Alparisi, Salman (2017) Implementasi konsep Kafa’ah dalam penentuan pasangan Suami Istri oleh Kiai: Studi di Pondok Modern Darussalam Gontor. Masters thesis, Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim.
Text (Fulltext)
15780005.pdf - Accepted Version Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives. Download (7MB) |
Abstract
مستخلص البحث
ويعتبر الزواج نشاطا موحدا لنفسين في رابطة مقدسة، مما يخلق أسرة سكينة وجيل مهين بعد جيل. ولذلك، فإن الشريعة الإسلامية تضع عدة قواعد لحماية الزواج. لذا ينظم الإسلام بعناية مفاصل الحياة البشرية من أجل لمس القاعدة التي تعتبر غير رئيسية ولكن في الواقع المبدأ، مثل الزواج من زوج المطابقة. سواء من الناحية الاجتماعية أو الكرامة أو الوراثة أو المعرفة أو البصيرة أو البشرية أو الدين وما إلى ذلك. كفاءة في الزواج هو أحد العوامل التي يمكن أن تشجع سعادة الزوج والزوجة وأكثر من ذلك لضمان سلامة النساء من الفشل أو الصدمات النكاح.
يهدف هذا البحث إلى الكشف عن مكانة نظرية الكفاءة في معهد دار السلام كونتور فونوكو بمقارنة امام حنفي و نظرية الابدال
هذا البحث من نوع البحث الميداني بالمنهج الوصفي النوعي، وهو العثور على الحقائق بتفسيرها الصحيح. وأمّا جمع البيانات فعن طريق الملاحظة والمقابلة والوثائق. وتقنيات تحليل البيانات بفرز البيانات، وعرضها والتحقق منهافي معهد دار السلام كونتور فونوكو . ولتحقيق صحة البيانات يستخدم الباحث تقنيات التثليث وتثليث المصادر.
باستخدام منهج البحث أعلاه، يحصل الباحث على تنفيذفكرة الكفاءة في معهد دار السلام كونتور فونوكو بمقارنة امام حنفي ان كفاءة في الزواج يقسم الي ثلاثة اقسام : ان كفاءة يكون شرط الصحة و شرط اللزوم وشرط النفوز في النكاح. و نظرية الابدال في تنفيذفكرة الكفاءة في معهد دار السلام كونتور فونوكو متوافق مع الفكر من خمنس الذين يصرون على أن المقترح مترابطة وينبغي أن تعامل الوسيلة. كل اقتراح يقدم تفسيرات جزئية فقط. لشرح جميع السلوكيات، يجب النظر في المقترحات الخمسة، والنجاحات، والمحفزات، والقيم، والاستهلاك، والاعتداءات العدوان.
ABSTRACT
Marriage is considered as the unifying activity of two souls into a sacred bond, creating a sakinah household and degrading generation after generation. Therefore, the Shari'a of Islam establishes several rules to safeguard the marriage. So carefully Islam organizes the joints of human life so as to touch the base that is considered non-principal but in fact is the principle, such as marrying couples sekufu-parable, both in terms of social, dignity, dignity, descent, knowledge, insight, ethnicity, race , religion, and so forth. Kafaah in marriage is one factor that can encourage the happiness of husband and wife and more to ensure the safety of women from the failure or domestic shocks.Berdasarkan persoalan di atas, maka penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Pandangan Kiyai tentang Konsep Kafa'ah di Pondok Modern Darussalam Gontor dan Untuk mengetahui penerapan Kafa'ah Prespektif Imam Hanafi dan Teori Pertukaran Sosial (social Exchgange).
By using qualitative descriptive method approach, that is analysis which reveal state or phenomenon status with verbal media, then classified to get conclusion, this thesis will describe data obtained from interview and documentation that will explore and comprehend behavior of research subject from the aspect of thinking and acting . The location of this research is located in Pondok Modern Darussalam Gontor Ponorogo East Java. With data processing techniques through editing, classification, analysis and conclusions. To check the validity of data using triangulation technique.
