Ansari, Ansari (2017) Manajeman pengelolaan Harta Wakaf: Studi Komparasi Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah Kabupaten Banyuwangi. Masters thesis, Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim.
Text (Fulltext)
14781019.pdf - Accepted Version Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives. Download (2MB) |
Abstract
مستخلص البحث
أيد حكم الإسلام منذ عصر النبي محمد صلى الله عليه وسلم مهمة الوقف للناس، كوقفه بستان المخيرك، وكوقف عمر ابن الحطاب بستان الخيبر. والوقف يعين المصلحة العامة من اهتمام حاجة الناس. وهذا العمل الإجتماعي مباح في شريعة الإسلام لأنه من حاجة الناس كما يعرف في التاريخ. لكن ادراة المال الموقوف غير احسن للدوافع، منها لنقصان الجودة. ومن العادة في اندونسيا المال الموقوف دفع للكياهي، العلماء، استاذ ليديرواه ناظرا.
والمسئلة المبحوثة في هذا البحث العلمي ثلاثة. الأولى كيف ادارة المال الموقوف لنهضة العلماء ومحمدية فيمديرية باجونجي؟. الثانية اي مسئلة ادارة المال الموقوف لنهضة العلماء ومحمدية في مديرية باجونجي؟. الثالثة اي سعي نهضة العلماء ومحمدية لدفع مسئلة ادارة المال الموقوف في مديرية باجونجي؟.
وهذا البحث العلمي من البحث الكيفي التصويري بمدخل الواقعي الإجتماعي. ومصدر البيانات في هذا البحث اقسام، ضروري وحاجي التي تجمع بطريقة المراقبة، والحديث الصحفي، والوثيقتي ثم يحلل بطريقة التصوير الجامعي.
والحاصل من هذا البحث ثلاثة اقسام. الأولى ادارة المال الموقوف في نهضة العلماء او محمدية وضع في العبادة فقط المسماة بعبادة محضة، يعني المال الموقوف كثيرا ما يقصد للبناء. حتى المال الموقوف لم يعط تبرع اجتماعي واسع لأن كثيرا منه للإستهلاكي. الثانية مسئلة ادارة المال الموقوف لضعف المراقبة و نقصان الفهم عنه واهتمام المجتمع. والمراقبة في ادارته اثنتان وهما مراقبة المجتمع ومراقبة الحكومة. الثالثة ومن اللازم في سعي ادراة المال الموقوف بطريقة الجامع وخطة حسنة، وارتقاء جودة الناظر، ووجود المراقبة ليدار افضليا وينفع لمصلحة المجتمع
ABSTRACT
Islamic law has emphasized the importance of endowments for the community since the time of the Prophet Muhammad, as waqf estates Mukhairik performed by him, endowments Khaibar gardens done by Umar r.a and endowments specifically to assist the general public as a concern for the people. Social activities such as this has been legalized in Islamic law as human needs, the Islamic view on the practice of social endowments like this long-running throughout the history of Islam, even the shape and purpose is growing rapidly. However, the manager of waqf property still lack the level of profesionalismen including the low level of human resources, in addition due to the habits of the people who want to donating part of his property by entrusting full to someone who is considered to be leaders in the local community, such as clerics, scholars and teachers, to manage waqf property as Nazhir.
The problems discussed in this study. First, how the management of waqf property Nahdlatul Ulama and Muhammadiyah in Banyuwangi. Second, what are the problems of the management of waqf property by Nahdlatul Ulama and Muhammadiyah in Banyuwangi. Third, what Nahdlatul Ulama and Muhammadiyah efforts in overcoming problems of the management of waqf property in Banyuwangi.
This research is a qualitative descriptive study and using an empirical approach sociological, a comparative study with the results obtained in relation to the comparative study, the data source of this research is the primary material and secondary collected through observation, interviews, documentation, and then analyzed by method comparative descriptive.
The results showed that. First, the management of waqf property management Nahdlatul Ulama and Muhammadiyah are still deployed as a pure teachings included in the category of worship mahdhah (principal), that most objects endowments earmarked for the benefit of physical development. So the existence of waqf not contribute a broader social due only to the interests of consumer goods which emphasized on the substance or the use value of the asset endowments. Second, the problem of the management of waqf property because of weak control systems and a lack of understanding and public awareness of the endowments are at least two forms of supervision is very important that the local community oversight and supervision of the competent government. Third, the waqf property management efforts should be made to the pattern integrative and well-planned, with the pattern Nazhir quality improvement, implementation of control systems and supervision so that endowments can be managed optimally and provide wider benefits for social purposes.
