Zahroin, Luthfi Elviana (2018) Kepemimpinan kolektif: Studi model kepemimpinan Lembaga Tinggi Pesantren Luhur Malang Jawa Timur. Undergraduate thesis, Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim.
|
Text (Fulltext)
14110229 .pdf - Accepted Version Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives. Download (3MB) | Preview |
Abstract
مستخلص البحث
إن الإمارة هي أمر مهم مؤثر ليكون الأمير العادل و الأسوة الحسنة للمجتمع في هذا الزمان اي في تطوير الزمان. و كان الأمير في الحديث الذي يعد نفسه بأمير المجتمع لا يملك الشرف. القول و الوعد عند حملته في الإنتخاب لا الإنسجام عندما يعمل الأمير في الإمارة. حتى ترفع طريقة إمارة تربية الإسلامية لتصبح مراجع الإمارة في كل مجال. يؤمنون الطلاب شيخهم في المعهد و أما إيمانهم يخلق بالعلوم التي يملكها الشيخ و المعتمدة في المجتمعة المعهدية. و بسبب علومه يصبح درحة الشيخ الشريف و المأمون. و يخلق هذا الإيمان أيضا من عملية للشيخ و أخلاقه.
في هذا البحث ستبحث الباحثة تحت الموضوع الإمارة الجماعية (دراسة شكل الإمارة في المعهد العالي بمالانج جاوى شرقي). و كان الغرض في هذا البحث يعني لتعريف خطة الإمارة الجماعية للشيخ بالمعهد العالي, لتعريف سهم الشيخ في الإمارة الجماعية بالمعهد العالي, و لتعريف العامل العماد و العراقيل في سهم الشيخ بالمعهد العالي. تستخدم الباحثة في هذا البحث البحث الكيفي بنوع البحث الميداني بطريقة المرصاد, المقابلة, و التوثيق. و منهج البحث المستخدم هو المنهج الوصفي بمقاربة دراسة الحالة.
وأما نتائج البحث: 1) فكرة الإمارة الجماعية بالمعهد العالي باستخدام ثلاثة قواعد (Co Ownership, Co Determination, Co Responsibility) التي تستطيع أن تجمع فكرة الجمعية بالمعهد العالي على الفكرة الواحدة. 2) سهم المشاييخ في الإمارة الجماعية بالمعهد العالي كثير جدا يعني المربي, الشيخ, الشيق, الخطيب, الأسوة الحسنة, و هو حافظ, ناظر, ضبط الطلاب في الأعمال اليومية بالمعهد العالي. 3) العامل العماد و العراقيل في الإمارة الجماعية يعني: (ا) العامل العماد: الأسرة, الأساتيذ, أهل المعهد, الطلاب و والدهم, الجمعية, بواسطة الوسائيل. (ب) العامل العراقيل: نقص إنضباط الطلاب, نقص عهد مجلس الطلاب (Majelis Santri/Pengurus) و نقص مسؤولية الطلاب في نيتهم أي طلب العلم.
ABSTRACT
As the times goes, leadership seems to be crucial thing. Leader has to be a role model and fair. Recently, leaders who claim themselves as be the representatives of the people or public officials have no integrity, what was said and promised at the election during the campaigns was not the same as what was done when they have been sitting comfortably on their chair. So that the Islamic education leadership model is adopted to become a leadership reference in any domain of leadership. Santri believes in kiyai and the belief in kiyai is born due to the recognized-knowledge by the pesantren community. The knowledge of the kiyai makes his position becomes respectable and trusted. His trust also arises from the practice and morals of a kiyai because the attitude exceeds everything.
Started from this case, the author wants to discuss in the research and take this title “Collective Leadership (Study of Leadership Model of Lembaga Tinggi Pesantren Luhur Malang in Malang, East Java)”. The purpose of this research was to find out the collective leadership pattern of Luhur Malang Pesantren, how is the role of the kiyai in the collective leadership of Pesantren Luhur Malang, and the supporting and inhibiting factors of the role of kiyai in Pesantren Luhur Malang.
The method used in this study is qualitative by using observation, interview and documentation techniques. In this study was used an analysis whose data uses descriptive analysis which aims to describe the situation in the field. While this type of research is descriptive qualitative research with a case study approach.