By using the above research method, obtained the implementation of kafa'ah in Pondok Modern Darussalam Gontor Imam Hanafi's perspective which has details of kafa'ah position in marriage into three parts become fulfilled. In the sense of kafaah being a condition of sihhah and becoming a requirement of luzum sometimes also be a requirement nufuz in a marriage In Social Exchange Theory Perspective Implementation kafa'ah in Pondok Modern Darussalam Gontor in line with the thought of Homans who emphasize that the proposition is interrelated and must treated as a single device. Each proposition provides only partial explanations. To explain all behaviors, the five propositions, successes, stimuli, values, depreciation, and approval-aggressions must be considered.
ABSTRAK
Pernikahan dianggap sebagai aktifitas penyatuan dua jiwa ke dalam sebuah ikatan yang sakral, menciptakan rumah tangga sakinah dan menurunkan generasi demi generasi. Oleh sebab itu, Syariat Islam menetapkan beberapa peraturan untuk menjaga keselamatan pernikahan ini. Begitu teliti Islam mengatur sendi-sendi kehidupan manusia sehingga menyentuh bagian dasar yang dianggap non-prinsipil tetapi sebenarnya adalah prinsipil, seperti menikah dengan pasangan yang sekufu-sepadan, baik dari segi sosial, harkat dan martabat, keturunan, pengetahuan, wawasan, suku, ras, agama, dan lain sebagainya. Kafaah dalam pernikahan merupakan salah satu faktor yang dapat mendorong terciptanya kebahagiaan suami-isteri dan lebih menjamin keselamatan perempuan dari kegagalan atau kegoncangan rumah tangga.
Berdasarkan persoalan di atas, maka penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Pandangan Kiyai tentang Konsep Kafa'ah di Pondok Modern Darussalam Gontor dan Untuk mengetahui penerapan Kafa'ah Prespektif Imam Hanafi dan Teori Pertukaran Sosial (social Exchgange).
Dengan mengunakan Pendekatan metode deskriptif kualitatif, yaitu analisa yang mengungkapkan keadaan atau status fenomena dengan media verbal, kemudian diklasifikasi untuk mendapat simpulan, tesis ini akan menggambarkan data yang diperoleh dari wawancara maupun dokumentasi yang akan menggali dan memahami perilaku subjek penelitian dari segi kerangka berfikir maupun bertindak. Lokasi penelitian ini berada di Pondok Modern Darussalam Gontor Ponorogo Jawa Timur. Dengan teknik pengolahan data melalui pengeditan, klasifikasi, analisis dan kesimpulan. Untuk mengecek keabsahan data menggunakan teknik trianggulasi.
Dengan menggunakan metode penelitian di atas, diperoleh implementasi kafa'ah di Pondok Modern Darussalam Gontor Prespektif Imam Hanafi yang memiliki rincian kedudukan kafa’ah dalam pernikahan menjadi tiga bagian menjadi terpenuhi. Dengan artian kafaah menjadi syarat sihhah dan menjadi syarat luzum terkadang pula menjadi syarat nufuz dalam sebuah pernikahan Dalam Perspektif Teori Pertukaran Sosial (Social Exchange), Implementasi kafa'ah di Pondok Modern Darussalam Gontor sejalan dengan pemikiran Homans yang menekankan bahwa proposisi itu saling berkaitan dan harus diperlakukan sebagai satu perangkat. Masing-masing proposisi hanya menyediakan sebagian penjelasan. Untuk menjelaskan seluruh perilaku, kelima proposisi, sukses, stimulus, nilai, deprivasi-satiasi,dan approval-aggresssion harus dipertimbangkan.Walaupun proposisi itu dapat jelas dilihat.
Item Type: | Thesis (Masters) | |||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Supervisor: | Saifullah, Saifullah and Kumkelo, Mujaid | |||||||||
Contributors: |
|
|||||||||
Keywords: | الكفاءة; النكاح و نَظَرِيَّة اِبْدَال إلاجْتِمَاعِيّ; Kafa'ah; Marriage; Social Exchange Theory; Kafa’ah; Perkawinan; Teori Pertukaran Sosial (social Exchgange) | |||||||||
Departement: | Sekolah Pascasarjana > Program Studi Magister al-Ahwal al-Syakhshiyyah | |||||||||
Depositing User: | Mohammad Syahriel Ar | |||||||||
Date Deposited: | 08 Nov 2018 14:14 | |||||||||
Last Modified: | 08 Nov 2018 14:14 | |||||||||
URI: | http://etheses.uin-malang.ac.id/id/eprint/12498 |
Downloads
Downloads per month over past year
Actions (login required)
View Item |