) dan pendekatannya yakni kualitatif dengan tinjauan ‘urf. Adapun sumber datanya adalah primer dan sekunder. Metode pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara semi terstruktur dan dokumentasi. Sedangkan metode pengolahan datanya adalah editing, classifiyng, verifying, analyzing, dan concluding. Kajian pustaka yang Peneliti ambil adalah tradisi, khitbah, ‘urf sebagai tinjauan terhadap tradisi Gredoan.
Berdasarkan hasil penelitian, terdapat tradisi perjodohan yang turun temurun oleh masyarakat Suku Osing Desa Macanputih. Secara pelaksanaan tradisi Gredoan terbagi menjadi dua yaitu, Gredoan zaman dulu dan yang sekarang namun hanya berbeda dalam hal pelaksanaannya akan tetapi dari segi makna dan tujuan tetap sama yaitu pencarian jodoh. Dalam Islam tradisi Gredoan termasuk dan bisa dikategorikan dalam khitbah karena Gredoan sendiri termasuk kegiatan atau upaya ke arah terjadinya hubungan perjodohan antara seorang pria dan seorang wanita. Kepercayaan masyarakat Osing dari zaman dulu sampai sekarang terhadap tradisi Gredoan tetap sama yaitu gredoan akan membawa pasangan sampai ke jenjang perkawinan. Adapun tradisi Gredoan ditinjau dari ‘urf adalah termasuk dalam al-‘urf al-shahih karena secara umum Gredoan tidak bertentangan dengan al-Qur’an dan al-Hadis. Gredoan merupakan tradisi yang baik karena berisi makna dan tujuan yang memberikan manfaat. Dan juga Gredoan pun dilakukan dengan sebatas yang di perbolehkan secara syari’at dan itu sudah di anggap masyarakat Suku Osing cukup untuk menimbang mencari kecocokan.
ABSTRACT
In writing this essay, the author discusses about the tradition that became a mate search for the Osing Tribe people in the area of Macanputih Village District Kabat Banyuwangi District. This is based on the unique ways and beliefs of the local community about the Gredoan matchmaking tradition for the girls, widows and widowers. The purpose of this Gredoan tradition is to find a life partner in a way that is not taboo and in a way that from ancient times was believed to be carrying up to the marriage strap.
The formulation of the problem studied in this thesis is: 1). The process of implementation of Gredoan tradition, on the Osing Tribe of Macanputih Village Kabat Sub-district of Banyuwangi Regency. 2). A review of the Gredoan tradition in Macanputih Village. The research on Gredoan tradition uses field research and qualitative approach. The data source is primary and secondary. Methods of data collection using observation, semi-structured interviews and documentation. While the method of data analysis is editing, classifiyng, verifying, analyzing, and concluding. The literature study that researchers take is tradition, khitbah, and 'urf as a review of the Gredoan tradition.
Based on the results of the research, there is a tradition of hereditary matchmaking by the Osing community of Macanputih Village. In the implementation of the Gredoan tradition is divided into two namely, Gredoan ancient and the present but only different in terms of implementation but in terms of meaning and purpose remains the same that is the search for a mate. In Islam the Gredoan tradition is included and can be categorized in sermons as Gredoan itself includes activities or attempts towards the occurrence of a matchmaking relationship between a man and a woman. Osing society belief from ancient times until now against Gredoan tradition remains the same that gredoan will bring the couple up to the marriage level.
The Gredoan tradition in terms of 'urf is included in al-'urf al-shahih because in general Gredoan is not contrary to al-Qur'an and al-Hadith. Grading is a good tradition because it contains meaning and purpose that provides benefits. And also Gredoan was done with limited to the permissible in Shari'at and it was in the community considered Osing tribe enough to weigh the search for a match.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) | ||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
Supervisor: | Suhadak, Faridatus | ||||||
Contributors: |
|
||||||
Keywords: | Tradisi; Gredoan; ‘Urf; Tradition | ||||||
Departement: | Fakultas Syariah > Jurusan al-Ahwal al-Syakhshiyyah | ||||||
Depositing User: | Mely Santoso | ||||||
Date Deposited: | 12 Feb 2019 10:06 | ||||||
Last Modified: | 12 Feb 2019 10:06 | ||||||
URI: | http://etheses.uin-malang.ac.id/id/eprint/13031 |
Downloads
Downloads per month over past year
Actions (login required)
View Item |