The results show that: 1) The concept of collective leadership of pesantren uses principle triple Co. (Co wenership, Co determination Co Responsibility ) which changed the thinking of pesantren community into one goal. 2) The role of the kiyai in collective leadership is very influential to the life of the pesantren, including educator, Kiyai, professors, motivators, moderators, uswatun khasanah, guarding, supervising and controlling members in goodness and being a santri mentor and many more roles in Educator of Pesantren 3) The supporting factors in collective leadership include: (a) supporters: Family (Ndalem), Council of kiyai and Asatidz, Ahlul Ma'had, Santri, Guardians of santri, Community, Facilities and Infrastructure. (b) obstacles: Lack of Santri discipline, Lack of Santri Assembly Commitment / Management and Lack of Responsibility for Nyantri's intentions.
ABSTRAK
Seiring berkembangnya zaman, kepemipinan dirasa begitu menjadi peran penting untuk menjadi pemimpin, panutan dan yang bersifat adil. Dan belakangan ini para pemimpin yang mengaku wakil rakyat atau pejabat publik tidak memiliki integritas. Apa yang diucapkan dan dijanjikan ketika kampanye dalam Pilkada ataupun Pemilu tidak sama dengan yang dilakukan ketika sudah duduk nyaman dikursinya. Sehingga model kepemimpinan pendidikan islam di angkat untuk menjadi acuan kepemimpinan dalam ranah kepemipinan apapun. Santri mempercayai kiyainya dan kepercayaan terhadap kiai lahir dikarenakan keilmuanya yang diakui oleh komunitas pesantren. Ilmu yang dimiliki kiai menjadikan posisinya terhormat dan terpercaya. Kepercayaanya juga muncul dari amaliah dan akhlak seorang kiyai karena adab melebihi segalanya.
Berangkat dari sinilah penulis ingin membahas dalam penelitian dan mengabil judul Kepemimpinan Kolektif (Studi Model Kepemimpinan Lembaga Tinggi Pesantren Luhur di Malang Jawa Timur). Tujuan dilakukan penelitian ini adalah Mengetahui pola kepemimpinan kolektif kiai Pesantren Luhur Malang, bagaimana peran kiyai dalam kepemimpinan kolektif Pesanatren Luhur Malanag, dan faktor pendukung dan penghambat peran kiai Pesantren Luhur Malang.
Model yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif dengan mengunakan teknik observasi, wawancara dan dokumentasi. Di dalam penelitian mengunakan analisis yang datanya mengunakan analisis deskriptif yang bertujuan mengambarkan keadaan yang ada dilapangan. Sedangkan jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif deskriptif dengan pendekatan studi kasus.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa : 1) konsep kepemimpinan kolektif pesantren luhur mengunakan prinsip triple Co. ( Co wenership, Co determination Co Responsibility) yang merubah pemikiran masyarakat pesantren luhur menjadi satu tujuan. 2) Peran kiai dalam kepemimpinan kolektif sangat berpengaruh besar kepda kehidupan Pesantren diantaranya iyalah pengasuh, kiai, profesor, motivator, moderator, uswatun khasanah, mengawal, mengawasi dan mengontrol bagi anggota dalam kebaikan dan menjadi pembimbing santri dan masih banyak lagi peran yang di emban pengasuh pesantren. 3) Faktor pendukung dan pendukung dalam kepemimpinan kolektif antara lain: (a) pendukung :Keluarga ( Ndalem), Dewan kiai dan Asatidz, Ahlul Ma’had, Santri, Wali santri, Masyarakat, Sarana dan Prasarana. (b) hambatan: Kurangnya kedisiplinan Santri, Kurangnya Komitmen Majelis Santri / Pengurus dan Kurangnya Tanggungjawab terhadap niat Nyantri.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) | ||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
Supervisor: | Muslimin, Imam | ||||||
Contributors: |
|
||||||
Keywords: | الإمارة; الإمارة الجماعية; Leadership; collective leadership; Kepemimpinan; kepemimpinan kolektif | ||||||
Departement: | Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan > Jurusan Pendidikan Agama Islam | ||||||
Depositing User: | Mohammad Syahriel Ar | ||||||
Date Deposited: | 08 Nov 2018 14:14 | ||||||
Last Modified: | 08 Nov 2018 14:14 | ||||||
URI: | http://etheses.uin-malang.ac.id/id/eprint/12503 |
Downloads
Downloads per month over past year
Actions (login required)
![]() |
View Item |