Rachmadani, Indah (2018) Implementasi prinsip kehati-hatian dalam meminimalisir risiko pembiayaan bermasalah: Studi kasus pada BMT-Maslahah Cabang Pembantu Tajinan. Undergraduate thesis, Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim.
|
Text (Fulltext)
14540010.pdf - Accepted Version Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives. Download (4MB) | Preview |
Abstract
مستخلص البحث
إنّ مبدأ العناية خطوة وقائية لصناعة مصرفية، وهو لازم تطبيقه، لوجود النتيجة القضائية التي حملتها صناعة مصرفية. و تطبيق مبدأ العناية يأثر على درجة ثقة المجتمع بصناعة مصرفية في صرف رأس المال التسليفي حتى يكون رأس المال التمولي محفوظا باقيا. و في الواقع أن ثلاثة المصارف العامة شرعية التي تعتبر اعتارا عظيما كانت في درجة قرض متعثر السداد فوق 5%، وأما مؤسسة الأموال المصغرة الشرعية يمكن لها أن تصغّر في درجة قرض متعثر السداد تحت 5%. و هدف هذا البحث هو لمعرفة تطبيق مبدأ العناية في تصغير خطر التمويل المشكل.
والمدخل لهذا البحث المدخل الكيفي الوصفي وموضوعها بيت المال والتمويل “ المصلحة “ فرع تاجنان. وتحليل البحث مستخدم بعرض البيانات وتنقيصها والتثليث.
وتدلّ نتيجة هذا البحث على أن تطبيق مبدأ العناية يأثر بكثير في تصغير خطر التمويل المشكل. و بتناسب حال المجتمع حوله، فيعتبر أنّ بيت المال والتمويل “ المصلحة “ فرع تاجنان يمكن له أن يرفع عناصر مبدأ العناية المطبّقة إلى الحدّ الأعلى وهي شخصية وقدرة ورأس المال وحال التمويل والإهتمام. و بتنظيم مبدأ العناية بيت المال والتمويل “ المصلحة “ فرع تاجنان يمكن له أن يقوم بجماعية حتى يصغّر درجة التمويل المشكل تصغيرا فاضلا.
ABSTRACT
Prudential Banking Principle as a preventive measure of the banking industry is an obligation that must be applied because of the juridical consequences carried by the banks. Prudential Banking Principle implementation also determines the level of public trust to the banking industry in managing lending fund so the funding fund which is collected by the banking sector can be maintained optimally. The fact that occurred in 2016 stated that 3 large Sharia Commercial Banks (Bank Umum Syariah) have a high level of Non-Performing Loan (NPL) above 5%, while Sharia Micro Finance Institution (Lembaga Keuangan Mikro Syariah) can reduce the NPL level to not penetrate above 5% limit. The purpose of this research is to know the implementation of Prudent Banking Principle in BMT-Maslahah Sub-Branch Office of Tajinan which is considered to contribute specifically in minimizing the risk of Non-Performing Loan.
The research approach used is descriptive qualitative approach with BMT-Maslahah Sub-Branch Office of Tajinan as research object. While the data analysis techniques apply data analysis method, data reduction, data display, concluding and verification.
The result shows that the implementation of Prudential Banking Principle is very influential in minimizing the risk of Non-Performing Loan. By still adjusting to the condition of the surrounding society, BMT-Maslahah Sub-Branch Office of Tajinan is regarded capable to optimize each of the points of Prudential Banking Principle which are applied; namely character, capacity, capital, condition of economic, and collateral. By applying the Prudent Banking Principle optimally, BMT-Maslahah Sub-Branch Office of Tajinan automatically could maintain the level of collectability existed with the result that the level of Non-Performing Loan that arises can be minimized well.
ABSTRAK
Prinsip kehati-hatian sebagai langkah preventif industri perbankan merupakan suatu kewajiban yang harus diterapkan karena adanya konsekuensi yuridis yang diemban oleh pihak perbankan. Implementasi prinsip kehati-hatian juga menentukan tingkat kepercayaan masyarakat terhadap industri perbankan dalam mengelola dana lending sehingga dana funding yang terhimpun oleh pihak perbankan dapat tetap terjaga secara maksimal. Fakta yang terjadi pada tahun 2016 menyatakan bahwa 3 Bank Umum Syariah (BUS) yang tergolong besar justru memiliki tingkat Non Performing Loan (NPL) di atas 5%, sedangkan Lembaga Keuangan Mikro Syariah (LKMS) dapat menekan tingkat NPL-nya hingga tidak menembus batas 5%. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui implementasi prinsip kehati-hatian pada BMT Maslahah Cabang Pembantu (Capem) Tajinan yang dinilai berkontribusi khusus dalam meminimalisir risiko pembiayaan bermasalah.
Pendekatan penelitian yang digunakan yakni pendekatan kualitatif deskriptif dengan BMT-Maslahah Capem Tajinan sebagai objek penelitian. Sedangkan untuk teknik analisis data menggunakan metode analisis penyajian data, reduksi data, display data, penarikan kesimpulan dan verifikasi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa implementasi prinsip kehati-hatian sangat berdampak dalam meminimalisir risiko pembiayaan bermasalah. Dengan tetap menyesuaikan terhadap kondisi masyarakat sekitar, BMT-Maslahah Capem Tajinan dinilai dapat memaksimalkan masing-masing poin dari prinsip kehati-hatian yang dipraktikkan yakni character, capacity, capital, condition of echonomic, dan collateral. Dengan menerapkan prinsip kehati-hatian secara optimal, BMT-Maslahah Capem Tajinan secara otomatis menjaga tingkat kolektabilitas yang ada sehingga tingkat pembiayaan bermasalah yang muncul dapat diminimalisir dengan baik.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) | ||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
Supervisor: | Khusnudin, Khusnudin | ||||||
Contributors: |
|
||||||
Keywords: | مبدأ العناية; تطبيق; التمويل المشكل; Prudential Banking Principle; Implementation; Non-Performing Loan; Prinsip Kehati-hatian; Implementasi; Pembiayaan Bermasalah | ||||||
Departement: | Fakultas Ekonomi > Jurusan Perbankan Syariah | ||||||
Depositing User: | Mohammad Syahriel Ar | ||||||
Date Deposited: | 11 Dec 2018 14:23 | ||||||
Last Modified: | 11 Dec 2018 14:23 | ||||||
URI: | http://etheses.uin-malang.ac.id/id/eprint/12722 |
Downloads
Downloads per month over past year
Actions (login required)
View Item |