ABSTRAK
Hukum Islam telah mempertegas pentingnya wakaf bagi masyarakat sejak zaman Nabi Muhammad SAW, seperti wakaf perkebunan Mukhairik yang dilakukan oleh beliau, wakaf kebun Khaibar yang dilakukan oleh Umar r.a dan wakaf secara khusus dapat membantu kegiatan masyarakat umum sebagai bentuk kepedulian terhadap umat. Kegiatan sosial seperti ini telah dilegalkan dalam syariat Islam sebagai kebutuhan manusia, pandangan Islam terhadap praktik wakaf sosial seperti ini telah lama berlangsung sepanjang sejarah Islam, bahkan bentuk dan tujuannya sangat berkembang pesat. Akan tetapi pengelola harta wakaf masih kurang tingkat profesionalismen termasuk minimnya tingkat SDM, di samping dikarenakan adanya kebiasaan masyarakat yang ingin mewakafkan sebagian hartanya dengan mempercayakan penuh kepada seseorang yang dianggap tokoh dalam masyarakat sekitar, seperti kyai, ulama dan ustadz, untuk mengelola harta wakaf sebagai nazhir.
Permasalahan yang dibahas dalam penelitian ini. Pertama, bagaimana manajemen pengelolaan harta wakaf Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah di Kabupaten Banyuwangi. Kedua, apa saja problem pengelolaan harta wakaf oleh Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah di Kabupaten Banyuwangi. Ketiga, apa upaya Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah dalam mengatasi problem pengelolaan harta wakaf di Kabupaten Banyuwangi.
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif dan menggunakan pendekatan empiris sosiologis sebuah kajian perbandingan dengan hasil penelitian yang diperoleh dalam kaitannya dengan studi komparasi, sumber data penelitian ini adalah bahan primer dan sekunder yang dihimpun melalui observasi, wawancara, dokumentasi, kemudian dianalisis dengan metode deskriptif komparatif.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa. Pertama, manajeman pengelolaan harta wakaf Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah masih ditempatkan sebagai ajaran yang murni dimasukkan dalam kategori ibadah Mahdhah (pokok), yaitu kebanyakan benda-benda wakaf diperuntukkan untuk kepentingan pembangunan fisik. Sehingga keberadaan wakaf belum memberikan konstribusi sosial yang lebih luas karena hanya untuk kepentingan yang bersifat konsumtif yang di tekankan pada substansi atau nilai guna dari asset wakaf. Kedua, problem pengelolaan harta wakaf karena lemahnya sistem kontrol dan kurang pemahaman dan kepedulian masyarakat terhadap wakaf setidaknya ada dua bentuk pengawasan yang sangat penting yaitu pengawasan masyarakat setempat dan pengawasan pemerintah yang berkompeten. Ketiga, upaya pengelolaan harta wakaf harus dilakukan dengan pola yang integratif dan terencana dengan baik, dengan pola peningkatan kualitas nazhir, penerapan sistem kontrol dan pengawasan sehingga wakaf dapat dikelola secara optimal dan memberi manfaat yang lebih luas bagi kepentingan sosial.
Item Type: | Thesis (Masters) | |||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Supervisor: | Sumbulah, Umi and Isroqunnajah, Isroqunnajah | |||||||||
Contributors: |
|
|||||||||
Keywords: | المال الموقوف; نهضة العلماء; محمدية; Assets Endowments; Nahdlatul Ulama and Muhammadiyah; Harta Wakaf; Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah | |||||||||
Departement: | Sekolah Pascasarjana > Program Studi Magister al-Ahwal al-Syakhshiyyah | |||||||||
Depositing User: | Mohammad Syahriel Ar | |||||||||
Date Deposited: | 31 Aug 2018 16:11 | |||||||||
Last Modified: | 31 Aug 2018 16:11 | |||||||||
URI: | http://etheses.uin-malang.ac.id/id/eprint/12175 |
Downloads
Downloads per month over past year
Actions (login required)
View Item |